Polisi Gugur Gerebek Judi Sabung Ayam
Tabiat Kapolsek Negara Batin Dibeber Kompolnas dan Anak: Rela Jadi Sopir, Tolak Sogokan Sabung Ayam
Tabiat AKP Lusiyanto diungkap pihak keluarga hingga komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam.
SURYA.co.id - Setelah dituding terlibat bagi-bagi uang judi sabung ayam di Way Kanan, tabiat asli Kapolsek Negara Batik AKP Anumerta Lusiyanto terungkap.
Tabiat AKP Lusiyanto diungkap pihak keluarga hingga komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Mohammad Choirul Anam.
Salsabila, anak AKP Lusiyanto membantah sang ayah terlibat dalam judi sabung ayam di Way Kanan.
Bila, sapaan Salsabila, menyebut sang ayah sosok pekerja keras dan memperhatinkan prinsipnya.
Dia menceritakan bahwa ayahnya, selain menjadi polisi juga bekerja sebagai sopir travel.
Baca juga: Gelagat Iptu Lusiyanto Sebelum Gugur Gerebek Judi Sabung Ayam, Istri Korban: Tolak Amplop Rp 1 Juta
Itu dilakukan Lusiyanto agar bisa membiayai pendidikan sekolah putri tercintanya itu.
"Segala hal papa usahakan buat Bila, buat pendidikan Bila supaya Bila bisa sekolah setinggi-tingginya. Papa kerja siang malam, sampingan sambil jadi sopir travel demi biaya pendidikan Bila dan kehidupan Bila," tulis Bila, Sabtu (22/3/2025), dikutip dari akun TikTok @.sabils.
Bila juga menjelaskan bahwa Lusiyanto tidak ingin memberi uang haram kepada anaknya, sehingga ia rela bekerja tanpa lelah dari siang hingga malam.
"Papa nggak pernah dzolim sama orang, papa nggak pernah mau dikasih ataupun disuap uang oleh siapapun. Bahkan papa kalau bantu orang benar-benar ikhlas karena papa tau yang papa bantu juga mereka susah," tulisnya.
Bila pun menyinggung berbagai fitnah yang kini tengah menghujani almarhum.
Menurutnya tuduhan-tuduhan kepada Lusiyanto tidak benar adanya.
"Itu semua menghapus dosa-dosa dan menjadi ladang pahala untuk papa. Semiga Allah memberikan jalan yang terbaik, pa. InsyaAllah kebenaran akan terungkap," lanjutnya.
Putri tercinta AKP Anumerta Lusiyanto tersebut menegaskan bahwa ia tak akan gentar dan tak takut kepada orang yang telah berbuat kejam kepada ayahnya.
"Bila harus meneggakkan keadilan untuk papa. Bila nggak peduli sebesar dan sekuat apa power mereka, Bila juga punya kekuatan dan keyakinan karena Bila yakin Allah akan menunjukkan kebesaran-Nya dan mukjizat-Nya," pungkasnya.
Di bagian lain, Nia, istri AKP Lusiyanto menyebut sang suami sempat menolak saat diberi amplop berisi uang Rp 1 juta oleh oknum TNI.
Menurut Nia, sang suami justru berupaya memberantas perjudian hingga membuatnya tidak disukai oleh pihak-pihak tertentu.
"Banyak yang tidak suka dia pemberantas judi, waktu itu oknum yang menembak itu mau kasih uang ke bapak,"
"Saya lihat sendiri dengan mata saya sendiri melihat amplopnya dikasih Rp 1 juta, dia gak mau," kata Nia dilansir dari Youtube Metro TV, Sabtu (22/3/2025).
Nia mengaku Peltu Lubis, oknum TNI yang diduga melakukan penembakan pernah menyuruh seseorang untuk memberikan uang kepada AKP Anumerta Lusiyanto agar sabung ayam berjalan lancar.
Namun sang suami menolak pemberian tersebut.
"Dia nyuruh orang kasih ke bapak agar sabung ayam itu berjalan, tapi bapak gak mau," tuturnya.
Di bagian lain, komisioner Kompolnas, Mohammad Choirul Anam, menyebut Peltu Lubis pernah menyogok Kapolsek Negara Batin, AKP Anumerta Lusiyanto seusai ditegur terkait judi sabung ayam.
Anam menuturkan hal tersebut dilakukan Peltu Lubis agar AKP Lusiyanto tidak terus menerus mengusik judi sabung ayam yang diduga dikelola olehnya bersama rekannya yaitu Kopka Basarsyah.
"Jadi upaya untuk korban atau Pak Kapolsek ini untuk mengingatkan Peltu Lubis untuk menghentikan upaya sabung ayam bolak-balik diingetin, ini sudah lama,"
"Ketika diingetin gitu, mereka berusaha untuk nyogok dan tegas katanya ditolak (Lusiyanto)" katanya dikutip dari YouTube Kompas TV, Minggu (23/3/2025).
Di sisi lain, Anam mengaku pihaknya tidak langsung percaya saat memperoleh informasi bahwa AKP Lusiyanto menolak sogokan dari Peltu Lubis.
Untuk memastikannya, dia menyebut langsung melakukan pengecekan terhadap rumah AKP Lusiyanto.
Dalam pengecekan tersebut, Anam meyakini bahwa AKP Lusiyanto memang tidak menerima sogokan dari Peltu Lubis dan terlibat dalam bisnis judi sabung ayam tersebut karena kondisi rumahnya yang sederhana.
"Awalnya kami tidak percaya, masa ditolak. Tapi, ketika dicek rumahnya (AKP Lusiyanto) sangat sederhana dan berbeda jauh dengan rumah-rumah yang ada beberapa titik di lokasi situ yang ternyata masih berhubungan dengan dua oknum (Peltu Lubis dan Kopka Basarsyah)," jelas Anam.
