SPMB Surabaya 2025

Update SPMB Surabaya 2025 dengan Sistem Baru dan Kuota Lebih Besar, untuk 38.000 Lulusan SD

Sistem ini bertujuan untuk memberikan peluang pendidikan yang lebih merata bagi sekitar 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) di Kota Surabaya.

Editor: Adrianus Adhi
SURYA
Ilustrasi Penerimaan Siswa Baru untuk SMP Surabaya 2025 

SURYA.co.id, Surabaya - Tahun ajaran 2025/2026 akan segera dimulai, dan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) telah menyiapkan sistem penerimaan murid baru (SPMB) dengan berbagai penyesuaian.

Sistem ini bertujuan untuk memberikan peluang pendidikan yang lebih merata bagi sekitar 38.000 lulusan Sekolah Dasar (SD) di Kota Surabaya.

Empat Jalur Pendaftaran

Dispendik Kota Surabaya memperkenalkan empat jalur pendaftaran pada SPMB kali ini, yaitu jalur afirmasi, jalur mutasi, jalur prestasi, dan jalur domisili.

Dikuti dari website Pemkot Surabaya, Kepala Dispendik Kota Surabaya, Yusuf Masruh menjelaskan bahwa keempat jalur tersebut telah disesuaikan untuk memberikan akses yang lebih inklusif kepada calon murid.

Jalur afirmasi, yang diperuntukkan bagi siswa dari keluarga miskin (gamis) dan pra gamis, mendapatkan peningkatan kuota dari 15 persen menjadi 20 persen.

Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesempatan siswa dari latar belakang ekonomi kurang mampu untuk bersekolah di sekolah negeri.

“Kuota jalur afirmasi kami naikkan dari 15 persen menjadi 20 persen, agar anak-anak dari keluarga gamis memiliki peluang lebih besar untuk mengakses pendidikan negeri,” ujar Yusuf Masruh dalam konferensi pers pada Kamis (10/4/2025).

Selain itu, jalur mutasi disiapkan dengan kuota sebesar 5 persen untuk siswa yang orang tuanya berpindah tugas, memungkinkan mereka untuk tetap mendapatkan pendidikan di sekolah negeri.

Jalur prestasi juga mengalami peningkatan kuota, dari 30 persen tahun lalu menjadi 35 persen, mencakup prestasi non-akademik dan rapor prestasi.

Jalur domisili mendapatkan porsi terbesar, yakni 40 persen. Jalur ini dibagi menjadi dua kategori, yaitu domisili satu untuk siswa yang tinggal di sekitar wilayah sekolah dengan kuota 20 persen dan domisili dua untuk siswa dari kelurahan tanpa sekolah negeri di kecamatan tersebut dengan kuota yang sama.

Sebagai contoh, murid dari kawasan Medokan Semapir dapat mendaftar di SMPN 30 yang berlokasi di wilayah tersebut. Sedangkan untuk jalur domisili dua, di Kecamatan Sukolilo, masing-masing dari empat kelurahan yang tidak memiliki SMP Negeri mendapat alokasi sebesar lima persen.

Mekanisme Baru yang Lebih Akurat

SPMB tahun ini juga menghadirkan inovasi baru dalam pengukuran jarak rumah calon siswa ke sekolah.

Sistem radius digunakan untuk menggantikan metode perhitungan berdasarkan jarak jalan. Radius dihitung sebagai jari-jari dari titik rumah calon siswa menuju lokasi sekolah.

Dispendik telah bekerjasama dengan RT/RW setempat untuk memastikan data titik koordinat rumah lebih akurat. Selain itu, verifikasi data kependudukan melibatkan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) serta Dinas Komunikasi dan Informatika (Dinkominfo).

“Kami sudah berkoordinasi dengan RT/RW agar data koordinat rumah calon siswa lebih akurat. Dispendukcapil dan Dinkominfo juga kami libatkan untuk memverifikasi data kependudukan,” jelas Yusuf.

Persiapan dan Uji Coba Sistem

Agar warga dapat memahami alur pendaftaran dengan baik, Dispendik akan mengadakan masa uji coba atau trial pendaftaran. Langkah ini diambil untuk meminimalkan kekeliruan saat proses pendaftaran berlangsung.

Calon siswa hanya diperbolehkan mendaftar satu kali dalam satu jalur pendaftaran. Jika siswa dari keluarga gamis tidak diterima melalui jalur afirmasi, mereka masih berkesempatan mendaftar melalui jalur lain seperti domisili atau prestasi.

Untuk menjaga kualitas pendidikan di SMP Negeri, Dispendik berencana untuk melakukan tinjauan ulang terkait jumlah rombongan belajar (rombel) yang dinilai terlalu banyak. Yusuf menekankan bahwa langkah ini juga dilakukan untuk menjaga keseimbangan kuota sekolah negeri dan swasta.

“Tujuannya agar kualitas pendidikan tetap terjaga, sekaligus mengoptimalkan pemerataan antara sekolah negeri dan swasta,” jelasnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.Klik di sini untuk untuk bergabung

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved