Longsor Trenggalek

Gelagat 6 Warga Trenggalek Sebelum Hilang Diterjang Longsor, Korban Selamat Cerita Sampai Menangis

Terungkap gelagat 6 warga Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, sebelum longsor menerjang rumahnya pada Senin (19/5/2025).

Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Musahadah
Sofyan Arif Candra/TribunJatim.com
PENCARIAN KORBAN - Proses pencarian 6 korban tanah longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Petugas gabungan fokus membuka akses menuju titik utama longsor pada pencarian hari pertama. 

SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Terungkap gelagat 6 warga Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, sebelum longsor menerjang rumahnya pada Senin (19/5/2025).

Hingga kini keberadaan 6 orang yang masih kerabat itu masih dalam proses pencarian tim SAR gabungan. 

Sebelum longsor menerjang, 6 orang ini berkumpul di teras sebuah rumah. 

Hal ini diungkapkan Subolo (57), salah satu warga Dusun Kebon Agung Desa Depok Kecamatan Bendungan, Trenggalek yang rumahnya ikut tersapu longsor. 

Diceritakan Subolo, saat kejadian, curah hujan deras mengguyur wilayah tersebut terus menerus. 

Baca juga: Pencarian 6 Korban Longsor Trenggalek Hari Pertama Ditutup, Polisi Siapkan Anjing Pelacak

Dalam situasi tersebut, Subolo bergegas melihat situasi sekitar.

Ia melihat pohon besar di bukit atas rumahnya tampak miring. 

Tidak berselang lama, ia dikejutkan dengan suara gemuruh disertai semacam ledakan dari atas bukit sisi rumahnya.

Tiba-tiba, tanah longsor terjadi dan Pak Subolo berlari sekencangnya berusaha menyelamatkan diri.

"Saya hampir terkena longsor, saya lari sekuat tenaga," kata Subolo. 

Sesaat sebelumya, ia melihat enam orang tetangga samping rumahnya yang masih ada hubungan saudara, berkumpul di teras rumahnya.

"Itu samping rumah saya, dan masih saudara. Terakhir saya melihat, mereka semua masih berkumpul di teras," kata Subolo menyampaikan dengan nada berat dan mata sedikit berkaca-kaca.

Belum sempat Pak Subolo mengajak untuk menyelamatkan diri, enam orang yang berkumpul di teras tersebut tersapu dan tertimbun material longsor berikut rumahnya. 

"Begitu longsor saya lari ke samping rumah. Biasanya saya tidak pernah lewat situ. Kalau saya lewat seperti biasanya, mungkin saya sudah tidak selamat," kata Subolo.

"Ketika saya lari hendak menyelamatkan diri, melihat mereka berkumpul di teras, saya belum sempat teriak mengajak lari, sudah tersapu longsor," ucap dia.  

Tidak bisa dirasakan berapa jauh dan bagaimana sulitnya jalan yang ia lalui untuk selamat dari kejaran material tanah longsor yang meluncur deras ke bawah.

"Setelah di tempat aman saya sadar dan melihat lokasi sudah rusak tidak berbentuk," kata Subolo. 

"Rumah saya hilang tidak tanpa bekas," aku Subolo. 

Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifi dalam unggahan akun Instagramnya, @avinml meminta doa kepada masyarakat, agar tidak ada korban jiwa dalam bencana tersebut.

"Mohon Doa untuk longsor di Dusun Kebonagung, Depok, Bendungan. Kami sedang bekerja membuka isolasi dan semoga tidak ada korban jiwa. Mohon maaf atas kelemahan dan kekurangan kami," tulisnya. 

Dalam unggahan tersebut, Mas Ipin juga menandai sejumlah akun terkait untuk memobilisasi semua kekuatan sarana dan prasarana untuk evakuasi. 

Ia juga meminta Basarnas Trenggalek memimpin evakuasi korban. 

"Sampai ketemu, stay safe semuanya, bismillah. 6 Orang dalam pencarian, al fatihah," tulis Mas Ipin.

Sementara itu Kalaksa BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Trenggalek, Stefanus Triadi mengatakan sampai saat ini ada 6 orang yang sedang dalam pencarian.

BPBD juga telah mendirikan Posko Tanah Longsor Desa Depok di area Bumdes Depok.

"Beberapa warga Depok kami ungsikan, sampai saat ini sudah 7 orang yang mengungsi. Sedangkan 6 orang masih dalam pencarian," pungkasnya 

Akses Lokasi Sudah Bisa Dibuka

LONGSOR TRENGGALEK - Tim SAR gabungan membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 6 orang korban tanah longsor masih dalam status pencarian.
LONGSOR TRENGGALEK - Tim SAR gabungan membuka akses jalan yang tertimbun longsor di Desa Depok, Kecamatan Bendungan, Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (20/5/2025). Sebanyak 6 orang korban tanah longsor masih dalam status pencarian. (Sofyan Arif Candra/TribunJatim.com)

Hingga Selasa (20/5/2025) malam, enam korban yang tersapu longsor belum ditemukan. 

Tim gabungan fokus pada pembukaan akses jalan menuju titik utama longsor.

Kapolres Trenggalek, AKBP Ridwan Maliki menuturkan delapan titik longsor yang sebelumnya menghalangi akses menuju lokasi utama tempat enam korban diduga tertimbun telah berhasil dibuka.

"Kegiatan siang tadi seluruhnya bisa kami buka, tim gabungan sudah berhasil mencapai titik rumah yang tertimbun longsor," kata Maliki, Selasa (20/5/2025).
 
Namun karena hari semakin gelap, proses evakuasi hari pertama dihentikan dan akan dilanjutkan di hari kedua Rabu (21/5/2025).

Maliki menuturkan, pada hari kedua pihaknya akan mengerahkan dua anjing pelacak (K9) untuk membantu proses pencarian enam warga yang masih hilang. 

Maliki menuturkan anjing pelacak tersebut didatangkan langsung dari Surabaya untuk membantu mencari keberadaan 6 korban yang diduga tertimbun material longsor.

"Kami turunkan terlebih dahulu dua unit anjing pelacak untuk membantu kami mencari korban yang ada di TKP," kata Maliki, Selasa (20/5/2025).

Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut hasil pencarian hari pertama yang mana petugas berhasil membuka 8 titik tanah longsor di Desa Depok.

Sejumlah alat berat dari BPBD Trenggalek, Basarnas, Dinas PUPR, bahkan bantuan dari BPBD kabupaten/kota lain didatangkan agar pembukaan akses menuju titik longsor utama bisa segera dirampungkan.

"Tim gabungan sudah berhasil mencapai titik rumah yang tertimbun longsor," lanjut Maliki.

Dalam pencarian hari kedua, tim akan dibagi menjadi dua arah untuk mempercepat evakuasi. 

Tim pertama akan bertugas dari bawah dan fokus pada pembukaan akses jalan warga menggunakan alat berat. Sementara tim kedua akan bergerak dari arah atas untuk langsung mencari korban di lokasi utama longsor.

Kendala utama pencarian hari pertama adalah akses jalan menuju titik utama longsor karena banyaknya titik longsor dan tanah yang jenuh serta labil.

"(Titik utama longsor) masih sulit dijangkau oleh alat berat karena kontur tanah yang tidak memungkinkan," tambah Maliki.

Sebelumnya, Koordinator Pos SAR Trenggalek, Nanang Pujo mengatakan 135 personel gabungan dikerahkan untuk melakukan pencarian 6 warga yang hilang tersebut.

"Kendala utama adalah akses, satu satunya akses adalah jalan kaki dan memakan waktu yang cukup lama sehingga hari ini kita membuka akses dulu semampunya," kata Nanang, Selasa (20/5/2025).

Menurut Nanang, ada sejumlah titik longsor yang terjadi di Desa Depok, salah satunya adalah akses menuju lokasi tanah longsor yang menutup total 3 rumah.

Untuk itu langkah utama yang dilakukan tim SAR gabungan adalah membuka akses jalan yang masih tertimbun longsor dengan menyemprotkan air bertekanan tinggi untuk menggeser material.
 
Setelah akses terbuka personel SAR gabungan akan didorong menuju lokasi ke titik terjauh yang bisa diakses kendaraan.

"Ke titik lokasinya (personel) dibatasi jumlahnya untuk beraktivitas sehingga dilakukan shifting atau bergantian, untuk hari pertama ini kita masih menggunakan alat tradisional seadanya," pungkasnya.

Sementara itu, Kalaksa BPBD Jawa Timur, Gatot Soebroto mengatakan ada tiga rumah yang tertimbun total material longsor yang didalamnya diduga terdapat 6 penghuni.

"Saat ini alat berat sudah masuk, kami berupaya melakukan pembersihan, evakuasi dari material di lokasi titik utama," kata Gatot, Selasa (20/5/2025).

Gatot mengakui kendala utama adalah jalur yang akan digunakan oleh alat berat terhalang oleh material longsor.

Menurutnya, selain titik utama longsor, ada titik lain lagi yang menghalangi jalan alat berat tersebut sehingga harus dilakukan pembersihan. 

"Pukul 12.30 Wib hambatan jalan sudah bisa dibersihkan, dan alat berat bisa masuk," lanjutnya.

Temuan terbaru saat petugas melakukan survei peninjauan lapangan, terdapat tambahan dua rumah yang tertimbun longsor di RT 15.

Namun demikian, Gatot memastikan tidak ada korban jiwa dari tertimbunnya dua rumah tersebut.

"Sementara ini (tanah) bisa dikatakan labil, sedangkan di atas tebing ada rumah sehingga kami meminta penduduk di atas untuk segera melakukan evakuasi," pungkasnya. (Kompas.com)

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Detik-detik Longsor di Trenggalek, Saat Subolo Lihat 6 Tetangganya di Teras Sebelum Hilang Tertimbun"

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved