4 Jemaah Haji Jatim 2025 Wafat pada Penuntasan Gelombang Pertama Embarkasi Surabaya

Hingga penuntasan pemberangkatan gelombang pertama Embarkasi Surabaya, Jumat (16/5/2025) sore ini ada empat jemaah haji 2025 asal Jatim yang wafat.

Penulis: Nuraini Faiq | Editor: irwan sy
Foto Istimewa PPIH Embarkasi Surabaya
JEMAAH HAJI MEnINGGAL - Suasana di Asrama Haji Sukolilo Surabaya jelang keberangkatan Calon Jamaah Haji dari sejumlah daerah di Jawa Timur, Minggu (4/5/2025) lalu. Hingga penuntasan pemberangkatan gelombang pertama Embarkasi Surabaya, Jumat (16/5/2025) sore ini ada empat jemaah haji 2025 asal Jatim yang wafat. 

SURYA.co.id, SURABAYA - Hingga penuntasan pemberangkatan gelombang pertama Embarkasi Surabaya, Jumat (16/5/2025) sore ini ada empat jemaah haji 2025 asal Jatim yang wafat.

Selain ada yang meninggal di pesawat juga ada yang sudah tiba di Tanah Suci.

Pelaksana Harian (Plh) Sekretaris Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Surabaya, Sugiyo, menyebutkan bahwa jemaah yang terakhir meninggal atas nama Inten Retno Wati dari kloter 5 asal Kabupaten Kediri.

Dia meninggal pukul 13.50 Waktu Arab Saudi di Kota Makkah.

"Insya Allah almarhumah husnul khotimah karena wafat di tempat terbaik umat muslim yakni Kota Makkah ketika sedang proses menunaikan ibadah haji,” tutur Sugiyo.

Sementara dua yang lain meninggal di Asrama Haji Sukolilo Surabaya dan satu jemaah meninggal di atas pesawat yang hendak landing ke Madinah.

Sementara itu, Kloter 50 Embarkasi Surabaya asal Jember, Sumenep, dan Sampang menjadi kloter penutup pemberangkatan gelombang pertama dari Embarkasi Surabaya.

Kloter Gelombang I adalah kloter yang menuju Madinah terlebih dahulu sebelum berangkat menuju Makkah.

Sesuai jadwal keberangkatan, kloter 50 akan terbang menuju Madinah pada Jumat (16/5/2025) pukul 17.00 WIB dengan nomor penerbangan SV 5711.

Kloter 51 hingga 97 yang merupakan kloter Gelombang II akan terbang menuju Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah.

Selanjutnya menuju Makkah Al Mukarromah.

Dalam keterangan tertulisnya, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) akan mengevaluasi pelaksanaan Gelombang I, Sugiyo berpesan kepada para jemaah, khususnya para lanjut usia (lansia) untuk mempersiapkan dan menjaga kesehatan.

“Khususnya bagi jemaah lansia untuk menjaga kesehatan supaya perjalanan ibadah hajinya lancar dan jangan sampai gagal berangkat,” harap Sugiyo.

Khusus pelaksanaan system kesamaan syarikah sebagai dasar menentukan kloter, diharapkan jemaah bisa memahami.

Syarikah adalah mitra resmi Pemerintah Arab Saudi untuk pemberi layanan akomodasi, konsumsi, dan transportasi, terutama di fase puncak ibadah di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna).

Tahun ini Indonesia menggunakan 8 syarikah.

Pelaksanaannya dilakukan oleh pihak swasta yang lebih kompetitif dan fokus pada pelayanan pelanggan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved