Sosok Reni Sopir Ojol Wanita yang Nekat Adang Mobil Dedi Mulyadi, Curhat Soal THR Ojol: Dibohongi

SURYA.CO.ID - Sopir ojek online (ojol) wanita, Reni, nekat mengadang mobil Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. 

Reni melakukan aksi nekat ini ketika Dedi Mulyadi tengah berada di Sukabumi, untuk menghadiri Sidang Paripurna di DPRD Sukabumi, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025).

Dia terus berteriak sambil mengejar mobil mobil Dedi Mulyadi melintas.

"Bapak aing berani gak sama aplikator," katanya.

Sesampai di dekat pintu depan mobil, Reni menyampaikan keluh kesah sebagai sopir ojol.

"Eksploitasi ojol sangat, sangat besar, kapan bapak kaing mau ngurusin ojol? karena pemerintah udah gak mau ngurusin ojol," katanya.

Dedi Mulyadi kemudian mengatakan, "Iya kita lihat yah, kita kan ada batasan kewenangan gubernur."

Kendati begitu, Reni terus menyampaikan kekesalannya.

"Tapi mereka gak nurut sama SK yang tahun kemarin sudah dikeluarkan. Dishub yang mengeluarkan dan mereka gak ngikuti," katanya.

"Ok nanti kita ambil tindakan kalau melanggar," jawab Dedi Mulyadi.

Ia pun menekankan driver ojek online akan menumpukan harapannya pada Dedi Mulyadi.

"Ok ojol berharap sama bapak aing yah," katanya.

Baca juga: Sosok Serma Wahyu, Anggota TNI di Lumajang Rela Gendong Anak Sekolah Seberangi Sungai Tanpa Jembatan

Kini diketahui, sosok driver ojol Sukabumi yang cegat Gubernur Jabar Dedi Mulyadi bernama Reni.

Usianya 45 tahun.

Reni ojol Sukabumi tinggal di Kecamatan Gunung Puyuh, Kota Sukabumi.

Dia merasa aplikasi ojek online telah melakukan eksploitasi terhadap drivernya. 

"Tuntutan ojol yang eksploitasinya sangat ekstrim," katanya.

Reni mengatakan driver ojol Sukabumi meminta perhatian terkait dengan KIP, PIP dan PBI.

"Karena kita juga sama rakyat yang membayar pajak. Rakyat Sukabumi, Kami punya hak."

"Tapi pada faktanya lebih banyak yang tidak memenuhi standar, misalnya keluarga-keluarga atau pun yang mampu."

"Sedangkan kita ojol pendapatanya sudah jelas-jelas sangat minim tetapi kita tidak diperhatikan."

"Katanya akan diberi kuota KIP, KIS ,PBI sama pemerintah sampai hari ini belum juga ada realisasinya," terangnya

Reni juga mengeluhkan soal besaran tunjangan hari raya (THR) Lebaran 2025.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) mengimbau, besaran THR ojol 2025 menggunakan perhitungan 20 persen pendapatan selama setahun.

Faktanya, Reni mhanya mendapat Rp 50 ribu.

"Yang ada kita hanya mendapat Rp 50 ribu saja setiap driver. Kami benar-benar dibodohi oleh aplikator."

"Pemerintah dibohongi, driver dibohongin. Jadi semua dibohongin sama aplikator," katanya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung