Smelter Logam Mulia Diresmikan, Bupati Gus Yani : Kesempatan Lapangan Kerja dan UMKM Gresik
Pabrik pemurnian logam mulia ini merupakan komitmen pemerintah mewujudkan hilirisasi.
Penulis: Willy Abraham | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, GRESIK - Pabrik Smelter logam mulia atau Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di KEK Gresik diresmikan Presiden Prabowo Subianto. Keberadaan pabrik ini menjadi multiplier effect positif bagi warga Kabupaten Gresik.
Pabrik pemurnian logam mulia ini merupakan komitmen pemerintah mewujudkan hilirisasi.
Keberadaan smelter logam mulia ini, dapat menjadi pendorong utama hilirisasi industri pertambangan di Indonesia.
Kemudian meningkatkan nilai tambah produk pertambangan dalam negeri, serta memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen emas utama di dunia.
"Alhamdulillah, patut kita syukuri, semoga Gresik terus menjadi kota ramah investasi," ujar Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.
Proyek smelter PTFI merupakan fasilitas pemurnian lumpur anoda yang menggunakan proses hydrometallurgy terbesar di dunia dan menjadi fasilitas pemurnian emas modern pertama di dunia yang terintegrasi dari hulu (pertambangan dan pengolahan) ke hilir (pemurnian).
Hal ini tercermin melalui biaya investasi senilai USD630 juta atau setara Rp10 triliun.
Produksi emas dari 3 juta ton konsentrat yang dibawa dari Freeport diperkirakan mencapai 50-60 ton emas.
Smelter logam mulia PTFI di Gresik menggunakan teknologi pemurnian hydrometallurgy untuk memproduksi emas.
Proses ini menghasilkan emas murni batangan sebagai salah satu produknya.
Precious Metal Refinery di PT Smelting Gresik memurnikan lumpur anoda, yang dihasilkan oleh smelter, untuk menghasilkan produk emas pertama pada 30 Desember 2024.
Smelter ini merupakan bagian dari ekspansi PT Smelting Gresik dan memiliki kapasitas Precious Metal Refinery (PMR) sebesar 6.000 ton per tahun.
Selain emas, smelter ini juga menghasilkan produk lain seperti katoda tembaga, perak murni batangan, dan PGM (Platinum Group Metals), serta produk sampingan seperti asam sulfat, terak, gipsum, dan timbal.
Pria yang akrab disapa Gus Yani ini mengatakan, keberadaan pabrik pemurnian logam mulia di Smelter PTFI di KEK JIIPE Gresik memilik dampak positif kepada warga.
"Tentu punya multiplier effect buat masyarakat Gresik, kesejahteraan masyarakat, kesempatan lapangan kerja, dan UMKM yang tumbuh di sekitar industri," tambahnya.
Terkait lapangan kerja pihaknya telah menyiapkan Perbup Perlindungan Tenaga Kerja Lokal.
Dalam Perbup tersebut, perusahaan di Kabupaten Gresik diwajibkan untuk merekrut tenaga kerja lokal minimal 60 persen.
Jabatan tenaga terampil setidaknya 30 persen harus diisi oleh pekerja lokal.
Selain itu, perusahaan harus menyediakan minimal 1 persen lowongan pekerjaan bagi penyandang disabilitas.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Menko PM Gus Imin Umumkan Pemenang Innovilleague 2025, 1.894 Mahasiswa Adu Gagasan Pemberdayaan Desa |
![]() |
---|
Rakornas Pemberdayaan Masyarakat di Unesa, Tekankan Peran Perguruan Tinggi dalam Entasan Kemiskinan |
![]() |
---|
Cak Ji Ingatkan Agar Pramuka di Surabaya Harus Konsisten Melakukan Kegiatan Positif |
![]() |
---|
Benarkah Diskon Listrik 50 Persen Ada Lagi Sebelum Akhir Tahun 2025? PLN Beri Bocoran |
![]() |
---|
Pemuda Tuban Aniaya Pria yang Dekati Calon Tunangannya, Sebut Kekasihnya Berbeda |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.