Lebih lanjut, dia menyayangkan adanya penggiringan opini berupa isu bahwa AKP Lusiyanto dan dua korban penembakan lainnya yaitu Aipda (Anumerta) Petrus Aprianto dan Briptu (Anumerta) M Ghalib Surya Ganta turut menerima uang judi sabung ayam.
"Itu yang membuat kami miris, janganlah digiring-giring. Ini ada tiga petugas negara yang meninggal," tegasnya.
Isu Setoran Judi Sabung Ayam

Kabar ini beredar viral di media sosial setelah diunggah akun TIkTok @satr1a6_ yang diunggah, Rabu (19/3/2025).
Dalam video yang juga beredar di X (Twitter) menyebutkan, kejadian tiga polisi tewas ditembak saat penggerebekan judi sabung ayam di Senin (17/3/2025) petang, dipicu oleh masalah setoran.
Seperti dikutip dari Kompas, dalam video itu disebutkan bahwa, Polsek Negara Batin diduga sudah diberi jatah setoran judi sabung ayam Rp 1 juta per hari.
Selain itu, ada tambahan uang bensin, uang rokok, dan lain-lain sehingga total setoran mencapai Rp 2,5 juta per hari.
Namun, mereka diduga meminta setoran ditambah menjadi Rp 20 juta per hari.
Anggota TNI yang diduga mengelola lokasi perjudian sabung ayam tidak mampu menyanggupi permintaan tersebut, sehingga Kapolsek (disebutkan) mengancam akan membawa pasukannya menggerebek lokasi perjudian tersebut.
Menanganggapi video tersebut, Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) II/Sriwijaya Kolonel Inf Eko Syah Putra Siregar, mengaku sudah mengetahui isu itu dari sejumlah unggahan media sosial.
Kolonel Eko mengungkapkan, berdasarkan pemeriksaan terhadap Pembantu Letnan Satu (Peltu) Lubis dan Kopral Kepala (Kopka) Basarsyah, dua tentara yang diduga melakukan penembakan, diakui terdapat kontrak kesepakatan atau dengan pihak Polsek terkait judi sabung ayam di daerah tersebut.
“Pejabat Polsek Negara Batin (Kapolsek Lusiyanto) dan Pejabat Pos Ramil Negara Batin (Peltu Lubis) memiliki hubungan baik,” kata Eko, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Dugaan setoran ke oknum ini sudah berlangsung selama setahun.
"Ada duit dikasih, Polsek-Koramil, makan duit."
"(Kalau) pembagian, saya tidak tahu, ada yang menerima duit, dan ini beroperasi satu tahun," kata Kolonel Eko, Kamis (20/3/2025).
Eko menegaskan, bagi-bagi uang hasil judi sabung ayam itu didapatkan berdasarkan keterangan para saksi yang kini telah ditahan oleh Denpom.
"Judi ada profit, ada penerima duit. Saksi menjelaskan (setoran) ada. Kalau saksi ngomongnya gitu, ada duit, ada setoran, ya ada," katanya.
Pengakuan ini pun akan didalami oleh tim penyidik gabungan untuk mengungkap siapa saja oknum yang terlibat dalam judi sabung ayam di Lampung.
"Oknum-oknumnya siapa saja, kita tunggu proses selanjutnya," ucap Eko dikutip dari Kompas.com.
"Duit dibagi ada, ya. Kita bukan bodoh-bodoh amatlah, duit (judi) ada dibagi iya. Duit ada setor iya, gitu sajalah," tuturnya.
Keterangan Eko ini diperkuat dengan pernyataan Asisten Intelijen Kasdam II/Sriwijaya Kolonel Inf Yogi Muhamanto.
Kolonel Yogi menyebutkan, hubungan Kapolsek Negara Batin Ajun Komisaris Anumerta Lusiyanto dan Komandan Pos Ramil Negara Batin Peltu Lubis sangat baik dan sama-sama mengetahui ada judi sabung ayam di wilayah mereka.
Menurut Yogi, setiap ada jadwal gelanggang sabung ayam, Peltu Lubis selalu memberitahukan kepada Lusiyanto.
"Saat Peltu Lubis minta izin menyelenggarakan gelanggang sabung ayam, Lusiyanto menjawab silakan, yang penting harus aman."
"Kata aman yang dimaksud adalah setoran uang. Jadi, memang ada setoran uangnya," kata Yogi, seperti dikutip dari Kompas.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bukan Terima Setoran Judi, Ini Pekerjaan Sampingan Kapolsek AKP Lusiyanto Menurut Anak: Beliau Sopir
AKP Lusiyanto
oknum TNI tembak 3 polisi
Kapolsek Negara Batin
Uang Setoran Judi Sabung Ayam
judi sabung ayam
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Gelagat Kopda Basarsyah Sebelum Tembak Mati AKP Lusiyanto Terkuak di Rekonstruksi, Sudah Berencana? |
![]() |
---|
Sosok Irjen Anwar yang Ditunjuk Kapolri Urus Anak AKP Lusiyanto Jadi Polwan Usai Tragedi Penembakan |
![]() |
---|
Cita-cita AKP Lusiyanto Sebelum Gugur di Area Judi Sabung Ayam Hampir Terwujud, Istri Curhat Kapolri |
![]() |
---|
Cuma 1 Oknum TNI Tersangka Penembakan 3 Polisi di Way Kanan, Peltu L Dijerat Perjudian Bareng Polisi |
![]() |
---|
Sosok Istri AKP Lusiyanto dan Aipda Petrus Diduga Diadang Ketemu Hotman Bahas Penembakan Way Kanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.