Hadiri Sertijab Bupati-Wabup Bojonegoro, Gubernur Khofifah Kasih Pesan Khusus ke Setyo Wahono

Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
Pemprov Jatim
SERAH TERIMA - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) serta Rapat Paripurna Penyampaian Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya memiliki Quick Win sebagai implementasi percepatan dari 10 program unggulan yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro. 

SURYA.co.id | BOJONEGORO - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menghadiri Serah Terima Jabatan (Sertijab) serta Rapat Paripurna Penyampaian Visi Misi Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro Hasil Pilkada Serentak Tahun 2024 Masa Jabatan Tahun 2025-2030 di Gedung DPRD Bojonegoro, Selasa (4/3/2025).

Sertijab dilakukan dari purna tugas Penjabat (Pj) Bupati Bojonegoro Adriyanto kepada Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Bojonegoro Nurul Azizah yang ditandai dengan penandatanganan berita acara oleh purna tugas Pj Bupati Bojonegoro, Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro serta Gubernur Jatim.

Di kesempatan ini, Gubernur Khofifah menekankan pentingnya memiliki Quick Win sebagai implementasi percepatan dari 10 program unggulan yang diusung Bupati dan Wakil Bupati Bojonegoro.

"Saya ingin menyampaikan bahwa ada Asta Cita, delapan program unggulan dan ada delapan quick win, di provinsi ada Nawa Bhakti Satya dan 10 quick win, dan di Bojonegoro ada 5 misi yang dibagi dalam 10 program unggulan. Tadi saya meminta bahwa di Bojonegoro juga harus ada quick win," katanya.

Gubernur Khofifah menjelaskan salah satu quick win, di tingkat pusat adalah Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Pemkab Bojonegoro bisa memulainya dengan penyiapan infrastruktur dapur sehat dengan memanfaatkan gedung atau bangunan milik Pemkab Bojonegoro yang dimungkinkan untuk dapat difungsikan sebagai dapur sehat.

"Ini menjadi bagian yang juga akan menjadi perhatian utama prioritas dalam program cepat yang bisa dilakukan oleh Kabupaten Bojonegoro juga di provinsi Jawa Timur," ucapnya.

Kemudian Khofifah juga menyebut tentang quick win kedua yang berkaitan dengan menuntaskan kasus TBC dan membangun rumah sakit lengkap berkualitas di wilayah kabupaten.

"Bagaimana kita bersama-sama bisa memberantas tuberkolosis dan menyediakan fasilitas layanan kesehatan yang lengkap berkualitas," sebutnya.

Kemudian Gubernur perempuan pertama di Jatim ini juga menyerukan tentang Asta Cita keempat yang berkaitan dengan membangun sekolah-sekolah unggul terintegrasi di setiap kabupaten.

Ia mengungkapkan bahwa di Bojonegoro ada sekolah unggulan milik Pemprov Jatim yang juga sebagai upaya untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di wilayah Pantura.

"Kita ingin bahwa ada pemerataan sekolah-sekolah unggulan terutama yang diinisiasi oleh Pemprov Jatim, sekarang kita mengembangkan di daerah Pantura ini, di Bojonegoro, dengan SMAN Taruna Pamong Praja. Mari kita bersama-sama bersiap menyiapkan SDM unggul dan handal untuk menyambut Indonesia emas 2045," ajaknya.

Di sisi lain, Gubernur Khofifah juga meminta kepada Pemkab Bojonegoro lebih memperhatikan pencapaian indikator makro kesejahteraan masyarakat, antara lain pertumbuhan ekonomi Bojonegoro Tahun 2024 sebesar 1,67 persen yang jauh lebih rendah dari nasional dan provinsi.

"Bagaimana cara mendorongnya  lewat cara apa dan dengan varian-varian program seperti apa, saya rasa itu harus didiskusikan secara serius agar pertumbuhan ekonomi di Bojonegoro ini terus terdongkrak secara lebih signifikan," sebutnya.

Yang tak kalah penting juga, terkait Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Bojonegoro Tahun 2024 sebesar 4,42 % menurun dari sebelumnya sebesar4,63 % di tahun 2023.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2023 Bojonegoro mencapai 71,80, sedangkan pada tahun 2024, mengalami peningkatan mencapai 72,57.

"Penurunan kemiskinan yang mudah-mudahan bisa segera dilakukan secara lebih signifikan, juga upaya peningkatan IPM. Ini adalah hal-hal yang memang harus dilakukan kerja secara sistemik dan programatik oleh Pemkab Bojonegoro dan bersinergi dengan berbagai elemen," jelasnya.

Hal lain yang menjadi sorotan Khofifah adalah kemiskinan penduduk Bojonegoro yang persentasenya mengalami penurunan dari 12,18 persen per Maret 2023 menjadi 11,69 persen per Maret 2024.

Meski demikian tingkat kemiskinan di Bojonegoro merupakan tertinggi ke sebelas di Jawa Timur.

"Saya rasa kita membangun ekosistem yang kondusif untuk peningkatan pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan, peningkatan IPM yang lebih signifikan, penurunan kemiskinan yang juga lebih signifikan," tegasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved