Genjot Swasembada Pangan, Disperta Jombang Target Luas Tanam Padi 81.251 Hektar pada 2025
Puncak panen di Kabupaten Jombang diprediksi terjadi di bulan April. Dengan lahan pertanian di Kabupaten Jombang yang mencapai 17.000 hektar
Penulis: Anggit Puji Widodo | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, JOMBANG - Kabupaten Jombang, ambil bagian menyukseskan Panen Raya Serentak bersama 14 Provinsi yang dipimpin langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, Senin (7/4/2025).
Target mampu meningkatkan luas tanam padi sebesar 81.251 hektar pada tahun 2025.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang M. Rony menyampaikan, panen raya serentak di 14 Provinsi ini merupakan wujud komitmen Pemerintah Republik Indonesia untuk percepatan Swasembada Pangan dan tidak lagi melakukan import beras.
"Kebijakan ini diharapkan bisa meningkatkan semangat para petani untuk menanam padi," ucap M. Rony saat dikonfirmasi pada Selasa (8/4/2025).
Dalam rangka mendukung Swasembada Pangan Nasional, Kabupaten Jombang ditargetkan mampu meningkatkan luas tanam padi sebesar 81.251 hektar pada tahun 2025.
Target ini cukup menantang, karena Kabupaten Jombang dalam 5 tahun terakhir rata-rata luas tanam padi sekitar 72.758 hektar per tahun.
Dalam laporannya Kadisperta menyampaikan, pada musim tanam periode Oktober 2024 sampai dengan Maret 2025, luas tanam padi di Kabupaten Jombang mencapai 43.045 (empat puluh tiga ribu empat puluh lima) hektare.
Puncak panen di Kabupaten Jombang diprediksi terjadi di bulan April ini. Dengan lahan pertanian di Kabupaten Jombang yang mencapai 17.000 hektar.
Dan mulai musim ini, pemerintah melalui Perum Bulog siap membeli dengan Harga pembelian Pemerintah (HPP) Rp. 6500/ kg Gabah Kering Sawah.
Saat ini, Kabupaten Jombang telah melakukan pengembangan Budidaya Tanaman Sehat di beberapa Kecamatan.
“Tujuannya untuk meningkatkan efisiensi biaya usaha tani, melestarikan lingkungan dan meningkatkan pendapatan petani," ujarnya.
"Hasil uji coba petani, kalau biasanya petani mengendalikan hama dan gulma menggunakan pestisida dan herbisida se hektar perlu biaya Rp 4 juta, dengan pendekatan budidaya tanaman sehat, dan pengendalian gulma menggunakan power weeder, biaya bisa ditekan. Satu hektar hanya sekitar Rp 1 Juta," terang Rony.
Meski telah ditetapkan harga gabah dari Bulog, banyak petani mengeluhkan adanya pembelian gabah dibawah Rp 6.500,00/kg.
Praktik pembelian gabah di bawah harga semestinya disinyalir dilakukan oleh para tengkulak.
Bupati Jombang, Warsubi, yang hadir dalam seremonial agenda Panen Raya Serentak bersama 14 Provinsi bersama Presiden Prabowo Subianto via zoom center di Desa Plosogeneng, Kecamatan Jombang, Kabupaten Jombang pada Senin (7/4/2025) mengimbau petani menjual hasil panennya ke Bulog.
| Sosok Abdul Wahid, Jadi Gubernur Riau ke-4 yang Terjerat Kasus Korupsi Padahal Baru Menjabat 8 Bulan |
|
|---|
| Pelajar Tergelincir di Bukit Klotok Kediri, Berniat Rekam Video Tugas Sekolah |
|
|---|
| Nenek Mutmainah Sempat Dilaporkan Hilang, Jasadnya Ditemukan Terbakar di Lamongan |
|
|---|
| PLN UIT JBM Bagikan Pupuk Kompos untuk Warga Sekitar GIS Tandes Surabaya |
|
|---|
| Gagal Curi Motor Trail di Jalan Sono Kembang Surabaya, Residivis Babak Belur Dihajar Warga |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.