Banyak Anak Muda Banyuwangi Tertarik Bertani, Menko Pangan Minta Resepnya Ditularkan ke Daerah Lain

Ia menegaskan, sektor pertanian menjadi salah satu perhatian dan perlu dipikirkan regenerasinya. 

Penulis: Aflahul Abidin | Editor: Deddy Humana
surya/Aflahul Abidin (afla)
GENERASI PETANI MUDA - Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menjajal penyemprotan pupuk organik cair menggunakan drone di persawahan area Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/1/2024). Zulkifli mengapresiasi program pengembangan regenerasi petani muda di Kabupaten Banyuwangi. 


SURYA.CO.ID, BANYUWANGI - Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan mengapresiasi program pengembangan regenerasi petani muda di Kabupaten Banyuwangi.

Menko yang akrab disapa Zulhas itu meminta Banyuwangi menularkan program tersebut ke daerah-daerah lain.

"Saya apresiasi program ini dan kami minta kepada Ibu Bupati agar ilmunya di-share kepada yang lain agar petani-petani muda tumbuh di banyak daerah," ujar Zulhas saat berdialog bersama para kelompok tani di Desa Gumuk, Kecamatan Licin, Kabupaten Banyuwangi, Senin (3/2/2025).

Kabupaten Banyuwangi memang memiliki banyak program yang mendukung munculnya petani-petani usia muda. Salah satunya program Jagoan Tani.

Dalam program itu, pemkab mendampingi para muda-mudi untuk berwirausaha di sektor pertanian. Digagas sejak 2021, Jagoan Tani telah menelurkan ratusan petani milenial daerah. 

Mereka eksis mulai dari sisi hulu hingga hilir pertanian. Mulai dari terjun langsung menanam hingga memasarkan produk olahan.

Menurut Zulhas, petani muda dibutuhkan untuk melanjutkan sektor pertanian. Apalagi pertanian menjadi salah satu prioritas pemerintahanPresiden Prabowo Subianto.
 
Hubungan antara petani senior dan junior dianggap penting untuk saling berbagi ilmu. Petani muda memiliki banyak kelebihan. Salah satunya, mereka cakap memanfaatkan teknologi.

"Ada yang menanamnya pakai mesin, memupuknya pakai drone, marketingnya pakai platform digital. Itu yang petani lama tidak bisa. Itu yang perlu ditularkan," sambung Zulhas.

"Ini sudah dikembangkan di Banyuwangi, mudah-mudahanan nanti bisa ditransfer ke daerah-daerah lain," ujar Menko.

Di Banyuwangi telah berdiri Koperasi Petani Milenial Banyuwangi yang sebagian besar anggotanya merupakan alumnus program Jagoan Tani Banyuwangi

Ahmad Maulana, Ketua Koperasi Petani Milenial “Jenggirat Tangi Banyuwangi Nusantara” mengaku Pemkab Banyuwangi terus mendukung para anak muda yang memiliki passion di bidang pertanian, lewat program Jagoan Tani.

“Koperasi ini kami bentuk agar berfokus untuk mendukung pemasaran produk-produk bidang pertanian yang dihasilkan oleh rekan-rekan alumni Jagoan Tani. Kami membantu pemasaran baik secara online maupun offline. Saat ini anggota kami berjumlah 170 orang dan usianya rata-rata di bawah 40 tahun” kata Ahmad.

Sejumlah produk pertanian alumni anggota Jagoan Tani yang dipasarkan di antaranya susu, jamur, cabai dan buah naga. Juga ada produk olahan seperti sale buah naga, kripik buah naga dan sale pisang.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat kepada Banyuwangi.

Ia menegaskan, sektor pertanian menjadi salah satu perhatian dan perlu dipikirkan regenerasinya. 

"Salah satunya program pertanian untuk anak-anak muda, karena kami sadar mereka adalah tulang punggung pangan ke depan. Selain itu, pertanian juga termasuk penggerak utama ekonomi daerah," kata Ipuk. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved