Terjadi Kelangkaan Elpiji 3 Kg di Bojonegoro, Harga Juga Merangkak Naik

Warga Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (kg) dalam sepekan terakhir.

Penulis: Misbahul Munir | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Misbahul Munir
ELPIJI LANGKA - Tumpukan tabung gas elpiji 3 kilogram kosong di salah satu pangkalan kawasan Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (23/4/2025). Warga Bojonegoro, mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kg dalam sepekan terakhir. 

SURYA.CO.ID, BOJONEGORO – Warga di sejumlah wilayah Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim), mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas elpiji 3 kilogram (kg) dalam sepekan terakhir.

Selain langka, harga gas melon tersebut juga mulai merangkak naik.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, kelangkaan terjadi di sejumlah kecamatan. Seperti di Kecamatan Ngraho, Padangan, Kalitidu dan Sugihwaras. 

Harga gas melon yang sebelumnya dijual Rp18 ribu per tabung, kini merangkak naik hingga Rp 22 ribu per tabung.

Salah satu pengecer di Kecamatan Kalitidu, Hadi, mengungkapkan bahwa sejak sepekan terakhir pasokan elpiji 3 kg dari agen mulai tersendat.

"Kurang lebih sudah seminggu langka. Kata agennya, memang elpijinya sedang kosong," ungkap Hadi, Rabu (23/4/2025).

Hadi menyebut, biasanya ia menjual dengan harga antara Rp 19 ribu hingga Rp 20 ribu per tabung. 

Namun, akibat sulitnya mendapatkan suplai, harga pun cenderung naik.

Kondisi serupa juga dialami Wahyu, pengecer di Kecamatan Sugihwaras. 

Ia menyebut, sejak Kamis (17/4/2025), tidak lagi menerima pasokan gas elpiji dari agen. 

Bahkan pada pengiriman terakhir, jumlah yang diterima dipangkas.

"Sebelumnya saya dapat 50 tabung, terakhir hanya dikirim 30 tabung. Dan sejak itu belum dikirim lagi sampai sekarang," keluh Wahyu.

Serupa, salah satu warga Sugihwaras, Muzayanah mengaku, sejak seminggu terakhir harga elpiji melon di tingkat pengecer mengalami kenaikan.

Meski demikian, penuturan ibu rumah tangga ini, ia tidak kesulitan untuk mendapatkan elpiji, stok di pengecer tetap ada setiap kali dibutuhkannya.

"Naik jadi Rp 22 ribu seminggu terakhir, biasanya Rp 19 ribu-an, harga segitu masih aman. yang penting barangnya ada," tutupnya. 

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved