Berita Viral
Kisah Pilu Lansia Lumpuh yang Sebatang Kara di Rumah Tak Layak Huni, Keluarga Ogah Mengurus
Di usia 63 tahun, Zaima harus tinggal sebatang kara di sebuah rumah berdinding papan yang sudah rusak parah. Begini kisah lengkapnya.
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Di usia 63 tahun, Zaima harus tinggal sebatang kara di sebuah rumah berdinding papan yang sudah rusak parah.
Dia tinggal di Gang Ikhlas, Jalan Tirtonadi, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru, Riau.
Parahnya, selama ini Zaima tinggal dengan kondisi lumpuh setelah disenggol mobil pada 2024 lalu.
Seorang tetangga, Rosmi Juwita (39), menceritakan kronologi Zaima ditelantarkan pihak keluarga.
Dia menjelaskan, Zaima diantar keluarga, Minggu (9/2/2025) sekira pukul 23.00 WIB.
Menurut seorang tetangganya, Rosmi Juwita (39), Zaima diantar oleh keluarganya pada Minggu (9/2/2025), sekitar jam 23.00.
"Waktu itu diantar sama keluarganya. Saat itu kan tidak ada lampu di rumah, jadi keluarganya katanya mau pergi cari lampu."
"Tapi, tak kunjung kembali," kata Rosmi, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Karena keluarga tak kunjung kembali, akhirnya Rosmi melaporkan kepada Ketua RT 01 RW 10, Surianto.
Surianto kemudian memasang lampu untuk menerangi malam Zaima di rumahnya.
Baca juga: Nasib Pilu 2 Kontributor TVRI Terdampak Efisiensi Anggaran Pemerintah, di-PHK hingga Honor Merosot
Setelah dua hari tinggal di rumah rusak itu, kata Rosmi, tak ada satu pun keluarga Zaima yang datang.
Kondisi ini mengundang rasa iba warga. Ketua RT bersama warga sepakat untuk memberikan bantuan makan kepada Zaima.
Selain itu, juga memandikan dan membantunya untuk buang air kecil dan air besar.
"Dia (Zaima) tak bisa jalan. Lumpuh karena ditabrak mobil. Kakinya itu lemah, jadi hanya bisa terbaring di dalam kamar. Kami lah warga di sini yang membantunya," kata Surianto.
Dia menyebut, rumah yang ditempati Zaima merupakan rumah orangtuanya. Sudah lama tinggal, sekitar 20 tahun.
Sebelumnya Zaima tinggal bersama keluarganya. Namun, akhirnya dia ditelantarkan.
"Kami tidak menyangka nasibnya seperti ini. Kami sungguh sedih melihat kondisinya," ucap Rosmi.
Kondisi rumah tempat tinggal Zaima
Sementara kondisi rumah yang ditempati Zaima sudah tidak laik huni.
Dinding yang terbuat dari papan banyak yang bolong. Bagian belakang bahkan sudah tidak berdinding.
Dinding samping dan depan sudah lapuk dimakan usia. Tampak juga plafon dan atap rumah sudah bolong. Air masuk ketika turun hujan.
Di dalam rumah itu ada dua kamar. Zaima menghuni kamar depan.
Sementara kamar belakang kosong kumuh. Di ruang tamu masih ada sofa tempat duduk warna merah.
Kondisinya sudah kumuh.
Begitu juga dengan ruang tengah rumahnya yang kotor dan barang-barang berserakan.
Di kamar tempat tidur Zaima, hanya ada kasur kecil beralas tikar plastik.
Di samping kasur ada bekas botol minuman kemasan sisa minum. Di sekeliling rumah Zaima, rumputnya sudah tinggi.
Di depan rumahnya, terdapat kandang kambing milik tetangganya.
Keluarga Ogah Urus
Sementara itu, Ketua RT 01, Surianto, menjelaskan bahwa dia mendapat laporan dari warga ada nenek yang ditelantarkan keluarganya.
Dia datang mengecek dan melihat kondisi Zaima terbaring lemah.
"Warga bilang ke saya, ada nenek yang diantar keluarganya ke rumahnya. Kata keluarganya pergi sebentar mau berunding dulu, namun tak balik-balik."
"Jadi, kami merasa iba dan merawat semampunya," ujar Surianto ketika berbincang dengan Kompas.com, Rabu.
Surianto menyebut, nenek Zaima memiliki 7 orang kakak beradik.
Informasi yang diterimanya, Zaima pernah menikah, tapi cerai dan tak punya anak.
Surianto mengaku sempat menghubungi salah satu keluarganya terkait kondisi Zaima.
Namun, keluarganya itu bilang sudah letih mengurus dan merawat Zaima.
"Kata salah satu keluarganya, dia bilang dia lepas tangan. Katanya dia sudah satu tahun setengah mengurusnya."
"Jadi dia minta gantian urus sama saudara yang lain, tapi tak mau katanya," sebut Surianto.
Lantaran tak ada yang mau mengurus, akhirnya Zaima telantar dan hidup sebatang kara.
Surianto kemudian berkoordinasi dengan Ketua RW, Lurah, dan Bhabinkamtibmas. Mereka menggelar rapat.
Keputusan dari rapat itu, warga secara swadaya iuran untuk membayar orang yang merawat dan mengurus Zaima.
Saat itu, Surianto sempat mengambil video kondisi Zaima dan dikirim di grup RT/RW.
Rupanya, video itu viral dan mendapat respons dari berbagai kalangan.
Termasuk anggota DPRD Kota Pekanbaru, Zulkardi, yang datang langsung menolong nenek Zaima.
Surianto menggotong Zaima masuk ke dalam ambulans.
"Rupanya video saya itu viral. Kemudian datang anggota dewan, bang Zulkardi, bersama dinas sosial untuk membawa Zaima ke rumah sakit. Kemarin bang Zulkardi mengaku akan menempatkan nenek Zaima di rumah layak huni," sebut Surianto.
Setelah video itu viral, kata dia, keluarga Zaima masih tidak ada yang datang ke rumahnya.
Surianto sempat datang ke rumah salah satu saudara Zaima, sebelum dibawa ke rumah sakit.
Namun, saudaranya tetap tak mau datang ke rumah. Hanya diberikan nomor telepon keluarganya yang lain.
Surianto mengaku sangat sedih melihat kondisi Zaima. Bahkan ia hampir menangis saat berada di rumah Zaima.
"Mau nangis saya lihatnya. Kami cuma bisa bantu kasih makan sama dimandikan oleh ibu-ibu di sini. Kita harap tak ada lagi hal semacam ini. Separah apapun lah kondisi ekonomi kita, haruslah menolong keluarga atau saudara supaya jangan sampai telantar," ucap Surianto.
Kata Kepala Dinas Sosial Pekanbaru
Terpisah, Kepala Dinas Sosial Kota Pekanbaru, Idrus, saat dikonfirmasi mengatakan bahwa pihaknya telah memberikan pertolongan kepada Zaima.
Dia menyebut, saat ini nenek Zaima dirawat di Rumah Sakit Petala Bumi, Pekanbaru.
"Sudah, sudah kami bawa ke Rumah Sakit Petala Bumi untuk dilakukan perawatan," sebut Idrus kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu.
Idrus mengaku, begitu mendapat laporan, ia langsung menghubungi Puskesmas Rumbai untuk membawa Zaima ke rumah sakit.
Menurutnya, Zaima tak diurus keluarganya kemungkinan karena faktor ekonomi.
"Warga awalnya tak tahu ibu Zaima ini diantarkan keluarganya ke rumah orangtuanya."
"Rupanya ditinggalkan begitu saja. Mungkin karena faktor ekonomi tak sanggup keluarganya merawatnya. Cuma kan tak boleh juga seperti itu," ujar Idrus.
Setelah dirawat di rumah sakit, kata dia, nantinya nenek Zaima akan dikembalikan kepada keluarganya.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Dimana Gibran saat Terjadi Demo di Jakarta? Ternyata Tak Main Padel, Begini Klarifikasi Stafsus |
![]() |
---|
Tuntut Keadilan Atas Kematian Dandi Sopir Ojol Dituduh Intel, Ini Rekam Jejak Rieke Diah Pitaloka |
![]() |
---|
Rekam Jejak Sri Sultan Hamengku Buwono X yang Turun Tangan Temui Massa Demo dan Beri Pesan Menyentuh |
![]() |
---|
Duduk Perkara Bu Nunik Guru di Jember Malah Dipenjara Gegara Bantu Teman Beli Mobil Kredit |
![]() |
---|
Kisah Pilu Dandi Sopir Ojol Tewas Dikeroyok usai Dituduh Intel saat Demo, Tulang Punggung Mau Nikah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.