UMKM Surabaya
Perjalanan Inspiratif Sambal Roenyah di Sidoarjo: Dari Usaha Pandemi hingga Merambah Pasar Retail
Marysa Anggi, alumnus Akuntansi dari salah satu kampus di Kediri, Jawa Timur, membuktikan bahwa semangat belajar tanpa henti dapat membuka peluang yan
Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: Adrianus Adhi
SURYA.co.id, Surabaya - Marysa Anggi, alumnus Akuntansi dari salah satu kampus di Kediri, Jawa Timur, membuktikan bahwa semangat belajar tanpa henti dapat membuka peluang yang luar biasa.
Ketika pandemi melanda, ia memulai perjalanan usahanya dengan memproduksi Sambal Roenyah melalui sistem open order.
Nama "Roenyah" sendiri diambil dari Bahasa Jawa Kuno, yang berarti tekstur kasar, mencerminkan karakter unik dari sambal buatannya.
"Sambil jalan masih sambil belajar sampai sekarang," tutur Anggi penuh keyakinan.
Langkah Kecil Menuju Inovasi Besar
Pandemi mengawali perjalanan usahanya, tetapi ketika aktivitas masyarakat mulai normal kembali, bisnis Anggi sempat mengalami penurunan.
Tidak menyerah begitu saja, Anggi mulai mendalami ilmu dari berbagai sumber, termasuk belajar dari Dinas Koperasi dan Dinas Perindustrian.
Ia bahkan mengubah jenis kemasannya dari botol selai ke kemasan segel agar lebih ringan dan tahan bocor.
Partisipasinya dalam pelatihan dan workshop juga membuahkan hasil. Ia belajar tentang pengolahan hingga sterilisasi produk untuk meningkatkan kualitas sambalnya.
Berbagai varian sambal seperti sambal cumi, sambal bawang, sambal teri nasi, sambal paru, dan sambal matah mulai dikembangkan.
Pantang Menyerah Melalui Tantangan
Tak hanya merasakan manisnya keberhasilan, Anggi juga menghadapi berbagai tantangan.
Salah satunya adalah saat mencoba berbagai metode untuk mendukung ketahanan produk. Ada kalanya ia harus menghadapi kegagalan, seperti saat pameran di mana hanya dua botol sambal yang terjual dalam empat hari.
Namun, ia tetap optimis, "Saya yakin rezeki datang dari banyak arah," ucapnya sambil tersenyum.
Pengemasan juga sempat menjadi kendala. Saat mengikuti pameran di Jakarta, Anggi mengalami kerugian akibat kemasan yang kurang aman. Namun, hal ini justru membuatnya semakin kuat dan terus belajar dari kesalahan.
Perjalanan Kelompok Tani Urban Kosagrha Lestari Surabaya Mendapatkan Dukungan Rp 450 Juta dari BRI |
![]() |
---|
Belajar Dari Kosagraha Lestari Surabaya: Mengubah Lahan Perkotaan Menjadi Ladang Pemberdayaan Warga |
![]() |
---|
Lewat Program BRInita, BRI Berdayakan Perempuan Surabaya Melalui Kelompok Usaha Kosagrha Lestari |
![]() |
---|
Kembangkan Usaha Pasar Ikan Gunung Sari Surabaya, Abdurrohman Terbantu dengan KUR BRI |
![]() |
---|
Cerita Abdurrohman Lanjutkan Usaha Ikan Hias Keluarga di Pasar Ikan Surabaya, Semua Belajar Otodidak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.