Jukir Liar Minimarket Resahkan Warga Surabaya, Laila Mufidah: Pengelola Wajib Sediakan Jukir Sendiri

Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, mendukung penertiban jukir liar yang beroperasi di setiap minimarket Surabaya.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Istimewa/Dokumen Dishub Surabaya
DIAMANKAN - Petugas saat mengamankan juru parkir liar yang biasa beroperasi di minimarket-minimarket wilayah Surabaya, Jumat (30/5/2025). Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, mendukung penertiban jukir liar yang beroperasi di setiap minimarket Surabaya. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Wakil Ketua DPRD Surabaya Laila Mufidah, mendukung penertiban jukir liar yang beroperasi di setiap minimarket di Surabaya.

Meski sudah tertera parkir gratis, para jukir liar ini selalu menghampiri kendaraan pengunjung agar bisa mendapatkan uang parkir, dan meresahkan dan bikin tak nyaman pengunjung.

"Harus kita dukung bersama untuk membuat nyaman Surabaya. Terus tertibkan. Tidak hanya minimarket tengah kota tapi juga di wilayah kecamatan hingga kampung Surabaya," ucap Laila Mufidah, Minggu (1/6/2025).

Dishub besama petugas gabungan dari Garnisun, Polrestabes, dan Satpol PP terus bergerak menertibkan jukir meresahkan di minimarket-minimarket. Terakhir 11 jukir liar di minimarket diamankan.

Dalam waktu ke depan pembersihan jukir liar minimarket yang meresahkan itu akan terus dilakukan.

Keberadaan jukir di minimarket tersebut selain meresahkan juga bisa mencoreng institusi kelembagaan terkait.

Muncul persepsi pihak terkait membiarkan karena ada setoran.

"Tafsir itu tak bisa dihindarkan. Tapi kami yakin dengan Dishub. Faktanya tidak demikian. Buktinya jukir itu dihabisi," kata Laila.

Meski demikian, Laila juga mendesak untuk memikirkan keamanan kendaraan warga Surabaya setelah tak ada jukir.

Padahal kendaraan pengunjung di minimarket juga rentan jadi sasaran kejahatan.

Solusinya adalah harus tetap ada petugas penjaga kendaraan di minimarket.

Padahal ada ratusan minimarket di Surabaya.

Kalau berharap Dishub jelas tidak mungkin karena memang bukan wewenangnya.

Selain itu juga terbatasnya personil Dishub.

"Yang paling masuk akal adalah menyerahkan jukir itu pada pengelola minimarket. Pemilik Indomaret dan Alfamart itu wajib mempekerjakan jukir tapi parkir gratis," kata Laila.

Setiap minimarket itu harus mempekerjakan jukir internal.

Sesuai tulisannya parkir gratis, petugas parkir ini harus menolak jika ada yang bayar.

Sementara warga juga jangan memberi biaya parkir.

Hal itu akan efektif jika sistem perizinan franchise Indomaret dan Alfamart mensyaratkan jukir internal.

Izin usaha dikeluarkan jika menyertakan jukir internal.

Jika melanggar akan dicabut izin operasional usaha.

"Ada salah satu toko modern Superindo itu bisa menjadi contoh. Ada petugas parkir internal berseragam dan gratis. Minimarket yang lain mestinya bisa," kata politisi perempuan PKB ini.

Kepala Dinas Perhubungan Surabaya Tundjung Iswandaru sebelum dirotasi ke Kesbangpol Surabaya sebelumnya mengakui bahwa perlu kerja keras untuk mensterilkan jukir liar minimarket. Ada yang modus seikhlasnya.

"Semua harus sama-sama membuat Surabaya nyaman. Masyarakat harus berani menolak ditarik bayar jika memang gratis. Tapi operasi sikat jukir itu akan terus kami lakukan hingga level kecamatan," kata Tundjung.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved