Berita Viral

Duduk Perkara Sopir Truk Way Kanan Patungan Perbaiki Jalan Rusak, Belasan Tahun Diabaikan Pemerintah

Terungkap duduk perkara video viral sopir truk dan travel di Way Kanan, Lampung patungan memperbaiki jalan rusak. Belasan tahun diabaikan pemerintah.

Dok warga via Kompas.com
PATUNGAN PERBAIKI JALAN - Sopir travel dan truk swadaya menambal jalan rusak di Kabupaten Way Kanan, Sabtu (26/4/2025). 

SURYA.co.id - Terungkap duduk perkara video viral sopir truk dan travel di Way Kanan, Lampung patungan memperbaiki jalan rusak.

Jalan tersebut disebut-sebut sudah belasan tahun rusak, dan tak pernah diperbaiki oleh pemerintah.

Diketahui, beredar video yang menampakkan sejumlah sopir truk memperbaiki jalan rusak secara swadaya di Kabupaten Way Kanan, Lampung.

Para sopir truk tersebut mengaku jalan itu sudah belasan tahun tidak diperbaiki pemerintah daerah.

Salah satu sopir truk, Encek (37), mengatakan, lokasi itu berada di jalan Kelurahan Banjar Mulia, Kecamatan Baradatu, Kabupaten Way Kanan.

Menurutnya, kerusakan jalan itu berada hampir di seluruh ruas jalan penghubung antar-desa.

Encek mengatakan, jalan itu adalah akses utama dari perkebunan warga di desa itu untuk ke jalan utama.

Kerusakan jalan itu dianggap sangat merugikan sopir-sopir truk yang membawa hasil bumi dari perkebunan warga.

Dalam video yang diterima Kompas.com, terlihat sejumlah pria menimbun jalan yang berlubang dan dipenuhi genangan air.

Genangan dan lubang itu ditimbun secara manual dengan bebatuan hingga bisa dilewati oleh kendaraan.

Terlihat juga satu unit truk yang mengangkut batu berada di lokasi tersebut.

Aksi itu dilakukan oleh gabungan sopir travel dan truk di Jalan Kampung Banjar Baru, yang menghubungkan Kecamatan Baradatu dengan Kecamatan Banjit, Kabupaten Way Kanan, Sabtu (26/4/2025).

Tak Ada Respons Pemerintah

Koordinator aksi, Yogi, mengatakan, penimbunan itu dilakukan secara swadaya bersama sopir truk dan warga setempat.

Menurutnya, aksi serupa sempat dilakukan pada pekan lalu.

Tetapi, meski telah viral, tidak ada respons dari pemerintah untuk memperbaiki jalan itu. 

"Makanya kita aksi lagi, sekalian menambahkan material buat nambal jalan," kata dia saat dihubungi, Sabtu siang.

Uang yang digunakan untuk membeli material dan konsumsi adalah sumbangan para sopir dan masyarakat sekitar lokasi.

Total uang yang terkumpul sebesar Rp 7,8 juta.

"Itu sumbangan dari kawan-kawan, ya kita langsung aja lah enggak usah nunggu-nunggu, kerja langsung aja," kata dia.

Kasus Serupa di Kendari

Hal serupa juga pernah terjadi sebelumnya di sekitar BTN Grand Boulevard Regency, Kendari, Sulawesi Tenggara, memilih patungan demi memperbaiki jalan rusak dan berlubang.

Ternyata, mereka sudah berkali-kali mengajukan perbaikan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari.

“Kami sudah beberapa kali mengajukan perbaikan bersama Developer kepada Pemkot."

Sayangnya, tidak ada respons baik dari pihak terkait.

"Saat Walikota sebelumnya, Sulkarnain, dan Sekdanya, Ibu Bahwa, selalu kami dengar alasan defisit anggaran,” keluh seorang warga bernama Tato, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com. 

Warga perbaiki jalan
Warga perbaiki jalan (Kompas.com)

Warga heran, karena selama ini mereka rutin membayar pajak.

Namun, akses utama BTN justru terabaikan.

Menurut Tato, kerusakan jalan itu sudah lama terjadi sehingga menganggu aktivitas sehari-hari warga sekitar.

"Ketimbang berpangku tangan dan terus berharap uluran tangan pemerintah, kami akhirnya memilih memperbaiki jalan secara swadaya," ungkapnya.

Akibat kerusakan jalan itu, kata Tato, banyak kecelakaan terjadi.

“Sudah banyak pengendara sepeda motor yang terjatuh karena lubang-lubang di jalan."

"Bahkan ada motor warga yang patah di tengah jalan dan sempat viral,” katanya.

Warga berhasil membangun jalan sepanjang 1,6 kilometer yang sebelumnya dalam kondisi sangat memprihatinkan.

Dana sebesar Rp 60 juta telah terkumpul melalui donasi yang dikelola secara transparan.

"Awalnya saya bersama seorang teman mulai mengumpulkan dana, dan setelah melihat hasilnya bagus, warga lain mulai mendukung."

"Kami membagikan nomor rekening di grup BTN, dan tiap lorong berpartisipasi untuk berdonasi," terang Tato.

Pekerjaan perbaikan jalan dimulai sejak 29 Desember 2024, tepat sebelum pergantian tahun.

"Kondisi jalan sebelum diperbaiki sangat memprihatinkan, jalannya banyak yang berlubang."

"Jika hujan turun, air akan menggenang dan kendaraan yang lewat sering mengalami kecelakaan," lanjutnya.

Menanggapi situasi ini, Lurah Mokoau, Aswan, mengaku bahwa pihaknya telah mengetahui upaya warga untuk memperbaiki jalan secara swadaya.

"Kondisi jalan memang sudah lama rusak. Di kelurahan, kami selalu menampung keluhan masyarakat, tetapi eksekusi ada di tangan pihak atas," ujarnya.

Aswan juga menekankan pentingnya perbaikan jalan, mengingat akses tersebut digunakan oleh masyarakat untuk pergi ke sekolah, PAUD, fasilitas ibadah, dan aktivitas lainnya.

"Saya juga diberitahu oleh pak RT bahwa warga harus swadaya memperbaiki jalan. Ada sekitar 3.000 jiwa di sana karena terdapat 2 RT," imbuhnya.

Ia berharap, pemerintah terkait segera memberikan perhatian dan bantuan kepada warga yang berjuang untuk perbaikan jalan di kompleks perumahan mereka.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved