Bikin AntiBakteri Bau Badan dari Lidah Mertua, 3 Siswi SMAN 5 Surabaya Raih Medali di IPITEx 2025

Siswi SMAN 5 Surabaya membuat spray antibakteri penyebab bau badan pakai bahan dasar ekstrak tanaman Sansevieria atau lidah mertua

Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: irwan sy
SMAN 5 Surabaya
SPRAY ANTIBAKTERI - Sebanyak tiga siswi SMAN 5 Surabaya meraih Silver Medal dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025. Mereka meraih prestasi berkat inovasi spray antibakteri berbahan dasar ekstrak lidah mertua yang dikombinasikan dengan nanopartikel perak. 

SURYA.co.id | SURABAYA – Siswi SMAN 5 Surabaya (Anggun Widya Damayanti, Zakiyah Rafifah Artanti, dan Kineisha Anindya) menciptakan inovasi spray antibakteri berbahan dasar ekstrak tanaman Sansevieria atau lidah mertua yang dikombinasikan dengan nanopartikel perak.

Berkat inovasi ini, mereka berhasil meraih Silver Medal dalam ajang Bangkok International Intellectual Property, Invention, Innovation and Technology Exposition (IPITEx) 2025 yang digelar pada 2–6 Februari 2025.

Anggun, ketua tim penelitian menjelaskan spray ini dirancang untuk membunuh bakteri penyebab bau badan dengan cara diaplikasikan pada kain. 

"Karena tidak bisa menghilangkan keringat secara langsung, kami menciptakan produk yang mencegah bau badan dari ekstrak lidah mertua. Tujuannya adalah membunuh bakteri penyebab bau badan," ujarnya, Rabu (12/2/2025).

Dikatakan Anggun, menurut penelitian mereka, bau badan bukan disebabkan oleh keringat itu sendiri, melainkan reaksi bakteri yang berkembang di kulit dengan keringat. 

Oleh karena itu, tim memanfaatkan lidah mertua yang dikenal memiliki sifat antibakteri alami.

Untuk memastikan efektivitasnya, tim melakukan uji laboratorium dengan mengisolasi bakteri dari kulit manusia yang berkeringat. 

"Kami menumbuhkan bakteri tersebut di cawan petri, lalu menyemprotkan cairan produk kami. Hasilnya, terbentuk zona bening yang lebih besar dibanding zona keruh. Ini menunjukkan bahwa spray kami efektif membunuh bakteri," jelas Anggun.

Zona bening yang lebih besar menandakan daya antibakteri yang kuat.

Semakin luas zona bening yang terbentuk, semakin tinggi efektivitas spray dalam menghambat pertumbuhan bakteri.

Anggota tim lainnnya, Zakiyah menambahkan produk ini dirancang untuk diaplikasikan pada kain, bukan langsung pada kulit, guna menghindari iritasi akibat penggunaan deodoran berlebihan. 

"Kami memilih kain sebagai media karena produk deodoran untuk kulit sudah sangat banyak di pasaran. Selain itu, beberapa deodoran dapat menyebabkan iritasi jika digunakan secara berlebihan," tambah Zakiyah.

Selain itu, inovasi ini merupakan pengembangan dari penelitian sebelumnya yang memanfaatkan lidah mertua sebagai bahan dasar plaster luka bakar. 

Kali ini, tim menerapkan tren nanoteknologi untuk meningkatkan efektivitas spray.

Meskipun berhasil meraih penghargaan internasional, tim menghadapi tantangan dalam proses penelitian, terutama keterbatasan akses terhadap literatur ilmiah.

 "Karena kami masih pelajar, akses referensi yang kami miliki tidak sebanyak mahasiswa. Namun, justru tantangan ini membuat inovasi kami lebih berharga," ungkap Zakiyah.

Saat ini, tim ini masih dalam tahap pengembangan produk agar lebih aplikatif untuk berbagai jenis kain dan kulit manusia. 

Mereka juga tengah melakukan uji klinis untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas produk sebelum diproduksi secara massal.

Selain meraih Silver Medal, siswa SMAN 5 Surabaya juga membawa pulang beberapa penghargaan lain dalam ajang IPITEx 2025, yaitu Gold Medal dan Special Award di kategori Foodstuffs/Drinks/Cosmetics/Personal Care Product.

Kemudian Gold Medal dan Invention Presentation Award di kategori Pharmacy, Health, Medicine, and Humanistic Therapy, dan juga Silver Medal dan Special Award di kategori Protection of the Environment/Energy/Water.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved