SURYA Kampus

Sosok Ardina Nurcahya, Wisudawan Terbaik Unpad yang Punya 3 Hak Cipta dan 4 Jurnal Internasional

Inilah sosok Ardian Nurcahya, mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) yang raih predikat Wisudawan Terbaik program magister. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Unpad
WISUDAWAN TERBAIK - Ardian Nurcahya, Wisudawan Terbaik Universitas Padjajaran (Unpad) 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok Ardian Nurcahya, mahasiswa Universitas Padjajaran (Unpad) yang raih predikat Wisudawan Terbaik program magister. 

Ardian Nurcahya jadi Wisudawan Terbaik Program Studi (Prodi) Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), dalam prosesi wisuda gelombang III tahun akademik 2024/2025.

Selain Wisudawan Terbaik, Ardian juga mencatatkan namanya sebagai pemegang hak paten atau hak cipta, dan memiliki empat publikasi di jurnal Q1, serta satu jurnal nasional Sinta 2.

Prestasi Ardian tak sampai di situ, dia berhasil menyelesaikan studi S1 - S2 melalui jalur fast track, karena hanya menghabiskan waktu selama lima tahun untuk meraih gelar sarjana serta magister.

Tiga hak cipta hingga publikasi jurnal ilmiah tersebut berhasil diraih dalam kurun lima tahun terakhir atau selama menempuh studi dari program sarjana hingga magister di Unpad.

"Dari awal, saya memang tertarik di bidang akademik, dan sangat berminat mempelajari berbagai ilmu termasuk yang di luar jurusan saya," ujar Ardian Nurcahya, dikutip SURYA.CO.ID dari Tribun Jabar.

Hal itu pun yang mendorong dan memotivasinya untuk menulis publikasi ilmiah dan menciptakan hak paten selama berkuliah mengambil konsentrasi Geofisika Lingkungan.

Ia mengatakan, banyak tantangan yang dihadapi dan relatif tidak mudah selama menulis publikasi ilmiah, khususnya di jurnal Q1, karena kerap mendapat komentar pedas reviewer.

Baca juga: Sosok Lintang Agung Gadis Nganjuk Jadi Wisudawan Termuda UB, Lulus Usia 20 Tahun dan IPK 3,82 

"Revisinya juga cukup mendalam, tetapi dari awal saya berkomitmen menjaga kualitas publikasi, sehingga berusaha keras untuk menyelesaikannya sedikit demi sedikit," katanya.

Pihaknya pun mengakui sempat kewalahan untuk membagi waktu antara kuliah dan riset meski akhirnya dapat mengaturnya secara maksimal setelah menerapkan skala prioritas.

Ardian menyampaikan, penerapan skala prioritas tersebut ialah mendahulukan tugas atau pekerjaan yang batas waktunya hampir habis atau paling mendekati deadline.

Menurut dia, pendekatan itu justru membuatnya lebih disiplin dalam mengelola waktu.

"Tugas yang paling mendekati deadline akan semakin diprioritaskan, karena bagi saya tidak ada kata telambat untuk deadline sehingga jika makin dekat waktunya maka makin sering mengerjakannya," ujar Ardian.

Dirinya lantas mengungkapkan kunci penting dalam menyelesaikan perkuliahan.

Yakni, punya tujuan jelas sebelum mencapai sesuatu karena pencapaian tidak hanya ditentukan hak paten atau publikasi ilmiah.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved