Polemik Distribusi LPG 3 Kg Tak Terlihat di Sidoarjo, Lancar Tak Ada Gejolak

SURYA.CO.ID, SIDOARJO - Polemik pembelian LPG 3 kg sedang ramai di berbagai daerah. Tapi, tidak termasuk Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim). 

Karena, hingga sekarang, penjualan dan pembelian elpiji melon tersebut terlihat lancar, terkesan tidak ada gejolak. 

Pantauan di beberapa pangkalan LPG  di Kota Delta, semua berjalan lancar. Tidak tampak ada suasana antre di beberapa wilayah. 

Demikian halnya dengan pengecer, juga terlihat masih bisa jualan LPG 3 kg. 

“Lancar kok, tidak ada masalah. Cuma sempat tersendat pas libur panjang kemarin, karena tidak ada kiriman,” kata Handoko, pemilik pangkalan LPG di kawasan Magersari, Kota Sidoarjo, Selasa (4/2/2025). 

Menurutnya, kebutuhan LPG di pelanggannya di kisaran 270 sampai 300 tabung setiap hari. Nah, ketika tidak ada kiriman, tentu pelanggan kelabakan. 

“Tapi kondisi sudah lancar setelah kiriman datang lagi,” lanjut Handoko di sela kesibukannya mengantar LPG ke pelanggan. 

Ditanya tentang aturan baru yang diberlakukan pemerintah, Handoko juga mengaku mengetahuinya. 

Namun, lanjut Handoko, sejauh ini tidak ada masalah. Penjualan elpiji berjalan lancar, tidak sampai ada antrean. 

Hal serupa disampaikan Sunarto, juga pemilik pangkalan LPG di kawasan Kota Sidoarjo. Disebutnya, penjualan juga tidak ada problem. 

“Sempat langka pas libur panjang kemarin. Kebutuhan tetap, sementara kiriman barang libur,” ujar Sunarto. 

Terkait aturan yang sedang ramai diperbincangkan, disebutnya juga tidak ada masalah. Karena selama ini pembeli atau pelanggannya juga sudah menyetorkan KTP. 

“Per KTP, untuk rumah tangga maksimal 5 tabung dalam satu bulan. Kalau melebihi itu, sistem mendeteksi overload,” jelasnya.

Harga LPG 3 kg eceran dari pangkalan ini maksimal Rp 18.000 per tabung. Setiap hari, Sunarto rata-rata melayani pembelian sekitar 100 tabung LPG 3 kg. 

Selain stok elpiji dari agen ke pangkalan yang berjalan lancar, pengecer di Sidoarjo juga masih tetap bisa berjualan. Sehingga, tidak ada antrean seperti di daerah-daerah lain.