Subuh Berdarah di Bojonegoro
Korban Tragedi Subuh Berdarah di Bojonegoro Sudah Dimakamkan, Sosok Almarhum Disegani Warga
Sosok korban meninggal Tragedi Subuh Berdarah di Bojonegoro, Jatim, dikenal sebagai pribadi yang baik dan berdedikasi dalam pekerjaannya.
Penulis: Misbahul Munir | Editor: Cak Sur
Dia melihat pelaku dengan tenang keluar dari musala dengan menenteng parang berlumuran darah mengejar jemaah lainnya, sambil menyebut 'mafia tanah'.
"Pas selesai membacok Pak Aziz itu Mbah Jito (pelaku, Sujito) keluar sambil ngomong 'mafia tanah', saat saya cek ada 3 orang sudah berdarah, Pak Aziz dan istrinya, Bu Arik dan Pak Cipto," ujar Suyanto.
Ibadah salat subuh yang semula khusyuk, berubah mencekam. Para jemaah berhamburan keluar menghindari amukan Mbah Sujito.
Dalam rekaman kamera CCTV, memperlihatkan bagaimana pelaku akhirnya berhasil diamankan oleh putranya sendiri di jalan raya PUK Kedungadem, saat mengejar jemaah lainnya.
Akhirnya, Mbah Sujito menyerah dan meminta untuk diantarkan ke Mapolsek Kedungadem untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.
Baca juga: Kondisi Korban Tragedi Subuh Berdarah di Bojonegoro, Pelaku Terancam Hukuman Mati
"Dia (red: pelaku) diamankan oleh anaknya sendiri dan menantu korban, di jalan raya, sambil bawa parang," ulas Suyanto.
Kasus pembacokan tersebut selanjutnya ditangani oleh Polres Bojonegoro. Sujito hanya bisa pasrah dan tertunduk lesu saat dikeler Polisi ke Mapolres Bojonegoro.
Kasat Reskrim Polres Bojonegoro, AKP Bayu Adjie Sudarmono mengemukakan, atas perbuatannya pelaku diancam dengan pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana. Dengan hukuman maksimal penjara seumur hidup atau hukuman mati.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.