DPD RI Ajak Publik Tenang, Optimistis Ekonomi Indonesia Tetap Kuat Meski IHSG Melemah Sementara
Ketua Komite IV DPD RI, Ahmad Nawardi masih cukup optimistis ekonomi Indonesia tetap kuat meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menurun
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Ketua Komite IV DPD RI, Ahmad Nawardi masih cukup optimistis ekonomi Indonesia tetap kuat meskipun Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat menurun.
Nawardi pun mengimbau masyarakat dan pelaku pasar untuk tetap tenang.
Sebelumnya, penurunan lebih dari 5 persen tersebut bahkan memicu penghentian sementara perdagangan (trading halt) di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 30 menit, Selasa (18/3/2025).
Pada Kamis (20/3/2025) perdagangan sesi pertama IHSG lompat 1,25 persen ke 6.390,77 pada 2 menit pembukaan.
Melihat fenomena ini, Nawardi menilai pelemahan IHSG lebih banyak dipicu oleh sentimen pasar terhadap isu-isu global dan domestik.
Hal ini tidak berhubungan langsung dengan fundamental ekonomi nasional.
"Kita perlu melihat bahwa ekonomi Indonesia tetap stabil. Penurunan IHSG lebih banyak disebabkan oleh faktor eksternal, seperti ketegangan perdagangan antara Amerika Serikat, Eropa, dan China, serta konflik geopolitik di Timur Tengah," kata Nawardi dikonfirmasi di Surabaya, Kamis (20/3/2025).
Sekalipun ada beberapa isu dalam negeri, hal itu tak berdampak secara signifikan.
"Ada juga beberapa isu domestik yang bersifat sementara dan tidak terkait langsung dengan kebijakan ekonomi pemerintah," ujar Nawardi.
Senator asal Jawa Timur ini menegaskan, fundamental ekonomi Indonesia tetap kuat.
Hal ini didukung oleh indikator makroekonomi yang stabil, seperti pertumbuhan ekonomi yang terjaga, inflasi yang terkendali, dan cadangan devisa yang cukup.
Ia juga mengajak para investor untuk tetap rasional dalam menghadapi dinamika pasar modal dan tidak mengambil keputusan secara emosional.
"Pemerintah bersama otoritas terkait terus berupaya menjaga stabilitas pasar keuangan. Kami di DPD RI juga akan terus memantau perkembangan ini agar situasi tetap kondusif dan tidak berdampak negatif bagi perekonomian nasional secara keseluruhan," tambahnya.
Nawardi juga mendorong langkah konkret dalam menghadapi gejolak pasar dengan meningkatkan mitigasi risiko dan transparansi di pasar modal.
Selain itu, literasi keuangan bagi investor ritel juga perlu ditingkatkan agar mereka tidak mudah terpengaruh sentimen sesaat.
Trik WhatsApp 2025: Cara Melihat Pesan WA yang Dihapus, Sedang Banyak Dicari dan Jarang Orang Tahu |
![]() |
---|
Polisi Amankan Peserta Konvoi Motor Perguruan Silat di Tuban, 13 Di Antaranya Masih Anak-Anak |
![]() |
---|
Jadi Korban Tabrak Lari Truk, Pemotor 23 Tahun Tewas di Jalur Tunggorono Jombang |
![]() |
---|
Pertama Digelar, Bangil Carnival 2025 Jadi Ajang Unjuk Karya Seni Budaya 24 Kecamatan di Pasuruan |
![]() |
---|
Bentuk Ketahanan Hadapi Dinamika Global, Ekonomi Mojokerto Tumbuh 5,32 Persen di Triwulan II 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.