Program Satu Data Kota Surabaya, Cak Eri Target Jumlah Warga Miskin Turun Banyak di Periode Kedua

Strategi program padat karya dari Pemerintah Kot aSurabaya bukan hanya mengentaskan pengangguran, namun juga berhasil menaikkan pendapatan warga.

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
Istimewa/Dokumentasi Pemkot Surabaya
PENGENTASAN KEMISKINAN - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi saat memanen buah di Surabaya. Sektor pertanian, menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Surabaya dalam program padat karya untuk pengentasan kemiskinan di Kota Pahlawan. 

Terhadap rencana besar tersebut, BPS siap mendukung tersedianya data. 

Kepala BPS Surabaya, Arrief Chandra Setiawan, mengungkapkan bahwa sinkronisasi data antara BPS dengan Pemkot Surabaya telah dilakukan.

Selain mendukung “Surabaya dalam Angka”, sinkronisasi data tersebut juga mendukung program Satu Data Kota Surabaya

“Harapan Pak Wali (Eri Cahyadi) kan ingin ada satu data dalam satu genggaman beliau," kata Arrief dikonfirmasi terpisah.

"Misal ada yang perlu mendapatkan batuan, itu beliau bisa tahu. Nah, sampai sekarang masih terkendala data yang dari pusat, kalau datanya tidak ada, berarti kita lakukan dari bottom-up, dari dinas-dinas hingga kelurahan,” imbuhnya.

Terkait sinkronisasi data tersebut, pemerintah pusat baru saja menyelesaikan integrasi Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN). 

Ke depan, DTSEN akan menjadi acuan baru bagi seluruh kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah untuk penyaluran bantuan sosial (bansos), dan program pemberdayaan yang lebih tepat sasaran.

Rampungnya DTSEN, ditandai dengan penyerahan laporan dari BPS, kemudian ditandatangani oleh Menteri Koordinator bidang Pemberdayaan Masyarakat Abdul Muhaimin Iskandar, Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional  (PPN) atau Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Rachmat Pambudy, dan Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti.

DTSEN merupakan integrasi tiga pangkalan data utama, yaitu Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) dan Penyasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).

Angka Kemiskinan di Surabaya 4 Tahun Terakhir:

2021: 152,49 ribu jiwa

2022: 138,21 ribu jiwa

2023: 136,37 ribu jiwa

2024: 116,62 ribu jiwa

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved