Berita Viral

Profil Eks Panglima TNI yang Murka saat Hercules Sebut Sutiyoso Bau Tanah, Ucap Cuma Tukang Angkut

Inilah profil Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang murka kepada Hercules karena telah menghina para purnawirawan dan eks Wakil Komandan Jenderal

Editor: Musahadah
kolase youtube cumi-cumi/tribunnews
MURKA - Eks Panglima TNI JEnderal Purn Gatot Nurmantyo murka saat Hercules sebut Sutiyoso bau tanah. Ini profilnya. 

SURYA.CO.ID - Inilah profil Gatot Nurmantyo, mantan Panglima TNI yang murka kepada Hercules karena telah menghina para purnawirawan dan eks Wakil Komandan Jenderal Kopassus.  

Tak hanya marah, Gatot Nurmantyo juga mengungkit asal usul Hercules yang mantan kuli angkut TNI.

Kemarahan Gatot dipicu pernyataan Hercules saat menanggapi aksi para purnawirawan TNI yang menuntut pemakzulan Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka.

Menanggapi permintaan para Purnawirawan TNI, Hercules yang juga Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Raya, tertawa dan memberikan sindiran pedas.

"Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta, tulis itu," ucap Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

Baca juga: Sepak Terjang Hercules yang Sebut Dedi Mulyadi Tak Tahu Diri dan Sutiyoso Bau Tanah, Gara-gara Ormas

Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

Hercules juga mengkritik keras Sutiyoso yang sebelumnya juga menyebut Ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.

Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya.

Sebelumnya Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman saat berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.

Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.

Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."

"Saya tidak nyaman melihat ormas berpakaian yang terkesan lebih tentara dari tentara," paparnya.

Bang Yos tidak rela jika baret merah khas Kopassus ditiru ormas.

"Pasukan khusus misalnya, bagaimana kita itu untuk mendapatkan baret merah enam bulan latihannya, dari Batujajar, ke gunung hutan, jalan 10 hari ke Cilacap ke Nusakambangan pakai baret merah, tahu-tahu dipakai ormas-ormas ini, kita sangat kecewa lah," jelasnya.

Gatot Murka

Pernyataan Hercules itu membuat Gatot Nurmantyo naik pitam.

Mantan Panglima TNI tersebut mengingatkan Hercules tentang peran pensiunan jenderal TNI yang telah membawanya ke Jakarta.

Ia lalu membongkar asal-usul Hercules di masa lampau. 

Hercules, kata Gatot, dulu dipekerjakan sebagai tenaga bantuan operasi (TBO) yang bertugas membantu mengangkuti barang-barang keperluan militer saat di Timor Timur.

"Begini, kita kan prajurit-prajurit di sana merasa sudah dibantu, dibawain barang-barangnya kayak gitu. Maka, dibawa ke Jakarta dan Solo untuk supaya kesejahteraannya, kehidupannya lebih baik, berubah lah."

"Tapi, justru dia mengata-ngatai pensiunan, padahal yang bawa dia ke sini sudah pensiun itu, zamannya tahun 80-an," ujar Gatot seperti dikutip dari Youtube Refly Harun yang tayang pada Kamis (1/5/2025). 

Gatot lalu mempertanyakan jasa mantan preman itu.

Menurutnya, jasa Hercules hanya sebatas mengangkuti barang-barang keperluan militer.

"Jasanya ngangkat-ngangkat barang, kan dibayar juga. Cuma karena Pak Prabowo ya mungkin hatinya baik, kan gitu kamu ikut, mungkin. Tapi, saya yakin bukan Prabowo juga (yang ajak ke Jakarta)," tambahnya. 

Gatot menilai Hercules tidak sopan dan seenaknya dalam berbicara.

"Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?" ujar Gatot dikutip dari unggahan akun Twitter Said Didu, Rabu (30/4/2025).

Gatot bahkan menyebut Hercules sebagai preman yang memakai seragam ormas, dan menantangnya untuk membuktikan bahwa dirinya layak disebut pejuang rakyat.

"Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman," lanjutnya.

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menyinggung insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. 

Menurut Gatot, kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

 "Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?" katanya.

Ia menegaskan bahwa semua TNI akan menjadi purnawirawan dan bahwa mereka layak dihormati, karena telah berdarah-darah membela bangsa.

"Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah!," tandasnya.

Gatot mengingatkan, jika negara dikuasai oleh preman, maka kehancuran akan tak terelakkan.

Lantas, seperti apa profil Gatot?

Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI yang Namanya Dicatut Demo Akbar Soal Sengketa Pilpres. Simak rekam jejaknya.
Gatot Nurmantyo, Eks Panglima TNI yang Namanya Dicatut Demo Akbar Soal Sengketa Pilpres. Simak rekam jejaknya. (Kompas.com)

Gatot Nurmantyo adalah lulusan Akademi Militer (Akmil) tahun 1982 dan berpengalaman di kecabangan infanteri baret hijau Kostrad.

Karier pria kelahiran Tegal 13 Maret 1960 di dunia militer terbilang cukup cemerlang.

Sebelum ditarik ke Jakarta, Gatot Nurmantyo pernah berdinas di Papua menjadi Komandan Kodim 1707/Merauke kemudian Komandan Kodim 1701/Jayapura.

Setelah pindah ke Jakarta, karier Gatot Nurmantyo semakin menanjak.

Ia pernah menjadi Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan dan Latihan TNI Angkatan Darat (Kodiklat), Panglima Komando Daerah Militer V/Brawijaya, dan Gubernur Akademi Militer.

Kemudian pada 2013, ia diangkat menjadi Panglima Komando Cabang Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) ke-35.

Setahun menjabat Pangkostrad, Gatot Nurmantyo menjadi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) pada 2014–2015.

Puncaknya, Gatot Nurmantyo dipilih oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebagai calon tunggal Panglima TNI.

Nama Gatot diusulkan Jokowi ke DPR pada 9 Juni 2015.

Setelah lolos dalam uji kepatutan dan kelayakan di DPR, Gatot dilantik menjadi Panglima TNI menggantikan Moeldoko yang pensiun pada 1 Agustus 2015.

 Baca juga: Sosok Ahmed Zaki yang Jadi Saingan Ridwan Kamil di Pilgub DKI Jakarta, Jabatan Mentereng di Golkar

Gatot Nurmantyo resmi pensiun pada 31 Maret 2018.

Sebelum pensiun, posisinya digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto yang saat itu menjabat Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Gatot Nurmantyo tercatat menjadi prajurit TNI selama 36 tahun sejak 1982.

Berdasarkan LHKPN yang diakses Tribunnews.com, Selasa (29/9/2020) di laman elhkpn.kpk.go.id, harta kekayaan Gatot pada 2018 tercatat sebesar Rp 26,6 miliar.

Harta itu terdiri atas 17 bidang tanah di berbagai tempat.

Selain itu, Gatot juga memiliki tiga mobil serta sejumlah harta lainnya.

Jumlah harta Gatot naik hampir 100 persen dibanding saat awal menjabat sebagai panglima TNI pada 2015 yakni sebesar Rp 13,9 miliar, atau naik sebesar Rp 12,7 miliar.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Gatot Nurmantyo Murka, Bongkar Asal Usul Ketum GRIB Jaya Hercules: Tukang Angkuti Barang Tentara

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved