Pembebasan Lahan Bendungan Bagong Trenggalek Ditargetkan Tuntas Pertengahan Tahun 2025, Sisa 30 Ha
Progres pembangunan Bendungan Bagong di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, masih terkendala pembebasan lahan.
Penulis: Sofyan Arif Candra Sakti | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Progres pembangunan Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur (Jatim), masih terkendala pembebasan lahan.
Dari total 1.241 bidang lahan yang harus dibebaskan, masih tersisa 301 bidang atau sekitar 11 persen yang belum tuntas.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pengadaan Tanah Bendungan Bagong, Denny Bayu Prawesto, menyebut jika kendala bukan lagi persoalan sosial di lapangan, melainkan lebih pada masalah administratif.
Baca juga: Proyek Bendungan Bagong Trenggalek Dipastikan Lanjut : Tak Terdampak Efisiensi Anggaran
Mulai dari kelengkapan dokumen waris hingga sinkronisasi jadwal antar instansi.
"Progres pembebasan tanah dari 1.241 bidang. Alhamdulillah yang sudah bebas sebanyak 940 bidang. Dari luasan total 274,62 hektare, yang sudah bebas 244,04 hektare. Jadi masih menyisakan sekitar 30 hektare yang belum (dibebaskan)," kata Denny, Jumat (18/4/2025).
Menurut Denny, lambatnya pembebasan lebih disebabkan oleh birokrasi yang belum sepenuhnya tertangani secara cepat.
"Kalau kendala sosial di lapangan sudah tidak ada, masyarakat sudah kooperatif. Tapi yang masih jadi hambatan adalah kelengkapan administrasi, terutama dokumen waris dan hal-hal teknis lainnya," lanjutnya
Tantangan lain, adalah mencari waktu yang sinkron antara tim Panitia Pengadaan Tanah (P2T) dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Trenggalek, yang juga tengah sibuk menyelesaikan program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL).
Namun demikian, telah ada komitmen dari masing-masing pihak untuk menuntaskan proses pembebasan lahan paling lambat semester I tahun 2025.
"Kami sering koordinasi dengan BPN, dan alhamdulillah sekarang sudah bisa seiring sejalan. Kami sepakat, target penyelesaian tetap semester 1 tahun 2025," ucap Denny.
Bendungan Bagong sendiri, dibangun di atas Sesa Semurup dan Desa Sengon di Kecamatan Bendungan.
Pembangunan bendungan yang menggunakan dana APBN senilai Rp 1,6 triliun tersebut, diharapkan dapat mengatasi masalah banjir dan kekeringan di Trenggalek, sehingga bisa meningkatkan produktivitas pertanian serta ketahanan pangan di Bumi Menak Sopal.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.