Berita Viral

Sosok Guru Honorer di Banyuwangi Jemput Siswa agar Sekolah, Rela Membangunkan hingga Tunggu Mandi

Agus Hermanto (36), guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Ba

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
KOMPAS.COM/DOKUMENTASI Pemkab Banyuwangi
GURU HONORER - Guru honorer di Banyuwangi, Jawa Timur, Agus bertemu Bupati Ipuk Fiestiandani, Senin (5/5/2025) 

SURYA.CO.ID - Agus Hermanto (36), guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 3 Satu Atap Wongsorejo, Dusun Pringgondani, Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi, Jawa Timur, melakukan perjuangan luar biasa demi para siswanya. 

Bukan hanya mengajar, Agus mengaku berkali-kali menjemput siswanya. 

Dia juga membangunkan, menunggu hingga mandi, lalu membonceng dengan motor ke sekolah.

“Ngajar di pelosok itu capek, tapi begitu lihat anak-anak semangat belajar, hati ini rasanya hangat. Capeknya hilang,” tutur Agus.

Tak hanya itu, Agus juga kerap mendatangi rumah-rumah warga untuk membujuk orang tua agar mengizinkan anaknya bersekolah.

Ia juga senantiasa mendoktrin anak-anak pedesaan agar tidak minder dengan kilauan kota. Justru dari desa, Agus menyatakan harapan tidak pernah sirna.

Saat berada di kelas, Agus juga berusaha berdialog dengan para siswanya.

“Pagi masuk kelas saya tidak langsung mengajar, ada sesi dialog dahulu. Bertanya apa kabarnya, bagaimana semangatnya, dan apakah ada kendala. Setelah itu baru pelajaran,” ungkap guru yang sudah mengabdi sejak 2009 ini.

Dapat Apresiasi Bupati Banyuwangi

Baca juga: Sosok Pengantin Asal Ngawi yang Habiskan Rp 1 Juta untuk Pesta Pernikahan, Maskawin Dikembalikan

Pengabdian Agus menarik perhatian Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, yang mengunjunginya secara langsung.

Menurut Ipuk, perjuangan Agus luar biasa apalagi dirinya harus melintasi jalanan berbatu dan menanjak, menempuh medan sulit untuk satu tujuan, memastikan tidak ada anak desa yang putus sekolah hanya karena kendala biaya atau letak geografis.

“Di saat banyak orang seusianya mencari kenyamanan kerja, dia justru memilih tetap bertahan di daerah terpencil,” ujar Ipuk.

Perjuangan Agus bak menyalakan harapan.

Guru muda tersebut adalah teladan yang patut diapresiasi atas dedikasinya dalam mengabdi.

Dari cerita Agus, Ipuk akan lebih mengoptimalkan berbagai program daerah untuk anak-anak putus sekolah.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved