Kejar Target 2025, PTP Nonpetikemas Perkuat Layanan Operasional, Kemitraan, dan Perluasan Bisnis

PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) terus mengoptimalkan layanan operasionalnya untuk mencapai target pada tahun 2025.

Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
PTP Nonpetikemas
KEJAR TARGET - Pelayanan Planning & Control terintegrasi Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), yang tersedia di salah satu terminal dibawah PTP Nonpetikemas. Pelayanan ini salah satu yang akan dikembangkan untuk mendorong peningkatan kinerja sesuai target di tahun 2025. 

SURYA.co.id | SURABAYA – PT Pelabuhan Tanjung Priok (PTP Nonpetikemas) terus mengoptimalkan layanan operasionalnya untuk mencapai target pada tahun 2025.

Dengan fokus pada layanan terintegrasi dan pemanfaatan teknologi terkini, PTP Nonpetikemas optimis dapat meningkatkan throughput arus barang.

"Selain itu, PTP Nonpetikemas juga berfokus pada kemitraan strategis dan perluasan bisnis untuk kejar target 2025," kata Indra Hidayat Sani, Direktur Utama PTP Nonpetikemas, dalam rilisnya Kamis (27/2/2025).

PTP Nonpetikemas telah menetapkan target throughput di tahun 2025 sebesar 53,5 Juta Ton/M3.

Untuk mencapai target tersebut, perusahaan merancang beberapa program strategis seperti modernisasi terminal, partnership strategis berbentuk kolaborasi langsung dengan cargo owner & pemain logistik.

Kemudian, menyediakan solusi Port Management Service dengan pelayanan Planning & Control terintegrasi Pelindo Terminal Operating System Multipurpose (PTOS-M), serta juga berfokus pada HSSE (Health, Safety, Security & Environment).

“Target 2025 kami mencerminkan komitmen terhadap pertumbuhan dan keunggulan. Kami yakin dapat mencapai target 2025 melalui modernisasi terminal, perluasan bisnis, dan memperkuat kemitraan dengan pengusaha bongkar muat (PBM), serta perusahaan-perusahaan strategis lainnya,” jelas Indra.

Berbagai inisiatif strategis yang sedang berjalan di PTP Nonpetikemas antara lain Program terminalisasi pelabuhan yang melibatkan cabang-cabang di Palembang, Banten, Cirebon, Kijing, Jambi, dan Pangkalbalam.

Peningkatan layanan curah cair di Terminal Kijing, Pontianak, termasuk pemenuhan peralatan bongkar muat dan penataan piperack di dermaga curah cair.

Perpanjangan kerja sama pengoperasian dermaga Tersus/TUKS, pengoperasian terminal untuk LNG, kondensat, dan BBM di pelabuhan-pelabuhan strategis, seperti Pelabuhan Muara Sabak- Jambi, Pelabuhan Sungai Lais, Palembang dan Pelabuhan lainnya.

Kemudian, kerja sama dengan cargo owner, shipping line, dan perusahaan logistik, melalui pemasaran aktif. Peningkatan layanan curah cair di Regional 2 Tanjung Priok, melalui kerja sama bongkar muat curah cair, serta proyek Ship-to-Ship dan Shorebase yang mendukung efisiensi pengiriman dan logistik antar kapal.

Sebelumnya pada Forum Group Discussion (FGD) dalam Management Forum PTP Nonpetikemas tahun 2025 pada minggu lalu, pengamat dan akademisi logistik maritim ITS (Institut Teknologi Surabaya) Raja Oloan Saut Gurning ST MSc PhD CMarTech, mengatakan dalam kajiannya tentang konektivitas Pelabuhan nonpetikemas di Indonesia bahwa dengan konektivitas tinggi berpotensi meningkatkan kualitas perdagangan dan memberikan manfaat ekonomi serta bisnis.

Untuk mendukung hal ini, diperlukan penerapan strategi bundling layanan dan tarif guna menurunkan biaya logistik dan meningkatkan fleksibilitas distribusi barang.

Konektivitas pelabuhan juga membutuhkan transportasi multimoda sebagai langkah efisiensi distribusi barang dari dan ke Pelabuhan.

PTP Nonpetikemas perlu menerapkan langkah ini untuk menjalankan peran strategis sebagai operator terminal non-petikemas di Indonesia dengan layanan terintegrasi, kompetitif, serta menjadi katalisator ekosistem logistik guna mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved