Berita Viral

Akhir Masalah Siswa SD di Surabaya Dibanting Pelatih Futsal Tim Lawan, Ini Alasan Korban Mau Damai

Kasus siswa SD di Surabaya dibanting pelatih futasl tim lawan kini telah berakhir. Ini alasan korban malah sepakat berdamai.

instagram
SISWA SURABAYA DIBANTING - Tangkap layar video merekam siswa SD di Surabaya diduga dibanting pelatih tim futsal lawan. Kini telah berakhir damai. 

SURYA.co.id - Kasus siswa SD di Surabaya dibanting pelatih futasl tim lawan kini telah berakhir.

Namun, ayah korban yang awalnya melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya, kini malah bersedia berdamai.

Laporan terhadap pelaku pun dicabut.

Diketahui, Mediasi di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak Satreskrim Polrestabes Surabaya, membuahkan hasil positif bagi Bayu Ahmad Zakaria, guru SD Negeri yang dilaporkan membanting siswa. 

Ia terbebas dari laporan dugaan kekerasan terhadap anak, BAI (11), siswa MI Al-Hidayah.
 
Bayu dilaporkan oleh ayah BAI, Bambang Sri Mahendra, karena dianggap telah membanting anaknya di lapangan futsal.  

Baca juga: Duduk Perkara Siswa SD di Surabaya Dibanting Pelatih Futsal Tim Lawan, Bikin Cak Eri Marah Besar

Polisi mempertemukan kedua belah pihak pada Selasa (29/4/2025) kemarin. 

Hasilnya, Bambang memutuskan mencabut laporannya. 

"Saat mediasi, anak saya ditanya pak polisi bagaimana jika terlapor dipenjara, dan spontan dijawab jangan dipenjarakan," kata  Bambang, Rabu (30/4/2025).
 
Jawaban spontan BAI menyentuh hati Bambang. 

Selain itu, permintaan maaf dari Bayu dan pihak sekolah turut melunakkan hatinya. 

Namun, Bayu masin beralasan, bahwa tindakannya itu dilakukan untuk melerai perkelahian antar siswa.


 
Bambang mengakui, bahwa dirinya sebagai orang tua emosi melihat video saat BAI dibanting. 

Di video itu, juga tidak ada situasi pertikaian di lapangan seperti yang disampaikan terlapor. Tapi, Bambang akhirnya tetap menekankan sisi kemanusiaan.

"Sebagai manusia, saya merasa tersentuh, Bagaimana pun saya sebagai manusia juga pernah ada salah. Jadi (proses hukum) sudah cukup," ungkapnya.

Bambang juga telah mengungkapkan, yang membuatnya yakin mencabut laporan karena hasil visum di RS Bhayangkara menyatakan tulang ekor anaknya hanya mengalami lebam. 

Tidak seperti hasil visum yang dilakukan di RS Al-Irsyad, yang menyatakan tulang ekor anaknya ada keretakan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved