Berita Viral
Buat Trenyuh Dedi Mulyadi dan Susi Pudjiastuti, Sariban 40 Tahun Punguti Sampah Kini Telah Wafat
Akhirnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan keluarga Sariban, relawan kebersihan berusia 82 tahun yang viral di media sosial.
SURYA.CO.ID - Akhirnya Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi bertemu dengan keluarga Sariban, relawan kebersihan berusia 82 tahun yang viral di media sosial.
Sosok Sariban pernah menyentuh hati Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Susi Pudjiastuti lantaran selama 40 tahun rajin memunguti sampah di Kota Bandung secara sukarela alias tanpa gaji.
Sariban secara heroik seorang diri juga aktif menyuarakan kampanye agar warga disiplin tidak membuang sampah sembarangan, sembari berkeliling kota Bandung.
Susi Pudjiastuti sempat mengadukan hal tersebut ke Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi alias Demul.
Melalui laman media sosial Twitter-nya, Susi menandai akun Dedi Mulyadi seraya minta atensi sang Gubernur Jabar.
Baca juga: Ancaman Dedi Mulyadi ke Pelaku Wisata Imbas Banjir Bandang di Puncak Bogor, BUMD Ikutan Disentil
Susi ingin agar Demul memberikan apresiasi kepada Pak Sariban yang puluhan tahun jadi relawan kebersihan.
"Pak Gubernur Dedi Mulyadi berikan apresiasi yh bisa membuat Pak Sariban lebih mudah berkarya untuk kota Bandung," tulis Susi Pudjiastuti dalam cuitan Twitter-nya, dilansir TribunnewsBogor.com pada Senin (3/3/2025).
Cuitan yang dibagikan Susi Pudjiastuti itu sontak ramai dibalas khalayak media sosial.
Publik pun memberikan kabar kepada Susi bahwa Pak Sariban baru saja meninggal dunia.
Ya, Sariban wafat pada Sabtu (1/3/2025) kemarin di RS Salamun Kota Bandung, Jawa Barat.
Merespons hal ini, Dedi Mulyadi akhirnya bisa bertemu dengan dua anak dan menantu Sariban di kantor Pemkab Karawang.
Keluarga Sariban menceritakan momen meninggalnya sang ayah.
Dikatakan, awalnya sang ayah terjatuh dari selokan saat membersihkan sampah.
"Saya bawa pulang ke rumah. Sampai di rumah masih bisa makan, tiduran, duduk-duduk.
Keesokan harinya ngedrop. 2 hari kemudian meninggal dunia," terang anak Sariban.
Kepada keluarga Sariban Dedi mengungkapkan perasaan duka atas berpulangnya sang pahlawan kebersihan.
Dedi mengaku sebenarnya sudah bertemu dengan Sariban saat masih menjadi bupati Purwakarta.
Keluarga Sariban lalu memberikan kenang-kenangan berupa foto ayahnya dan sebuah caping kenangan.
Dedi mengaku berencana membuatkan museum untuk mengenang para tokoh lingkungan di Jawa Barat, termasuk Sariban.
Tak hanya itu, Dedi juga memberikan uang Rp 100 juta untuk keluarga Sariban.
"Nanti minta nomor rekeningnya ya, saya janji ngasih Rp 100 juta. Kna masih ada nenek (istri Sariban) ya," kata Dedi.
Menurut Dedi, sosok Sariban ini luar biasa.
"Intinya salam, bapak adalah pahlawan bagi Kota Bandung, berbuat kebaikan, ahi kebaikan, ahli surga lho. Berbuat ebaikan bukan dengan ucapan, tapi dengan perbuatan. Kalau orang ngomong, orang pinter bayak tapi orang rajin susah," tukasnya.
Wali Kota Bandung Takziah
Kabar meninggalnya Sariban membuat warga Kota Bandung yang mengenalnya pun bersedih.
Termasuk Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan yang tampak bertakziah ke rumah duka Sariban.
Dengan wajah sendu, Farhan mengaku ikut berduka atas kepergian pak Sariban.
Terkait dengan kematian Pak Sariban, Farhan menceritakan sedikit kisah dari keluarganya.
Ternyata Pak Sariban meninggal dunia usai mengalami kecelakaan saat sedang bersih-bersih di jalan.
"(Sariban) meninggal dunia saat beliau sebetulnya sedang bekerja, lalu mengalami kecelakaan dan dibawa ke rumahnya. Beberapa hari kemudian wafat. Tentu saja ini merupakan duka yang mendalam, kehilangan yang besar untuk warga Bandung," ungkap Farhan.
Karenanya, Farhan mengurai ucapan duka cita dari Pemkot Bandung untuk keluarga Pak Sariban.
"Saya dan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung turut berduka aras wafatnya Pak Sariban. Semoga segala amal ibadah almarhum diterima di sisi Allah SWT," ujar Farhan.
Sosok Sariban
Untuk diketahui, Sariban telah menjadi relawan kebersihan di Kota Bandung sejak tahun 1985.
Awalnya, Sariban adalah warga asli Magetan, Jawa Timur dan tinggal di sana.
Namun di tahun 1963, Pak Sariban merantau ke Bandung lalu bekerja di Rumah Sakit Mata Cicendo sebagai petugas kebersihan.
Ternyata tak cuma di rumah sakit, Pak Sariban nyatanya juga giat menggalakkan kampanye kebersihan sepanjang hayatnya.
Hal itu terbukti setelah dirinya pensiun dari pekerjaan, Pak Sariban beralih menjadi relawan kebersihan di Kota Bandung.
Dengan sepeda ontel andalannya, Pak Sariban berkeliling Kota Bandung sejauh 5 sampai 12 kilometer setiap hari.
Sariban tak cuma memunguti sampah saja, ia juga rajin mencabuti paku yang tertancap di pohon bekas poster ilegal.
Dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas.com, Pak Sariban sempat mengurai alasannya rajin mencabuti paku di pohon.
Rupanya Pak Sariban iba melihat pohon terluka padahal pjon adalah sumber air untuk manusia.
"Saya berlandaskan pada ayat kebersihan sebagian dari iman," ujar Pak Sariban.
"Paku yang saya cabuti sepanjang saya menjadi relawan ada sekitar 1 ton," katanya.
Selain menjaga lingkungan di wilayah Cikutra dan Gedung Sate, Pak Sariban pun rajin mengkampanyekan kebersihan kepada warga.
Sembari mengenakan caping khas petani dan seragam kuning, Pak Sariban menempeli sepedanya dengan tulisan penuh makna yakni 'dilarang buang sampah sembarangan'.
Saat bertemu dengan muda-mudi ataupun warga yang lewat, Pak Sariban tak segan melemparkan senyuman.
Kini, warga tak bisa lagi menemui senyuman khas Pak Sariban.
Kendati demikian, jasa dan kebaikan Pak Sariban akan selalu terkenang.
Selamat jalan Pak Sariban, terima kasih atas jerih payahnya untuk kebersihan Kota Bandung.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Ngadu ke Demul, Susi Pudjiastuti Haru Lihat Sariban 40 Tahun Punguti Sampah Tanpa Gaji, Ini Sosoknya
Sariban
Relawan Kebersihan di Bandung
relawan kebersihan
Susi Pujiastuti
Dedi Mulyadi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Tetangga Kaget Dwi Hartono Jadi Tersangka Pembunuhan Bos Bank Plat Merah, Sosok Aslinya Terungkap |
![]() |
---|
Rekam Jejak Yuda Heru Dokter Hewan yang Praktik Sekretom Ilegal untuk Manusia, Ternyata Dosen Juga |
![]() |
---|
Rekam Jejak Ahmad Sahroni yang Ditantang Debat Salsa Erwina, Dijuluki Crazy Rich Tanjung Priok |
![]() |
---|
Tabiat Rohmat alias RS, Ahli IT di Balik Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Pekerjaan Misterius |
![]() |
---|
Imbas Tanggapi Soal Ijazah Jokowi, Rektor UGM Ova Emilia Kena Sentil Mahfud MD: Sudah Cukup |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.