Berita Viral

Nasib Hanifah Siswi SMAN 7 Cirebon Nekat Bongkar Pungli Di Sekolah, Dedi Mulyadi Gerak Cepat Bantu

Nasib Hanifah, siswi SMA Negeri 7 Cirebon, jadi perhatian setelah berani membongkar pungutan liar (pungli) di sekolahnya. Dedi Mulyadi turun tangan

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Youtube Kang Dedi Mulyadi
PUNGLI DI SMAN 7 CIREBON - Hanifah, siswi SMAN 7 Cirebon, menceritakan adanya pungutan liar (pungli) di sekolah kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi. Hanifah diundang ke kediaman Dedi Mulyadi 

SURYA.CO.ID – Nasib Hanifah Kaliyah Ariij, siswi SMA Negeri 7 Cirebon, jadi perhatian setelah berani membongkar pungutan liar (pungli) di sekolahnya. 

Setelah mengadu kepada Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi, Hanifah mendapat pujian atas keberaniannya.

Bahkan, Dedi Mulyadi turun tangan menangani kasus tersebut.

Dedi Mulyadi mengaku sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyelesaikan kasus dugaan pungli di SMAN 7 Cirebon. 

"Ini saya sudah Whatsapp ke Komisi Pendidikan. Terus kemudian, saya sampai WA ke Ketua Muhammadiyah pagi ini," ungkap Dedi sambil menunjukkan layar ponselnya kepada Hanifah.

Selain itu, dia juga berencana bertemu dengan Menteri  Pendidikan Dasar dan Menengah.

"Saya juga WA ke PP Muhammadiyah, agar dia berkomunikasi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Saya sudah urusi. Selain saya juga mau bertemu menteri juga," tambahnya, dikutip SURYA.CO.ID dari video di Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel.

Sebelumnya, Hanifah mengadu adanya pungutan SPP dari sekolah hingga bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) yang dipotong sebesar Rp 200 ribu.

Menurutnya, uang itu bukan untuk sekolah, melainkan untuk partai politik.

"PIP kita yang diambil. Harusnya kan tiap siswa dapat Rp 1,8 juta."

"Tapi ternyata kita itu diambil Rp 250 ribu untuk partai. Kita ke bank, di depan pintu ada guru dari TU buat ambil buku tabungan, pin, sama kartu kita."

"Angkatan kita juga dimintai uang gedung Rp 6,4 juta."

"Sebelumnya kita dimintai Rp 8,7 juta, orang tua enggak terima kalau kita harus bayar Rp8 juta. SPP kita tiap bulan Rp200 ribu," ungkap Hanifah.

Bukan cuma itu, Hanifah juga mengadukan perihal adanya permintaan uang pembelian buku dan juga sumbangan masjid.

Baca juga: Duduk Perkara Hanifah Siswi SMA 7 Cirebon Nekat Bongkar Pungli di Sekolahnya, Tegas Tak Takut Resiko

"Uang LKS Rp300 ribuan ke atas. Kelas 10 juga kita ada sumbangan masjid, seharusnya kan seikhlasnya tapi dipatoki Rp150 ribu," pungkas Hanifah.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved