Ramadan 2025
Tidak Ada Alkohol dan Babi, Tetapi 23 Produk Pangan di Tulungagung Tak Layak Edar Jelang Idul Fitri
4 produk pangan tanpa izin edar, 5 produk kedaluwarsa, 6 produk penyok atau rusak, dan 8 produk tidak sesuai pelabelan
Penulis: David Yohanes | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, ULUNGAGUNG - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung menemukan 23 produk pangan tidak layak edar di pasaran.Temuan ini didapat saat pengawasan di 3 lokasi, masing-masing di swalayan, pusat oleh-oleh dan toko kue, Kamis (13/3/2025).
Petugas menemukan 4 produk pangan tanpa izin edar, 5 produk kedaluwarsa, 6 produk penyok atau rusak, dan 8 produk tidak sesuai pelabelan.
“Kami melakukan pengawasan dan pembinaan, lebih ke arah pengamanan makanan menjelang lebaran,” ujar Plt Kepala Dinkes Tulungagung, Anna Sapti Saripah.
Semua produk yang diperiksa adalah makanan kemasan berupa kue kering, biskuit, dan aneka camilan. Petugas Dinkes Tulungagung juga mencermati makanan yang digunakan untuk parsel lebaran.
Hasilnya tidak ditemukan produk yang mengandung alkohol atau pun babi. “Akhir-akhir ini kan mulai banyak parsel. Semua produk yang digunakan halal, hanya ada beberapa produk yang tidak layak,” jelas Anna.
Anna menambahkan, empat jenis temuan itu adalah hal utama yang dilihat saat akan membeli produk makanan, yaitu izin edar, masa berlaku, kemasan masih bagus, dan pelabelan yang sesuai.
Dinkes langsung melakukan pembinaan di lokasi saat ada temuan produk yang menyalahi keamanan pangan. Dinkes juga menggandeng Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sehingga punya daya tekan ke penjual maupun produsen.
“Kalau memang makanan itu tidak sehat, tidak sesuai ketentuan, BPOM punya kewenangan untuk melakukan tindakan,” tegasnya.
Dinkes melayangkan teguran dan peringatan pertama agar makanan yang tidak sesuai ketentuan itu ditarik dan tidak diedarkan kembali.
Sebagai bentuk pengawasan lebih lanjut, Dinkes akan kembali melakukan inspeksi ke toko yang sama di lain waktu.
Inspeksi ini untuk memastikan toko yang menjual produk tak layak ini patuh dengan teguran dan peringatan Dinkes. “Kapan waktunya (inspeksi), kami tidak akan sampaikan agar mereka benar-benar patuh,” ucap Anna.
Pengawasan produk makanan menjelang lebaran kali ini menyasar wilayah pinggiran. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pengawasan dilakukan di pusat penjualan jajanan dan oleh-oleh kawasan kota.
Dua tahun sebelumnya temuan paling berat adalah pencemaran tikus di toko tempat jualan jajanan. Petugas menemukan bekas bulu, kotoran dan bekas gigitan tikus di kemasan produk makanan.
Dinkes meminta pemilik toko untuk menggunakan produk sonar untuk mengusir tikus. Produk elektronik ini dinilai lebih aman dibanding membasmi tikus dengan racun. *****
Idul Fitri 1446 Hijriah
cek makanan tidak layak
Dinkes Tulungagung
kelayakan pangan untuk Lebaran
23 produk pangan rusak
makanan rusak
razia makanan saat Ramadhan
Tulungagung
Stasiun Lamongan Layani 27.166 Pelanggan selama 22 Hari Masa Angkutan dan Mudik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Catat Kenaikan Penumpang 6,31 Persen, Posko Mudik Lebaran 2025 di Pelabuhan Gresik Resmi Ditutup |
![]() |
---|
Posko Mudik BUMN SGN di Stasiun Gubeng Surabaya Diminati Pengunjung saat Arus Balik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
760 Mitra Grab Berbagi 11 Ribu Takjil Gratis di 25 Kota Selama Ramadan 2025 |
![]() |
---|
PT KAI Daop 8 Surabaya Sebut Stasiun Mojokerto Layani 12 Ribu Penumpang di Mudik Lebaran 2025 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.