Hasil Panen Padi Tahun 2024 di Kabupaten Jember Menyusut 5.000 Ton

Hasil panen tanaman padi di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami penyusutan. Pengurangan produksi gabah tersebut menyentuh 5 ribu ton

Penulis: Imam Nahwawi | Editor: Titis Jati Permata
Tribun Jatim Timur/Imam Nahwawi
PRODUKSI PADI JEMBER - Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan Jember Imam Sudarmaji saat di gedung DPRD Jember, Jawa Timur, Kamis (13/2/2025). Dia paparkan relaksasi panen padi di Jember selama 2024. 

SURYA.CO.ID, JEMBER - Hasil panen tanaman padi di Kabupaten Jember, Jawa Timur mengalami penyusutan.

Pengurangan produksi gabah tersebut menyentuh 5 ribu ton.

Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP) Jember Imam Sudarmaji mengatakan realisasi panen padi di 2024 sebanyak 988 ribu ton.

Kata dia, komoditas tersebut di tanaman di lahan seluas 163 ribu hektare.

"Di setiap lahan ada yang cuma tanam satu kali, dua kali hingga tiga kali selama setahun. Karena hal tersebut menyesuaikan kebutuhan air di setiap sawah," ujarnya, Sabtu (15/2/2025).

Menurutnya, hasil tersebut memang menurun dibanding realiasasi penen padi di Jember pada 2023.

Dia bilang pada tahun sebelumnya produksi gabah mencapai 993 ribu ton di luasan lahan yang sama.

"Terjadinya penurunan realisasi hasil panen padi pada 2024 karena ada anomali pergeseran musim yang luar bisa, sehingga mengakibatkan produksi padi ikut menurun," kata Imam.

Namun di tengah menyusutnya hasil panen padi, kata Imam, justru pemerintah pusat menambahkan target produksi di Jember pada 2025 dengan luasan lahan tanam lebih besar.

"Targetnya terbesar di Jawa Timur, di Kabupaten Jember itu ditarget melakukan penanaman lahan seluas 205 ribu hektare," katanya.

Imam mengatakan program ini harus dikawal bersama oleh organisasi perangkat daerah (OPD) lain, sebab kendala utama dalam penanaman padi berada pada ketersediaan air di setiap hamparan.

"Kebutuhan air pastinya, juga berkaitan dengan irigasi," imbuhnya.

Mengingat ada ancaman krisis air cukup luas kawasan Jember Selatan.

Kata dia, setelah adanya pendangkalan irigasi besar di sabuk Gunung Manggar di Kecamatan Wuluhan.

"Itu akan berdampak di sawah Desa Sumberejo Ambulu. Mungkin saat musim hujan tidak ada masalah, tetapi saat pembuang itu terasa karena irigasi karena luas mengairi 3.600 hektare sawah," ucapnya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved