Wanita Cantik Kediri Jerat Pemuda Gresik Dengan Asmara Palsu, Mengaku Single dan Keruk Puluhan Juta

Pemberian uang itu juga memakai aplikasi e-wallet dengan jumlah variatif. Selama kontak lewat medsos, korban mentransfer Rp 47 juta.

Penulis: Willy Abraham | Editor: Deddy Humana
Polsek Cerme Polres Gresik
ISTRI BERKEDOK JOMBLO - Dua tersangka penipuan, suami istri F (dua dari kiri) dan W (dua dari kanan) diamankan di Polsek Cerme, Gresik, Jumat (2/5/2025). 

SURYA.CO.ID, GRESIK - Seorang wanita bersama suaminya diamankan di Polsek Cerme, Polres Gresik. Pasalnya pasangan suami istri (pasutri) ini bersekongkol melakukan penipuan

Memanfaatkan media sosial (medso) Tinder, sang istri mengaku jomblo untuk memperdaya seorang pemuda dan meminta uang hingga puluhan juta.

Perempuan berinisial SW (27)  tercatat sebagai warga Desa Kedung Malang, Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri. Sedangkan suaminya berinisial F (27), juga ditangkap akibat terlibat persekongkolan ini.

Dari informasi yang dihimpun, sekitar awal Oktober 2024, WS mengunggah profilnya di Tinder dan memasang jerat kepada CH (20), seorang pemuda asal Desa Cerme Lor, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik.

WS yang sudah menikah dan punya anak, di medsos itu mengaku masih lajang alias jomblo. WS mengaku bekerja sebagai perawat di Puskesmas di Desa Tanon Kecamatan Papar.

Korban yang masih hijau itu pun kesengsem melihat senyuman manis pelaku yang berlabel jomblo dari Kediri, dan bekerja sebagai perawat. Melalui medsos itu, kemudian keduanya mereka menjalin komunikasi intens.

Seiring waktu WS mulai berlagak curhat, bahwa ayahnya yang bernama Suryanto sedang sakit parah dan dirawat di RS Dr Soetomo Kota Surabaya dan mengeluh butuh bantuan uang.

Karena korban CH sudah mabuk kepayang dengan senyum palsu WS dan telanjur cinta dan ingin mencari jodoh, pemuda asal Cerme ini tanpa basa-basi langsung menawarkan diri membantu.

Korban malah memberikan uang melalui transfer, yang pertama senilai Rp 500.000. Kemudian WS meminta uang lagi, dan lagi-lagi CH menuruti. Bahkan CH mentransfer sampai 12 kali masing-masing senilai Rp 2 juta.

Pemberian uang itu juga memakai aplikasi e-wallet dengan jumlah yang variatif. Selama kontak lewat medsos, korban sudah mentransfer sampai Rp 47 juta.

"Selanjutnya korban mengecek ke RSUD Dr Soetomo surabaya dan ternyata tidak ada pasien bernama Suryanto tersebut. Setelah itu korban menyadari telah menjadi korban penipuan dan melaporkan kejadian tersebut ke polsek Cerme," ujar Kapolsek Cerme, Iptu Andik Asworo, Jumat (2/5/2025).

Setelah menerima laporan tersebut, anggota reskrim Polsek Cerme langsung melakukan pengumpulan bahan dan keterangan atau Pulbaket dan penyelidikan. Kemudian mendapat informasi bahwa pelaku berada di rumahnya Desa Kedungmalang Kediri.

Selanjutnya pada Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 13.00 WIB, anggota Reskrim Polsek Cerme langsung cek informasi tersebut dan berangkat menuju Kediri. Sesampai di Kediri pukul 17.30 wib, pelaku WS berada di dalam rumah bersama suaminya, F.

Dari interogasi awal WS dan F mengakui perbuatannya tersebut salah atau melanggar hukum yang dilakukan bersama-sama. "Uang (korban)  telah habis digunakan bersama suaminya untuk kebutuhan sehari-hari," imbuhnya.

Atas pengakuan tersebut selanjutnya kedua pelaku berikut barang bukti diamankan ke Polsek Cerme untuk dilakukan proses  lebih lanjut. Barang bukti yang diamankan, adalah satu unit handphone Iphone 13 warna hitam, satu bendel rekening koran bank BCA atas nama WS.

Sumber: Surya
Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved