Berita Viral

Dampak Wali Kota Semarang Bolehkan Study Tour Beda dari Dedi Mulyadi, Agen Tour Girang: Bersyukur

Kebijakan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang berbeda dari Dedi Mulyadi terkait study tour berdampak luas. Para agen tour girang.

instagram Agustina Wilujeng
BOLEH STUDY TOUR - Wali Kota Semrang Agustina Wilujeng. Kebijakan Agustina membolehkan study tour di daerahnya berdampak luas. 

SURYA.co.id - Kebijakan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang berbeda dari Dedi Mulyadi terkait study tour berdampak luas.

Salah satynya dirasakan para agen tour dan wisata.

Mereka girang dan bersyukur pemimpin mereka tetap membolehkan sekolah-sekolah menggelar study tour.

Sebagai bentuk rasa syukur, PT Mbarep Abyasa Line langsung melakukan aksi sebagai bentuk dukungan pengembangan destinasi wisata.

Agen tour tersebut memberikan donasi sejumlah satwa eksotis ke Semarang Zoo diantaranya ayam kate 4 ekor, merpati hias 2 pasang, kelinci 7 ekor, ayam poland 1 pasang, dan belibis 3 ekor.

Baca juga: Sebut Aturan Dedi Mulyadi Larang Sekolah Study Tour Merugikan, Perusahaan Bus Ancam Lakukan Ini

Direktur PT Mbarep Abyasa, Solichul Adam menyampaikan, sebagai pelaku wisata tentunya harus ikut mendukung potensi pariwisata. Dia pun menyambut baik kebijakan Wali Kota Semarang soal dibolehkannya studytour bagi siswa SMP. 

"Kami juga bersyukur karena kemarin pimpinan kami, wali kota Semarang sudah membolehkan study tour," terang usai serah terima secara simbolis dilakukan donasi satwa di Semarang Zoo, Senin (10/3/2025) sore, melansir dari Tribun Jateng.

Dia berujar, kebijakan tersebut memberikan angin segar bagi industri pariwisata di tengah sejumlah daerah melarang studytour. Oleh karena itu, pemberian satwa ini sebagai bentuk dukungan dakam rangka menggiatkan pariwisata di Semarang Zoo. 

Adanya sejumlah peristiwa kecelakaan menimpa bus rombongan studytour, menurut dia, bukan menjadi alasan untuk melarang berwisata.

Namun, menjadi bahan evaluasi dari semua pihak dalam pelayanan dan penyelenggaraan bisnis pariwisata.

Dia berpendapat, pelarangan wisata terkesan kontraproduktif dengan target pemerintah meningkatkan industri pariwisata.

Namun, di sisi lain, sejumlah daerah melarang studytour. 

"Saya harap lebih melihat manfaatnya dari pada risikonya. Kalau risikonya bisa kami minimalisasi.

Saya berharap pemangku kebijakan bisa kolaborasi. Jadi, bukan melarang studytour. Pemerintah mempromosikan wisata, tapi melarang studytour, ini lucu, kontradiktif," paparnya. 

Sementara itu, Direktur Semarang Zoo, Bimo Wahyu Widodo menyambut baik donasi satwa dari PT Mbarep Abyasa Line.

Bersamaan dengan momen itu, Semarang Zoo juga menjali kerjasama dengan sejumlah lembaga yakni institusi Kodam VI Diponegoro dan Polda Jateng, Dompet Dhuafa, Abigami, PT Enviro Hijau Investama, dan PT Tirta Fresindo Jaya.

Baca juga: Sosok Kadispar Gunung Kidul yang Klaim Wisata Turun 70 Persen Dampak Dedi Mulyadi Larang Study Tour

Kerjasama tersebut untuk pengembangan wisata di Semarang Zoo dan menyabut libur Lebaran. 

Soal kebijakan study tour, Bimo menyebut, bergantung pada kebijakan masing-masing kepala daerah.

Ia pun menyambut baik kebijakan yang diambil Wali Kota Semarang memperbolehkan study tour.

Pasalnya, segmen pasar Semarang Zoo masyoritas adalah anak-anak baik PAUD maupun SD. 

"Harapannya kan yang dari luar Kota Semarang bisa masuk. Selama ini banyak dari Demak, Kudus, Pati, Kendal, Batang. Kalau lokal Semarang otomatis banyak yang masuk," ucapnya. 

Terpisah, Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti tidak melarang kegiatan study tour.
Hanya saja, pihak sekolahan diberikan persyaratan khusus agar kegiatan study tour tersebut tidak menimbulkan hal-hal yang diinginkan. 

"Saya sudah minta kepada Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) supaya study tour tetap diperbolehkan. Tapi dengan persyaratan yang strict demi safety," terang Agustina.

Pihaknya nanti akan mendorong Disdik Kota Semarang membuat kajian khusus perizinan study tour. Dia menekankan aspek keselamatan bagi sekolah yang ingin melakukan kegiatan tersebut.

"Harus ada perjanjian kalau dilakukan study tour harus safety," paparnya.

Sebelumnya, Keputusan Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, yang tetap membolehkan sekolah menggelar study tour jadi sorotan publik.

Meski keputusannya beda dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, tapi Agustina memiliki langkah antisipasi.

Ia membolehkan kalangan sekolah menyelenggarakan "study tour" dengan persyaratan telah memenuhi aspek-aspek keselamatan yang telah ditentukan.

"Saya sudah minta Pak Kepala Dinas bahwa 'study tour' supaya tetap diperbolehkan, tetapi dengan persyaratan-persyaratan yang 'strict' demi 'safety'," katanya, saat dikonfirmasi di Semarang, Jawa Tengah, Minggu, melansir dari ANTARA.

Ia tidak memerinci persyaratan-persyaratan keselamatan yang dimaksud, tetapi semestinya ada semacam perjanjian atau nota kesepahaman (MoU) yang disepakati terkait keselamatan.

Nantinya, kata dia, akan ada kajian khusus terkait aspek-aspek keselamatan yang harus dipenuhi oleh penyelenggara "study tour".

"Ya, harus ada kajian khusus, paling tidak sudah ada perjanjian bahwa dilakukan untuk 'safety'," katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Bambang Pramusinto menjelaskan bahwa "study tour" sebenarnya bertujuan baik karena bermuatan pendidikan.

Karena itu, ia tidak melarang apabila sekolah ingin mengadakan kegiatan "study tour", tetapi harus mengedepankan muatan pendidikan, bukan piknik atau bersenang-senang.

"Harus ada unsur 'study'-nya, tidak piknik ke mana gitu, ke pantai. Kan banyak tempat-tempat yang mengandung unsur edukatif yang bisa dikunjungi," katanya.

Diutamakan, kata dia, kegiatan "study tour" dilakukan sekolah adalah di tempat-tempat bersejarah atau edukatif yang berada di dalam kota.

"Di dalam kota (Semarang, red.) kan banyak ya, misalnya Kota Lama, Lawang Sewu, dan sebagainya. Tempat yang edukatif dan bernilai sejarah yang menarik untuk dikunjungi," katanya.

Selain itu, Bambang menegaskan bahwa penyelenggaraan "study tour" juga tidak boleh memberatkan orang tua siswa secara finansial.

Sebelumnya, Wali Kota Semarang, Agustina Wilujeng, mengatakan aturan terkait study tour saat ini masih dalam tahap kajian oleh Dinas Pendidikan Kota Semarang

"Study tour saya sudah minta ke kepala dinas untuk tetap diperbolehkan," kata Agustina, Jumat (7/3/2025). 

Meskipun diizinkan, pihak sekolah wajib mematuhi sejumlah aturan yang ketat demi keselamatan siswa.

"Dengan persyaratan-persyaratannya yang strict demi safety," ujar Agustina.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramusinto, menambahkan bahwa setiap kegiatan study tour harus mendapatkan izin dari dinas pendidikan. 

"Nanti ada proposal dari sekolah, terus bisa kita kaji bersama," jelasnya. 

Menurut Bambang, izin akan diberikan setelah melalui berbagai pertimbangan, terutama terkait faktor keselamatan.

"Kami minta satuan-satuan pendidikan itu bisa melakukan kajian bersama dengan Dinas Pendidikan sebelum mengadakan kegiatan study tour," katanya.

Selain itu, sekolah tidak diperbolehkan menarik pungutan dari orang tua peserta didik untuk membiayai study tour

"Itu kan peraturannya tidak boleh," tambahnya.

Demi memastikan keamanan, Pemkot Semarang juga akan melakukan observasi terhadap transportasi yang digunakan untuk study tour.

"Kalau bisa transportasi yang mudah," ujar Bambang. 

Dengan adanya aturan ini, Pemkot Semarang berharap study tour tetap bisa menjadi pengalaman edukatif yang aman bagi para siswa.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved