Antisipasi Krisis Air Bersih, Pemkab Bojonegoro Pasang 55 Instalasi Pemanen Air Hujan Jelang Kemarau
Pemkab Bojonegoro bersiap memasang sejumlah instalasi pemanen air hujan (IPAH) di sejumlah titik rawan krisis air bersih jelang musim kemarau.
Penulis: Misbahul Munir | Editor: irwan sy
SURYA.co.id, BOJONEGORO – Menjelang musim kemarau, Pemkab Bojonegoro bersiap memasang sejumlah instalasi pemanen air hujan (IPAH) di sejumlah titik rawan krisis air bersih.
Hal ini dilakukan setelah adanya peringatan dari BMKG yang memprediksi musim kemarau akan melanda Kabupaten Bojonegoro pada awal Mei 2025.
Kepala Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya (DPKPCK) Kabupaten Bojonegoro, Satito Hadi, menyampaikan bahwa hingga pertengahan April ini, setidaknya sudah terpasang 55 unit IPAH di berbagai titik rawan kekeringan.
Program ini disebut, merupakan bagian dari quick win dalam 100 hari pertama kerja Bupati Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah.
“Update dari PMO sampai hari ini, sudah terpasang 55 unit dan jumlahnya akan terus bertambah,” kata Satito, pada kamis (17/4/2025).
Satito, menjelaskan bahwa pemasangan IPAH ini sementara masih didanai melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) dari sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Namun, kata Dia, ke depan Pemkab Bojonegoro akan mengalokasikan anggaran dari APBD untuk memperluas cakupan program ini.
“Anggaran dari dana APBD akan mulai dilaksanakan melalui P-APBD tahun 2025,” ujarnya.
Melalui program ini, Satito berharap kehadiran instalasi pemanen air hujan ini dapat menjadi solusi jangka panjang untuk pemenuhan kebutuhan air bersih rumah tangga, khususnya saat kemarau panjang melanda.
“Semoga di titik-titik yang sudah dipasang, IPAH ini bisa membantu warga memenuhi kebutuhan air bersih secara mandiri,” pungkasnya.
Adapun sebaran 55 unit IPAH tersebut meliputi:
1. Kecamatan Ngraho, di Desa Nganti : 10 unit
2. Kecamatan Tambakrejo di Desa Jatimulyo dan Bakalan : 13 unit.
3. Kecamatan Purwosari SDN Purwosari 2 : 3 unit.
4. Kecamatan Ngasem Pondok Pesantren Wasilatul Huda : 2 unit.
5. Kecamatan Baureno di Pondok Pesantren Yaspira : 2 unit.
6. Kecamatan Kedungadem di Desa Ngaglik dan Cemplo : 10 unit.
7. Kecamatan Gondang di Desa Krondonan, Senganten, Gondang, Jari, Pragelan, dan Sambongrejo : 13 unit.
8. Kecamatan Sumberrejo : 2 unit.
instalasi pemanen air hujan
musim kemarau
krisis air bersih
Bojonegoro
surabaya.tribunnews.com
SURYA.co.id
Ketua DPRD Kabupaten Blitar Supriadi Ungkap Massa yang Bakar Gedung Dewan Datang Dalam 4 Gelombang |
![]() |
---|
Guru SMAN 6 Surabaya Heboh Dukung Srikandi Sixers Vs SMA Kemala Bhayangkari 1 di DBL Surabaya 2025 |
![]() |
---|
Profil Gedung Grahadi Surabaya yang Dibakar Massa, Cagar Budaya Sekaligus Rumah Dinas Gubernur Jatim |
![]() |
---|
Punggawa Smekda Surabaya Asyer Grainne Mosse, Bertahan Jaga Nyala Terang Mama dan Oma Melalui Basket |
![]() |
---|
Gedung DPRD Kabupaten Blitar Diamuk Massa, Sejumlah Ruangan Dibakar Hingga Porak-Poranda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.