Anggaran Pengelolaan Sampah Rp 462 Miliar, Warga Surabaya Diajak Memilah Hingga Mencapai Zero Waste

Pemkot Surabaya pada prinsipnya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah.

|
Dokumentasi Pemkot Surabaya
TEMPAT PEMROSESAN AKHIR - Aktivitas pengelolaan sampah di Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Benowo. Untuk mengelola sampah, Pemkot Surabaya mengeluarkan anggaran hingga Rp 462 miliar per tahunnya. 

RDF merupakan pengolahan sampah dengan dikeringkan untuk menurunkan kadar air hingga lebih dari 25 persen. Melalui pencacahan terlebih dahulu, RDF akan menyeragamkan ukurannya menjadi 2-10 cm.

Hingga saat ini sudah ada dua perusahaan yang akan ikut terlibat dalam pengelolaan sampah ini. "Total kapasitasnya bisa mencapai 335 ton per hari," katanya.

Pemkot Surabaya pada prinsipnya mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah.

"Dengan adanya kampung percontohan pengurangan sampah/kampung zero waste hingga kampus zero waste, maka partisipasi masyarakat menjadi strategis dalam hal mengurangi sampah," tandas Dedik.

Permasalahan sampah menjadi isu nasional. Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI), Hanif Faisol Nurofiq telah memetakan 33 kota yang diindikasi memiliki timbulan sampah 1000 ton per hari. 

Menurut Hanif, permasalahan ini tidak dilakukan dengan cara mengubah budaya masyarakat secara cepat, sehingga perlu adanya energi masif dalam menangani timbulan sampah tersebut. Presiden RI Prabowo Subianto pun telah memberikan atensi terhadap pengelolaan ini. 

“Ini sedang digodok di level kabinet, mudah-mudahan tidak terlalu lama (rencana strategis)diselesaikan, sehingga kita akan mempunyai penyelesaian terhadap sampah yang timbulannya besar,” kata Hanif usai Forum Lingkungan Hidup Seluruh Indonesia di ruang Diamon, Grand City Convex Surabaya lalu.

Menteri Hanif mengapresiasi pengelolaan sampah yang telah diterapkan Pemkot Surabaya. Menurutnya, penyelesaian permasalahan sampah di Kota Surabaya berjalan masif dengan waste energy melalui proses gasifikasi.

“Surabaya salah satu kota yang mencoba menyelesaikan (sampah) secara masif melalui waste energi melalui gasifikasi, dan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) masih mempunyai target kinerja utama yang menjadi rujukan penanganan sampah di kota. Surabaya selesai (permasalahan) sampah, Insya Allah, Jawa Timur klir," katanya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi mengatakan bahwa waste energy Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Benowo telah menjadi rujukan kota-kota di Indonesia.

Pihaknya berharap seluruh stakeholder untuk sama-sama berkontribusi dalam pengelolaan sampah.

“Orang-orang hari ini berpikirnya, pokoknya sampah itu tanggung jawab pemerintah, padahal tidak. Di dalam undang-undang tidak seperti itu, karena itu kami akan sosialisasikan, kami akan undang Pak Menteri LH, seluruh komunitas, dan warga Surabaya,” kata Wali Kota Eri. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved