Armuji Dilaporkan ke Polda Jatim

Detik-detik Jan Hwa Diana Sambut Wamenaker dan Armuji di Pabriknya, Sempat Tak Bukakan Pintu Utama

Inilah detik-detik Jan Hwa Diana menyambut Wamenaker Imanuel Ebenezer dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di pabriknya, Kamis (17/4/2025).

Kompas.com/Izzatun Najibah
WAMENAKER SIDAK - Suasana gudang CV Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana di Surabaya saat disidak Wakil Menteri Tenaga Kerja Immanuel Ebenezer, Kamis (16/4/2025). 

SURYA.co.id - Inilah detik-detik Jan Hwa Diana menyambut Wamenaker Imanuel Ebenezer dan Wakil Wali Kota Surabaya Armuji di pabriknya, Kamis (17/4/2025).

Ternyata, Armuji dan Noel dalam kunjungan tersebut sempat tak dibukakan pintu utama.

Diketahui, Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanauel Ebenezer menyidak gudang UD Sentosa Seal milik Jan Hwa Diana di Margomulyo, Surabaya.

Menteri yang akrab disapa Noel itu menyidak gudang Diana setelah ramai masalah dugaan menahan ijazah puluhan mantan karyawan Diana. 

Noel tiba di area gudang UD Sentosa Seal pukul 12.30 WIB ditemani Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) bersama Wakil Wali Kota Surabaya, Armuji.

Baca juga: Imbas Jan Hwa Diana Diduga Tahan Ijazah Karyawan, Wamenaker Sidak, Eri Cahyadi Dampingi Lapor Polisi

Menggunakan mobil Alphard hitam berplat nomor R1 24, Noel datang ke Surabaya dengan berseragam dinas lengkap.

Pada mulanya, Noel tidak dipersilakan masuk melalui pintu utama.

Hanya pintu samping yang dibuka, dan sejumlah orang pun masuk secara berdesakan.

“Iki gak dibukak maneh a? (Ini tidak dibuka lagi pintunya),” ujar Armuji.

Saat pintu dibuka, terlihat Diana di dalam gudang menggunakan baju berwarna merah.

Sejumlah pegawai juga ikut menemani dan menyambut kedatangan Wamen Noel.

Sekilas, 12 mantan karyawan yang mengaku ijazahnya ditahan juga hadir dalam sidak ini.

Mereka ditemani oleh tim kuasa hukum. Selain itu, tidak hanya anggota kepolisian yang berjaga.

Puluhan orang yang mengatasnamakan Organisasi Masyarakat (Ormas) Masyarakat Madura Asli (Madas) juga ikut mengawal sidak.

Mereka membentangkan banner di pintu gudang UD Sentosa Seal.

Kelakuan Jan Hwa Diana Balik Salahkan Disnakertrans

Sebelumnya, disorot kelakuan Jan Hwa Diana, pengusaha di Margomulyo Surabaya, saat diperiksa Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim pada Rabu (16/4/2025). 

Jan Hwa Diana diperiksa terkait dugaan penahanan ijazah terhadap karyawan-karyawannya.

Dalam pemeriksaan itu, Jan Hwa Diana yang kali ini tampil tanpa poni membantah tuduhan itu. 

Bahkan, pemilik UD Sentosa Seal ini balik menyalahkan Disnakertrans Jatim karena menerima aduan penahanan ijazah. 

Baca juga: Kelakuan Jan Hwa Diana Balik Salahkan Disnakertrans Jatim saat Diperiksa, 30 Eks Karyawan Siap Lapor

Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pengawasan dan K3 Disnaker Trans Provinsi Jawa Timur, Tri Widodo, Rabu (15/4/2025).

Dikatakan, Jan Hwa Diana bersikukuh tidak mengenal para karyawan yang telah mengadu ke Disnakertrans Jatim. 

“Bahkan hubungan kerja saja dia tidak ngakuin, dia nggak kenal, bahasanya selalu lupa,” kata Tri Widodo, Rabu (15/4/2025). 

Widodo mengatakan, Diana justru menyalahkan Disnakertrans Jatim karena menerima 31 laporan tersebut.

Sebab, dia meragukan kebenarannya.

“Artinya malah kebawa bahwa dia kalau pengaduan tidak benar. Harusnya juga nggak diterima. Artinya dia sedikit menyalahkan kami kaitannya dengan pengaduan itu apa benar,” terangnya.

Saat di BPAK (Berita Acara Pemeriksaan Ketenagakerjaan) Disnakertrans Jatim, Diana juga mengatakan bahwa berita yang beredar tidak berimbang dan dia menerima hujatan.

“Artinya ketidakberimbangan dengan media sosial yang ada kami (Diana) dihujat dan sebagainya,” tegasnya.

Sejauh ini, Disnakertrans Jatim menerima 31 laporan penahanan ijazah.

Pada mulanya, hanya satu laporan namun berkembang menjadi puluhan. 

“Kemarin satu pengadu. Ini berkembang di kami ada 31 pengadu. 31 pengadu ini dia nggak kenal, artinya bahasanya lupa,” terang Widodo.

31 orang yang melapor tersebut tidak bekerja di satu perusahaan yang sama, namun ada 12 perusahaan. 

“Nah di berbagai tempat ini dari laporan yang ada, dari pelapor ini ada 12 titik yang akan kami lakukan pemeriksaan,” ujar Widodo.

12 perusahaan tersebut tidak diakui oleh Diana. Sebab, perusahaan Diana juga bekerja sama dengan perusahaan lain.

“Artinya kurang jelas lah. Yang pasti dia tidak mengakui menahan ijazah dan tidak mengakui keberadaan karyawan itu sebagai karyawannya,” jelasnya.

Saat ini pemerintah tengah mendalami 31 laporan tersebut. 

Pihaknya akan menyelidiki pihak yang akan bertanggung jawab dalam dugaan penahanan ijazah.

“Karena aduan yang kami terima kemarin bahasanya serampangan lah. Belum dapat kalau dimana. Akan kita bidik siapa yang bertanggung jawab, itu belum ketemu,” jelasnya.

Penahanan Ijazah Lebih lanjut, berdasarkan pemeriksaan sementara oleh Disnakertrans Jatim, belum ada pihak yang mengaku menahan ijazah karyawan serta tujuan penahanan tersebut. 

“Belum ada (yang ngaku). Artinya ini pemeriksaan kami belum dapat ijazah ini yang nahan siapa, untuk apa, itu belum dapat,” katanya. 

Rencananya, setelah menganalisis 31 laporan tersebut, Disnakertrans Jatim akan melakukan berita acara pemeriksaan ketenagakerjaan (BAPK) terhadap pelapor. 

“Rencananya kami segera lakukan juga BAPK terhadap karyawan,” ucap dia. 

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved