Rakor FPRB Jatim 2025, BPBD Jatim Ajak Relawan Rancang Aksi Bermanfaat untuk Bulan PRB 2025

Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim berkolaborasi dengan BPBD Jatim menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Movenpick Surabaya.

Penulis: Fatimatuz Zahro | Editor: irwan sy
BPBD Jatim
RAKOR - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim berkolaborasi dengan BPBD Jatim menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Movenpick, Surabaya, Senin (17/2/2024). Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengingatkan kepada peserta akan rencana peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional yang akan dilaksanakan di Jatim, sekitar Bulan Oktober mendatang. 

SURYA.co.id | SURABAYA - Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Jatim berkolaborasi dengan BPBD Jatim menggelar Rapat Koordinasi (Rakor) di Hotel Movenpick Surabaya, Senin (17/2/2024).

Rakor ini dihadiri oleh Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto, Sekjen FPRB Jatim Catur Sudarmanto, Direktur Kesiapsiagaan BNPB Pangarso Suryotomo, dan Plt Kabid PK BPBD Jatim Dadang Iqwandy, serta berbagai perwakilan pengurus FPRB kabupaten/kota se-Jatim, termasuk kalangan akademisi, kelompok dunia usaha, relawan dan unsur pemerintah.

Dalam momentum ini, Kalaksa BPBD Jatim Gatot Soebroto mengingatkan kepada peserta akan rencana peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Nasional yang akan dilaksanakan di Jatim, sekitar Bulan Oktober mendatang.

Ia berharap Forum PRB Jatim bisa berkolaborasi dengan berbagai elemen untuk melakukan aksi nyata bagi pengurangan risiko bencana di masyarakat sebagai bentuk peringatan Bulan PRB tersebut.

Ia lalu mencontohkan dengan aksi bersih-bersih sungai dan penanaman pohon.

Baginya, aksi mitigasi ini sangat bermanfaat untuk mencegah terjadinya bencana banjir dan longsor.

Gatot juga mengungkapkan, data kejadian bencana dari tahun ke tahun yang terus menurun.

Namun, khusus di tahun 2024 lalu, angka tersebut justru mengalami kenaikan, dari tahun 2023 yang sebanyak 118 kejadian menjadi 393 di tahun 2024.

"Selain memang ada perubahan kategori dari pusat terkait tentang definisi bencana, namun kenaikan ini patut menjadi perhatian bersama," paparnya.

Ia ingin segenap unsur penthahelix di Jawa Timur, utamanya para pegiat FPRB Jatim untuk berkolaborasi, bahu membahu melakukan aksi nyata untuk pengurangan risiko bencana.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved