Ramadan 2025

Amalan dan Doa Malam Lailatul Qadar 10 Hari Terakhir Ramadan 

Lailatul Qadar adalah salah satu waktu istimewa di Bulan Ramadhan. Terdapat anjuran memperbanyak amal dan doa

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Canva
MALAM LAILATUL QADAR - Ilustrasi amalan dan doa malam lailatul qadar 

SURYA.CO.ID - Lailatul Qadar adalah salah satu waktu istimewa di Bulan Ramadhan. Terdapat anjuran memperbanyak amal dan doa di malam Lailatul Qadar yang diyakini terdapat pada 10 hari terakhir Ramadan

Namun, apa makna Lailatul Qadar yang sebenarnya? 

Dalam buku Kedahsyatan Puasa yang disusun M Syukron Maksum, Lailatul Qadar menurut Jalaluddin Rakhmat memiliki dua makna penting. 

Pertama, kata Qadr yang berarti ketetapan Tuhan yang berkaitan dengan hidup dan mati, sebagaimana dijelaskan dalam Surat Ad Dukhan ayat 3-4: 

فِيۡهَا يُفۡرَقُ كُلُّ اَمۡرٍ حَكِيۡمٍۙ ، اِنَّاۤ اَنۡزَلۡنٰهُ فِىۡ لَيۡلَةٍ مُّبٰـرَكَةٍ‌ اِنَّا كُنَّا مُنۡذِرِيۡنَ

Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan (ayat 3) Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah (ayat 4).

Ayat ini diyakini menjelaskan, pada malam Lailatul Qadar, malaikat turun untuk menuliskan takdir kita di tahun depan, sehingga dianjurkan banyak berdoa. 

Kedua, kata Qadr yang berarti "malam kemuliaan" atau "malam keagungan". Disebut demikian karena malam ini adalah malam turunnya Al Quran sebagaikana dijelaskan dalam Al Quran Surat Al Qadar. 

Lantas kapan malam Lailatul Qadar itu? 

Memurut hadis, Rasulullah Saw bersabda, malam kemuliaan itu ada di 10 hari terakhir Ramadhan. 

"Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam Saw) beri'tikaf di sepuluh hari terakhir bulan Ramadan dan dia bersabda, yang artinya: "Carilah malam Lailatul Qadar di (malam ganjil) pada 10 hari terakhir bulan Romadhon" " (HR: Bukhari dan Muslim). 

Berikut amal dan doa malam Lailatul Qadar mencontoh Rasulullah Saw. 

Doa Lailatul Qadar 

اَللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ اَلْعَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي 

Arab-latin: Allahumma innaka 'afuwwun tuhibbul-'afwa, fa'fu 'anni. 

Artinya: "Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pemaaf dan senang memaafkan, maka maafkanlah kesalahanku." (Ibnu Majah no. 3850) 

Dijelaskan bahwa, Rasulullah mengajarkan doa ini kepada istrinya, Aisyah ra, yang bertanya tentang amalan doa ketika berada di malam Lailatul Qadar

Amalan Meraih Lailatul Qadar 

Ustadz Abdul Somad mengutip sebuah hadist untuk menjelaskan amalan malam Lailatul Qadar

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ 

"Man shoma romadhona imanan wahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama min dzanbih“ 

“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena iman dan ihtisab, maka akan diampuni dosa-dosanya yang lalu.” ( HR. Bukhari No. 38, 1910, 1802 ) 

"Siangnya siam (puasa Ramadan). Siam itu puasa tapi tetap beraktivitas tapi menundukkan pandangan, tahan lidah," ujar Ustadz Abdul Somad. 

"Sedangkan malamnya qiyam (tegak). Siapa yang qiyam di tengah malam karena iman dan hanya mengharapkan balasan dari Allah SWT, habis Magrib ke Isya, habis Isya dengarkan kultum habis itu tarawih, habis tarawih witir, lalu tadarus, tidur. Jangan nonton televisi, nanti payah tahajud malam," pesan Ustadz Abdul Somad. 

"Jam 3.00 bangun, dirikan sholat tahajud. Maka tahajud 8 rakaat tiap malam, yang uda witir tidak perlu witir lagi. Kemudian baca istighfar," jelasnya. 

"Allah SWT tidak menunjukkan siapa yang akan mendapatkan lailatul qadar, supaya kita senantiasa berharap," tutupnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved