Eri Cahyadi Tugaskan Dindik Surabaya untuk Tuntaskan Tawuran dan Geng Motor Pelajar

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyorot sejumlah masalah pendidikan di Kota Pahlawan.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: irwan sy
Pemkot Surabaya
PAPARAN PROGRAM - Kepala Dinas Pendidikan Surabaya Yusuf Masruh memberikan penjelasan di hadapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan panelis. Yusuf mendapatkan tugas penguatan karakter kepada anak. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi menyorot sejumlah masalah pendidikan di Kota Pahlawan, di antaranya pendidikan karakter dan pemerataan sekolah negeri.

Kepada Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Surabaya, Yusuf Masruh, Eri Cahyadi menginstruksikan agar hal ini bisa berjalan seiring.

Menurut Eri Cahyadi, penguatan karakter akan menanggulangi masalah sosial kenakalan remaja, di antaranya tawuran.

"Satu di antara strateginya, sekolah perlu memetakan potensi masing-masing anak, sehingga bisa menyesuaikan bentuk pengajaran yang diberikan. Saya ingin guru-guru bisa memetakan anak-anak yang agak potensi nakal dan sebaliknya. Berarti cara mengajarnya berbeda, pendekatannya berbeda," kata Eri Cahyadi, Minggu (9/3/2025).

Menurut peraih doktor Pengembangan Sumber Daya Manusia SDM ini, penyelesaian kenakalan remaja tak hanya dibebankan kepada guru Bimbingan Konseling saja, namun juga seluruh pengajar di sekolah.

"Kenapa sampai terjadi [pelanggaran oleh] geng motor karena anak-anak yang berpotensi nakal ini selama ini kurang mendapat perhatian dari guru. Pun di rumah juga tidak mendapatkan perhatian orang tua," kata ayah dua anak ini.

Dinas Pendidikan nantinya juga akan berkoordinasi dengan para akademisi dari perguruan tinggi. Termasuk, membahas bentuk pengajaran yang akan diberikan.

"Tolong kumpulkan psikolog yang ada di Surabaya, kumpulkan para pakar pendidikan, silakan cari kesimpulan. Apakah mungkin pendidikan kepada anak-anak ini dicampur [dengan siswa lain] atau di [masukkan] kelas sendiri," kata Cak Eri.

Nantinya, hal ini akan berjalan seiring dengan pembentukan sekolah baru di Surabaya.

"Pendidikan itu diutamakan baru kita bicara infrastruktur," tandas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.

Di sisi lain, Kepala Dindik Surabaya Yusuf Masruh telah memberikan paparan kepada Wali Kota Eri, Sabtu (8/3/2025).

Pihaknya siap menjalankan arahan Wali Kota. 

Menurutnya, aksi kekerasan hingga bullying di lingkungan sekolah menjadi atensi pihaknya.

"Jadi nanti ada strategi bagaimana caranya agar tidak sampai terjadi kekerasan terhadap anak-anak. Nah, batasan-batasan itu nantinya juga harus disampaikan (oleh guru) kepada anak-anak,” kata Yusuf.

Dindik Surabaya akan menerapkan pembelajaran anti kekerasan dan konsep kebangsaan di sekolah. Tujuannya, karakter anak bisa menjadi mandiri dan disiplin.

"Muatan lokalnya (sekolah kebangsaan) segera kita rumuskan soalnya sangat penting ya, bagaimana membentuk karakter anak-anak ini mempunyai jiwa-jiwa yang mandiri, loyal, dan nasionalisnya,'' kata Yusuf.

Nantinya, hal ini akan dievaluasi secara berkala.

"Kalau anak itu karakternya bagus ya insyaallah yang lain-lainnya akan mengikuti,” terangnya.

Selain penguatan karakter, pelatihan pembelajaran AI dan Coding untuk guru sudah berjalan.

Bahkan, pembelajaran tersebut sudah sampai ke tenaga pendidik PAUD.

"Jadi pembelajaran ini sudah mulai kita kenalkan mulai PAUD, nah itu sudah kita siapkan simulasinya. Misalnya menggunakan cara simulasi, kalau dahulu coding itu kan identik dengan programer untuk saat ini nggak bisa, karena kita bekerja perlu pengcodingan pengelompokan, misal dalam mengerjakan soal,” jelasnya.

Rencananya, Yusuf menambahkan pelatihan pembelajaran anti kekerasan dan pelatihan pembelajaran AI dan Coding, serta penerapan sekolah kebangsaan, akan melibatkan akademisi.

"Kalau rumusan-rumusannya nanti semua akan melibatkan akademisi, biar nanti gambaran kami bisa menyesuaikan kebutuhan guru,” pungkasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved