Berita Viral

Siapa Neni Herlina, Pegawai Kemendiktisaintek yang Kabarnya Dipecat Satryo Soemantri?

Pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) menggelar aksi protes atas dugaan pemecatan pegawai

Editor: Adrianus Adhi
Tribunnews
Neni Herlina, pegawai Kemendiktisaintek yang dipecat oleh Satryo 

SURYA.co.id, Jakarta - Neni Herlina, seorang pegawai Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains dan Teknologi (Kemendiktisaintek), menjadi sorotan publik setelah diduga dipecat oleh Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Pemecatan ini diduga berkaitan dengan persoalan sederhana, yakni permintaan pergantian meja kerja di ruangan Satryo.

Kronologi Pemecatan

Masalah ini bermula ketika Neni diminta oleh istri Satryo untuk mengganti meja kerja di ruangan Satryo setelah beliau dilantik sebagai Mendiktisaintek.

Namun, permintaan tersebut tidak diterima dengan baik oleh Satryo.

Menurut Neni, setelah meminta pergantian meja tersebut, ia dipanggil dan diberikan peringatan keras oleh Satryo.

"Saya sih sepertinya sudah ditandain ketika pertama kali masalah meja itu. Meja itu ada di ruang beliau, sebenarnya minta ganti saja."

"Sejak itu saya dipanggil. Dibilang, kamu sekali lagi melakukan kesalahan, saya pecat kamu," ungkap Neni di sela-sela demonstrasi di kantor Kemendiktisaintek kepada Tribunnews.com, Senin (20/1/2025).

Neni juga mengungkapkan bahwa permintaan pergantian meja tersebut datang dari istri Satryo, yang disampaikan saat Satryo resmi dilantik sebagai Mendiktisaintek.

"Waktu itu permintaan mengganti meja itu dari istrinya sih. Karena waktu itu ke kantor, habis pelantikan beres-beres," tutur Neni.

Baca juga: Sosok Pegawai Kemendiktisaintek yang Dipecat Satryo Soemantri Brodjonegoro hingga Picu Demonstrasi

Dimarahi Menteri Cuma Karena Meja?

Neni mengaku dimarahi oleh Satryo perihal penggantian meja tersebut. Bahkan, Neni mengungkapkan bahwa Satryo memintanya pindah ke Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen).

"Ya saya disuruh ke Dikdasmen pokoknya, keluar ke Dikdasmen. Bawa barang-barang kamu," ungkap Neni. Pemecatan itu, menurut Neni, bahkan diungkapkan oleh Satryo di depan para staf Kemendiktisaintek dan magang.

"Cuma maksudnya sudah keterlaluan saja di depan anak magang, di depan staf-staf saya," ucapnya.

"Teman-teman Saya Ketakutan Bekerja"

Neni berharap aksi dari Paguyuban Pegawai Dikti hari ini dapat mencegah kasus serupa yang terjadi kembali ke pegawai lain.

"Saya tidak ingin kejadian ini berulang terjadi. Jadi teman-teman saya itu bekerja dalam mencekam ketakutan. Jadi tidak ingin ada Neni-neni yang lain, yang semena-mena disuruh pergi begitu saja," pungkasnya.

Baca juga: KRONOLOGI Rampok Satroni Rumah Tukang Cukur Keliling Di Probolinggo, Rp 100 Juta Amblas

Pada siang hari tadi, puluhan pegawai Kemendiktisaintek menggelar aksi demonstrasi mengecam dugaan pemecatan pegawai kementerian di depan Kantor Kemendiktisaintek, Senayan, Jakarta.

Dalam aksi tersebut, para pegawai mengenakan pakaian berwarna hitam dan membentangkan spanduk protes terhadap Mendiktisaintek Satryo Soemantri Brodjonegoro.

Protes dan Tuntutan Pegawai

"Institusi Negara Bukan Perusahaan Pribadi Satryo dan Istri," tulis spanduk aksi tersebut.

Ketua Paguyuban Pegawai Ditjen Dikti, Suwitno, mengatakan selama ini prosedur mutasi jabatan di Kemendiktisaintek dilakukan secara tidak sesuai prosedur.

"Perubahan kementerian kalau soal pergantian jabatan pimpinan itu hal yang biasa. Tapi dengan cara-cara yang tidak elegan, cara-cara tidak fair, cara-cara juga tidak sesuai prosedur," ujar Suwitno.

Salah satu puncak kekecewaan pegawai Kemendiktisaintek adalah pemecatan salah satu pegawai di bagian rumah tangga Kemendiktisaintek.

Baca juga: Mantan TKI Asal Lamongan Budidaya Durian, Patahkan Mitos Tak Bisa Ditanam di Dataran Rendah

Suwitno menekankan bahwa seharusnya proses pendisiplinan pegawai dilakukan secara prosedural.

"Kalau pegawai melakukan kesalahan, itu kan bisa ditindaklanjuti dengan penjatuhan hukuman disiplin. Tapi harus jelas prosedurnya, ini tidak dilakukan sama sekali," kata Suwitno.

Tanggapan Sekjen Kemendiktisaintek

Sekjen Kemendiktisaintek Togar M. Simatupang mengatakan pihaknya masih membuka ruang dialog dengan pegawai yang dipecat.

"Kita apresiasi penyampaian aspirasi suara dari beberapa pegawai. Hal ini terjadi pada banyak pemekaran organisasi, penataan organisasi, dan dinamika interaksi," ucap Togar saat dikonfirmasi, Senin (20/1/2025).

"Sebenarnya masih tersedia ruang dialog yang lebih baik dan ini tetap dengan tangan yang terbuka, pemikiran yang terbuka, dan pencapaian resolusi yang terbaik," tambah Togar.

Togar membantah bahwa pihaknya melakukan pemecatan terhadap Neni Herlina secara singkat. Ia menekankan bahwa ada penjaminan mutu yang harus dilakukan oleh para pegawai Kemendiktisaintek.

Baca juga: BREAKING NEWS Lagi, Pemotor Terjerat Senar di Jembatan Suramadu, Korban Dirawat di Surabaya

"Tidak sejauh itu, dalam penataan ada tingkat layanan dan mutu yang harus dijamin oleh bagian atau individu. Ada perbedaan dan tentu aplikasi penghargaan dan pembinaan," katanya.

Proses mutasi terhadap Neni, menurut Togar, masih terbuka untuk opsi lain. Ia meminta semua pihak mengedepankan jalan dialog.

"Sedang proses dan tentu terbuka untuk opsi lain, bukan hitam putih. Tidak baik terlalu reaktif dan tidak ada dialog," pungkasnya.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur. Klik di sini untuk untuk bergabung

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved