Dukung Implementasi ESG, Bank Syariah Indonesia Pakai Mobil Listrik dan Digital Carbon Tracking
Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan platfrom Digital Carbon Tracking serta penggunaan 139 kendaraan operasional listrik (EV)
Penulis: Sri Handi Lestari | Editor: irwan sy
SURYA.co.id | SURABAYA – Bertepatan dengan ulang tahun ke-4, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) meluncurkan platfrom Digital Carbon Tracking serta penggunaan 139 kendaraan operasional listrik (EV).
Aktivitas ini merupakan implementasi komitmen Perseroan untuk menjalankan transformasi operasional yang berkelanjutan dan sesuai prinsip Environmental, Social, dan Governance (ESG) serta sejalan dengan kesiapan perusahaan mendukung Astacita Pemerintah untuk ekonomi hijau.
Selain itu, untuk memperkuat dukungan terhadap kegiatan sosial, pada Tasyakuran Milad ke 4 BSI juga meluncurkan 4 mobil musala yang akan digunakan mendukung event-event daerah dan nasional, serta memfasilitasi masyarakat luas untuk kebutuhan tempat ibadah.
Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, mengatakan di usia yang keempat, BSI terus berupaya mengintegrasikan aspek sosial dan keberlanjutan lingkungan dalam setiap aspek yang dilakukan.
"Hal ini juga sejalan dengan asta cita pemerintah untuk mendorong kemandirian bangsa melalui ekonomi hijau dan pencapaian target Net Zero Emission (NZE) Indonesia pada 2060," kata Hery, Senin (3/2/2025).
Hery menyebutkan, peluncuran platform Digital Carbon Tracking serta penggunaan EV menjadi salah satu bukti nyata inovasi BSI dalam penerapan prinsip ESG yang sejalan dengan tema milad BSI ke- empat yaitu Agile and Innovative.
Digital Carbon Tracking merupakan platform untuk mengukur, mengelola, dan melaporkan emisi gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan dari kegiatan operasional BSI di kantor pusat dan 1.130 outlet di seluruh Indonesia.
“BSI menjadi bank syariah pertama yang memiliki Digital Carbon Tracking. Digital Carbon Tracking yang diluncurkan BSI saat ini memantau dua cakupan emisi yakni terkait konsumsi bahan bakar minyak (BBM), dan pemakaian listrik dari kegiatan operasional BSI,” jelas Hery.
Pihaknya juga berharap Digital Carbon Tracking dapat menjadi kontribusi positif terhadap upaya pengurangan emisi yang selanjutnya akan berdampak nyata pada kelestarian lingkungan.
Menurutnya, Digital Carbon Tracking dapat merekam data baseline emisi karbon yang dihasilkan dalam operasional perusahaan.
Hal ini akan memudahkan BSI untuk melakukan penyusunan peta jalan (roadmap) mendukung komitmen pencapaian Net Zero Emission Indonesia.
Hery juga menambahkan, pengurangan emisi karbon BSI juga tentunya memerlukan dukungan dari seluruh Insan BSI melalui penerapan Green Business Culture.
Hal ini dengan cara menjalankan setiap aktivitas berdasarkan prinsip-prinsip ramah lingkungan.
Adapun kendaraan operasional Listrik didistribusikan ke 10 region BSI di seluruh Indonesia termasuk Kantor Pusat.
“Dengan mengintegrasikan kedua aspek ini, diharapkan inovasi ini dapat membawa kemanfaatan bagi kelestarian lingkungan serta peningkatan kualitas hidup Insan BSI dan masyarakat yang lebih baik dan sehat,” ucap Hery.
Banjir Melanda Tiga Dusun di Desa Sitiarjo Kabupaten Malang, Begini Kondisinya Saat Ini |
![]() |
---|
Gelagat Sepasang Pria Wanita Sebelum Dibacok Pria Misterius di Tepi Kalimas Surabaya, Kenalan TikTok |
![]() |
---|
Sosok Ida Yulidina, Istri Purbaya Yudhi Sadewa Menkeu, Dulu Model Majalah |
![]() |
---|
Foton Indonesia Kenalkan Produk Baru Lewat Customer Gathering di Surabaya |
![]() |
---|
Liga Tendang Bola Mojokerto 2025, Ruang Gen Z Berkreasi di Lapangan dan Dunia Digital |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.