Diadukan ke DPRD Situbondo Akibat Puluhan Jamaah Umroh Diduga Telantar, Koordinator PCNU Membantah

koordinator tim pemberangkatan umroh PCNU Situbondo, Fatah Yasin membantah bahwa rombongan umroh itu ditelantarkan.

Penulis: Izi Hartono | Editor: Deddy Humana
surya/izi hartono (izi hartono)
Anggota LBH Mitra Santri mengadu ke Komisi IV DPRD Situbondo. 

SURYA.CO.ID, SITUBONDO - Pemberangkatan puluhan jamaah umroh PCNU Situbondo pada 9 Januari 2024 lalu, menuai masalah. Diduga ada jamaah yang sampai telantar, sehingga memancing keprihatinan Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Mitra Santri.

Senin (20/1/2025), LBH Mitra Santri yang dikomadani Abdurrahman Saleh mengadukan keresahan dan kegelisaan jamaah umroh yang telantar itu ke Komisi IV DPRD Situbondo, Senin (20/1/2025). Ratusan rombongan jamaah PCNU itu diberangkatkan melalui PT Mahabbah Fairuza Travel. 

Pengurus LBH ditemui langsung Ketua Komisi IV, M Faisol dan anggotanya di DPRD Situbondo. Penasehat LBH Mitra Santri, Abdurrahman Saleh mengatakan, pihaknya mendapat banyak pengaduan terkait dugaan telantarnya para jamaah umroh itu.

"Jadi pengaduannya tidak tertulis, tetapi disampaikan melalui chattingan dan video call. Bahwa ada jamaah umroh yang merasa telantar dalam rombongan PCNU Situbondo," kata Saleh usai bertemu Komisi IV.

Saleh menambahkan, pihaknya telah memaparkan semuanya kepada ke Komisi IV, karena faktanya seperti itu.

"Faktanya ada jamaah yang sampai di Malaysia, kemudian Bangkok dan bahkan baru tadi malam sampai di Makkah," jelasnya.

Saleh menjelaskan, rombongan umroh berangkat pada 9 Januari 2024 lalu, dan baru sampai di Makkah pada 20 Januari 2025.

"Durasi sampainya cukup lama, kan kasihan. Ini yang kami sesalkan, makanya kami minta Komisi IV mengusut kasus itu," tegasnya.

Pengacara senior asal Desa/Kecamatan Jangkar ini juga mempertanyakan alasan PCNU menerima uang para jamaah umroh.

Karena seharusnya biaya umroh tidak diterima PCNU, tetapi PT Mahabbah Fairuza Travel selaku penyelenggara. "Karena PCNU hanya sebagai fasilitator," tukasnya.

Mengenai legalitas PT Mahabbah Fairuza Travel, Abdurrahman mengungkapka, memang terdaftar, tetapi belum diketahui apakah masih aktif atau tidak.

"Setiap lima tahun kan PT itu diverifikasi dan urusan legal atau tidaknya jadi urusan Kementrian Agama," katanya.

Ia juga mengungkapkan, dalam rombongan ada suami istri yang sampai terpisah. "Suaminya sudah di Makkah dan istrinya masih di Bangkok, Thailand. Apakah mereka tenang, kan tidak ada ketenangan," ungkapnya.

Ia menegaskan, pihaknya akan tetap melakukan upaya hukum karena jamaah umroh dirugikan. "Kami tetap upayakan melalui jalur hukum," tegasnya.

Ketua Komisi IV, M Faisol mengatakan, pihaknya akan menampung semua aspirasi  yang diadukan oleh LBH Mitra Santri itu."Kita akan tindaklanjuti dan klarifikasi dulu serta ditelaah di mana letak kesalahannya," kata Faisol.

Politisi PPP ini mengatakan, pihaknya akan meminta klarifikasi kepada PCNU, PT Mahabbah Fairuza Travel serta akan mempertanyakan legalitasnya ke Kemenag Situbondo dan Kemenag Jatim. "Agar nanti klir dengan duduk bareng setelah jamaah umroh datang," kata Faisol.

Dikonfirmasi terpisah, koordinator tim pemberangkatan umroh PCNU Situbondo, Fatah Yasin membantah bahwa rombongan umroh itu ditelantarkan.

"Itu perlu kami luruskan, telantar seterusnya itu kan tidak ada yang mengurus. Yang benar itu pemberangkatan secara estafet sesuai dengan manifes dari jamaah kita," kata Fatah.

Keberangkatan pengurus PCNU ini, kata Fatah, itu bermanifes dan bertahap juga. "Yang terakhir itu dikawal unsur Syuriah dan sekretaris PCNU," tambahnya.

Dikatakan Fatah, jika masalah ini ditanyakan kepengurus PCNUmaka terlalu subjektif dan seolah mencari pembenaran, namun lebih baik ditanyakan kepada jamaah apakah mereka memang ditelantarkan atau tidak.

"Justu kami prihatin kalau ada pihak yang menyatakan bahwa para jamaah ditelantarkan dan PCNU tidak bertanggung jawab. Ini kan tidak ada tabayyun, apalagi yang menyatakan Ketua LBH Mitra Santri. Harus menggunakan istilah tabayyun atau klarifikasi dulu sebelum membuat statemen," kata Fatah.

Selain itu, sambung Fatah, pihaknya juga akan mempelajari unsur dan motif dari LBH itu. "Kita akan pelajari itu, berpengaruh tidak pada psikologi keluarga jamaah. Dan yang kedua kepada institusi atau kelembagaan. Saya memang diam, tetapi alhamdulillah seluruh jamaah sudah di Madinah," pungkasnya. *****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved