Allianz Utama Indonesia Tekankan Pentingnya Asuransi Properti di Tengah Ancaman Bencana

Indonesia menempati peringkat kedua negara paling rawan bencana di dunia menurut World Risk Report 2023.

Foto Istimewa Allianz
JAGA ASET JAGA BISNIS - Ignatius Hendrawan, Direktur & Chief Technical Officer Allianz Utama Indonesia (kiri atas), Ruben Damanik, Strategic Planning & Risk Management Group Head PT Reasuransi MAIPARK Indonesia (kanan atas), dan Wahyuni Murtiani, Head of Corporate Communications Allianz Indonesia (bawah), dalam Media Workshop bertajuk Jaga Aset, Jaga Bisnis: Asuransi Properti di Tengah Risiko Bencana yang digelar secara virtual. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA – Indonesia menempati peringkat kedua negara paling rawan bencana di dunia menurut World Risk Report 2023.

Posisi geografis yang berada di pertemuan empat lempeng tektonik utama membuat Tanah Air rentan terhadap gempa bumi, banjir, hingga cuaca ekstrem.

Sejumlah kejadian dalam beberapa bulan terakhir, seperti banjir bandang di Bali, banjir besar di Jabodetabek, hingga gempa di Bekasi, kembali mengingatkan tingginya kerentanan tersebut. 

Dampak bencana tidak hanya merugikan masyarakat, tetapi juga mengganggu keberlangsungan dunia usaha, termasuk UMKM.

Baca juga: Allianz Syariah Perkenalkan Maqasid Syariah untuk Perlindungan Keluarga Modern

Menyikapi kondisi ini, Allianz Utama Indonesia bersama PT Reasuransi MAIPARK Indonesia menggelar media workshop bertajuk “Jaga Aset, Jaga Bisnis: Asuransi Properti di Tengah Risiko Bencana”. 

Acara tersebut menekankan pentingnya proteksi properti sebagai bagian dari strategi manajemen risiko.

“Masih banyak masyarakat dan pelaku bisnis yang memahami pentingnya pengelolaan keuangan, tetapi belum menjadikan asuransi sebagai bagian dari strategi perlindungan aset. Padahal tanpa proteksi, kerugian akibat bencana bisa menghentikan aktivitas usaha secara tiba-tiba,” ujar Direktur & Chief Technical Officer Allianz Utama Indonesia, Ignatius Hendrawan, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Allianz Indonesia Jadikan Literasi Keuangan Jadi Bagian Strategi ESG

Data OJK melalui Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025 menunjukkan, meski literasi keuangan nasional naik menjadi 66,46 persen, literasi asuransi masih rendah yakni 45,45 persen dengan inklusi baru 28,50 persen. 

Bahkan, MAIPARK mencatat hanya 0,1 persen rumah tinggal di Indonesia yang memiliki asuransi properti.

Ruben Damanik, Strategic Planning & Risk Management Group Head MAIPARK Indonesia, menambahkan, risiko bencana di Indonesia adalah ancaman nyata yang terus berulang.

“Tanpa langkah mitigasi yang kuat, termasuk perlindungan finansial melalui asuransi, kerugian yang ditimbulkan bisa sangat luas, tidak hanya bagi masyarakat tetapi juga sektor ekonomi,” ungkap Ruben.

Baca juga: Bank Mandiri Taspen dan Allianz Gelar Operasi Katarak bagi Nasabah di RS Husada Prima Surabaya

Allianz Utama menawarkan solusi perlindungan menyeluruh melalui produk Property All Risk yang mencakup kerusakan aset bisnis hingga kehilangan pendapatan pasca bencana. 

Allianz juga menjanjikan proses klaim yang cepat dan transparan, dengan dukungan finansial dari Allianz Group.

“Allianz percaya bahwa proteksi asuransi bukan hanya menjaga aset fisik, tetapi juga memastikan kesinambungan bisnis dan stabilitas ekonomi."

"Kami berkomitmen untuk meningkatkan literasi asuransi agar semakin banyak pelaku usaha menyadari pentingnya perlindungan ini,” tutup Ignatius.

BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved