Berita Viral

Sosok Istri Mendiktisaintek Satryo Soemantri yang Dicatut saat Demonstrasi Pegawai, Pemicunya Ini

Inilah sosok Silvia Ratnawati Brodjonegoro, istri Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dicatut dalam demo pegawai.

|
Editor: Musahadah
kolase tribunnews
Silvia Ratnawati Brodjonegoro, istri Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro yang dicatut pegawai saat demonstrasi. 

SURYA.CO.ID - Inilah sosok istri Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro yang ikut terseret dalam polemik yang terjadi di kementerian tersebut. 

Istri Satryo Soemantri Brodjonegoro ikut dibawa-bawa para pegawai kemendiktisaintek saat berdemonstrasi di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).

Dalam demonstrasi tersebut, puluhan pegawai Kemendiktisaintek mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian. 

Mereka menggunakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Mereka juga membawa-bawa keluarga dan istri Satryo. 

Baca juga: Rekam Jejak Satryo Soemantri Brodjonegoro Sebelum Jadi Mendiktisaintek hingga Didemo Puluhan Pegawai

"Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri," tulis spanduk aksi tersebut.

Ada juga spanduk lain yang bertuliska: "Kami ASN Dibayar Oleh Negara, Bekerja untuk Negara, Bukan Babu Keluarga".

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno.

Salah satu puncak dari kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek, adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.

Suwitno mengatakan seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno.

Lalu, siapa sebenarnya istri Satryo Soemantri Brodjonegoro

Istri Satryo Soemantri Brodjonegoro bernama Silvia Ratnawati Brodjonegoro.

Dari pernikahannya itu Satryo memiliki dua orang anak, satu diantaranya Diantha Soemantri yang diangkat sebagai guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia pada Umur 42 tahun.

Tersangkutnya istri Satryo dalam polemik di kemendiktisaintek diungkap Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat Satryo. 

Dikatakan Neni, pemecatannya itu dilakukan secara tidak etis.

Pemecatan tersebut, kata Neni, diduga akibat persoalan pergantian meja kerja di ruangan Satryo.

 "Saya sih sepertinya sudah ditandain, ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja. Sejak itu, saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ungkap Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek, Senin (20/1/2025).

Dirinya mengungkapkan permintaan pergantian meja itu datang dari istri Satryo.

Permintaan itu, kata Neni, disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni.

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo perihal penggantian meja tersebut.

Bahkan, Neni mengungkapkan Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ungkap Neni.

Pemecatan itu, kata Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendiktisaintek dan magang.

"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.

Dirinya berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti hari ini dapat mencegah kasus serupa yang terjadi kembali ke pegawai lain.

"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh  pergi begitu saja," pungkasnya.

Di bagian lain, Sekjen Kemendiktisaintek Togar M Simatupang mengatakan pihaknya masih membuka ruang dialog ke pegawai yang dipecat.

"Kita apresiasi penyampaian aspirasi suara dari beberapa pegawai. Hal yang terjadi pada banyak pemekaran organisasi, penataaan organisasi, dan dinamika interaksi," ucap Togar saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," tambah Togar.

Togar membantah bahwa pihaknya melakukan pemecatan terhadap Neni Herlina secara singkat.

Dirinya mengatakan ada penjaminan mutu yang harus dilakukan oleh para pegawai Kemendiktisaintek.

 "Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," katanya.

Proses mutasi terhadap Neni, kata Togar, masih terbuka untuk opsi lain.

Dirinya meminta semua pihak mengedepankan jalan dialog.

"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," pungkasnya.

Siapa sebenarnya Satryo Soemantri Brodjonegoro? 

Mendilktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo puluhan pegawainya di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025).
Mendilktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro didemo puluhan pegawainya di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta, Senin (20/1/2025). (kolase tribunnews)

Dilansir Kompas.com, Satryo lahir di Delft, Belanda pada 5 Januari 1956.

Saat ini, dia telah berusia 69 tahun.

Dia merupakan anak dari Soemantri Brodjonegoro yang pernah menjabat sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia pada tahun 1973.

Satryo merupakan alumni Institut Teknologi Bandung (ITB). 

Dia diketahui pernah meraih gelar doktoral di bidang teknik mesin dari Universitas Tokyo, Jepang. 

Kemudian ia mendapatkan gelar PhD dari University of California, Berkeley, Amerika Serikat (AS).

Berikut rekam jejaknya: 

  1. Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB

Mengutip dari laman ksi-indonesia.org, karier kepemimpinan Satryo Soemantri dimulai ketika terpilih sebagai Ketua Jurusan Teknik Mesin ITB 1992. 

Satryo lantas mengawali implementasi proses self evaluation, yang kemudian diadopsi ITB serta Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Dia juga merupakan seorang ilmuwan yang telah menerbitkan total 99 publikasi ilmiah.

2. Dirjen Dikti

Satryo pernah menjabat sebagai Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi atau Dirjen Dikti pada 1999-2007.

Di bawah kepemimpinanya, pembaharuan pendidikan tinggi Indonesia mulai pada Desember 2000 saat institusi pendidikan tinggi yang besar diubah menjadi Badan Hukum Milik Negara (BHMN) atau sekarang dikenal sebagai Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTN BH) yang dimulai sejak tahun 2000.

Bahkan dia juga termasuk salah satu penggagas program unggulan World Class University yang diluncurkan 2007 silam oleh Kementerian Pendidikan Nasional. 

Program tersebut berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan tinggi, penelitian, dan daya saing universitas-universitas Indonesia di tingkat global.

World Class University dinilai sukses dengan menggunakan tolok ukur peningkatan peringkat dalam QS World University Rankings dan Times Higher Education, jumlah publikasi di jurnal internasional, hingga partisipasi dalam jaringan kolaborasi internasional dan program pertukaran mahasiswa.

3. Tim JICA 

Satryo Soemantri (kanan) Menteri Dikti Saintek yang Diduga Sering Tampar dan Pecat ASN hingga Didemo.
Satryo Soemantri (kanan) Menteri Dikti Saintek yang Diduga Sering Tampar dan Pecat ASN hingga Didemo. (kolase Tribunnews)

Satryo pernah menjadi anggota tim Japan International Cooperation Agency (JICA) untuk pembagunan Fakultas Teknik Universitas Hasanudin

Dia juga menjadi dosen tamu bidang teknik mesin Toyohashi University of Technology, Jepang

4. Ketua Akademi IPI

Sebelum ditunjuk menjadi Menteri Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi di Kabinet Merah Putih, Satryo dikenal sebagai ilmuwan sekaligus Ketua Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia periode 2018-2023

Berkat prestasi dan jasa di dunia Pendidikan, Satryo mendapat sejumlah penghargaan.

Berikut penghargaan yang pernah ia peroleh:

- Medali Ganesha Bakti Cendekia Utama dari ITB (Maret 2010)

- Bintang tanda jasa The Order of the Rising Sun, Gold Rays with Neck Ribbon dari Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia (3 November 2016).

Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Neni Herlina Ungkap Pemicu Pemecatannya oleh Mendiktisaintek, Ada Peran Istri Satryo Soemantri?

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved