Di Rakerda DMI, Plt Bupati Gresik Tekankan Peran Masjid Untuk Cegah Kenakalan Remaja dan Perceraian

Ia berharap ke depan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
humas Pemkab Gresik
RAKERDA DMI GRESIK - Plt Bupati Gresik, dr Asluchul Alif memberikan sambutan pada Rakerda DMI di Masjid Agung Gresik (MAG), Minggu (11/5/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Plt Bupati Gresik, dr Asluchul Alif berpesan kepada Dewan Masjid Indonesia (DMI) agar turut menekan pencegahan kenakalan remaja dan angka perceraian.

Hal ini disampaikan Alif dalam Rapat Kerja Daerah (Rakerda) DMI, PD Korps Muballighah masa bhakti 2024 - 2029 dan PD Perhimpunan Remaja Masjid (Prima) masa bhakti 2024 - 2027, Badan Koordinasi Majelis Ta'lim Masjid (BKMM) serta Lembaga Mualaf Center (eLMC) di Masjid Agung Gresik (MAG), Minggu (11/5/2025).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Ketua DPRD Gresik, M Sahrul Munir; pimpinan wilayah DMI Jawa Timur, Dr KH M Sudjak; pimpinan pusat Korps Muballighah, Hj Rita Ariyani, dan Ketua Mustasyar PD DMI Kabupaten Gresik, KH Afif Ma'shum.

Juga hadir Ketua MUI Kabupaten Gresik, KH Ainur Rofiq; mantan Wakil Bupati Gresik periode 2021 - 2024, Hj Aminatun Habibah serta Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan (Prokopim) Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Gresik, Imam Basuki.

Menurut dirinya, peran DMI juga harus ikut menangkal ataupun mencegah kenakalan remaja juga angka perceraian di Kabupaten Gresik.

Kenakalan remaja dan perceraian ini bisa dicegah, jelas Alif, kalau DMI aktif menggelar kajian-kajian kekinian, pelatihan digital, hingga kegiatan sosial yang menyentuh kebutuhan generasi muda saat ini.

Pihaknya menambahkan, penanganan kenakalan remaja dan angka perceraian perlu menjadi perhatian utama.

Penyebab utama kenakalan remaja dan perceraian yang sering disebutkan adalah pernikahan dini dan kurangnya pemahaman nilai nilai agama dan moral. 

"Pentingnya membekali anak muda dengan nilai nilai agama yang kuat, bukan hanya sebagai penindakan, tetapi juga sebagai upaya pencegahan. Masjid dapat dirancang sebagai ruang ekspresi anak muda yang Islami, kreatif dan produktif, tanpa kehilangan nilai-nilai ketaqwaan," paparnya.

Perlu diketahui berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023, jumlah masjid di Kabupaten Gresik ada 1.213 yang tersebar di 18 kecamatan. 

Ia berharap ke depan masjid bukan hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pembinaan akhlak, pengembangan ilmu pengetahuan serta pemberdayaan ekonomi umat.

Alif berpesan pada era yang terus berubah, DMI harus siap untuk melakukan inovasi dalam tata kelola masjid. Inovasi bukan berarti mengubah substansi ajaran agama Islam. 

Tetapi inovasi tentang bagaimana mengelola masjid secara lebih profesional, akuntabel, ramah pengunjung, ramah anak muda, terbuka untuk berbagai kegiatan positif serta relevan dengan kebutuhan jamaah masa kini.

"Sebagai wadah strategis dalam membina dan memakmurkan masjid. DMI memiliki peran yang sangat penting dalam mendukung program pemda. Khususnya dalam aspek spiritual, sosial dan pemberdayaan masyarakat," tuturnya.

Keberadaan DMI Gresik menjadi mitra yang sangat strategis dalam menciptakan masyarakat yang bertaqwa dan sejahtera.

"Selamat kepada pengurus yang baru saja dilantik semoga amanah yang diemban dapat dijalankan dengan penuh keihklasan dan semangat pengabdian,"tutup dr Alif. *****

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved