Berita Viral
Update Penyebab Brigjen Hendrawan Ostevan Tewas Mengapung di Laut, Kaca Mobil Pecah Gara-gara Ini
Inilah update terbaru penyebab tewasnya Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang jasadnya mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Inilah update terbaru penyebab tewasnya Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang jasadnya mengapung di laut Marunda, Cilincing, Jakarta Utara.
Hal ini terungkap setelah mobil korban berhasil ditemukan di perairan Marunda, Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara, Sabtu (18/1/2025).
Mobil Toyota Vios berpelat nomor B 1606 LB milik almarhum ditemukan dalam kondisi semua kacanya pecah.
Kepala Kantor SAR Jakarta, Desiana Kartika Bahari, pun mengungkapkan dugaan penyebab kaca mobil tersebut pecah.
"Pada saat diangkat kondisi mobil kacanya memang sudah pecah dan sudah hancur ya kondisinya, mungkin pada saat jatuh itu langsung terkena benda di bawah ya, jadi seperti bumper depannya hancur," kata Desiana di lokasi, Sabtu, dilansir dari Tribun Jakarta.
Baca juga: Penyebab Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Tewas Mengapung di Laut Mulai Terang, Mobilnya Ditemukan
Penyelam dari Basarnas Special Group (BSG) menemukan mobil itu tenggelam dengan jarak lima meter dari bibir Dermaga KCN Marunda.
Mobil Toyota Vios itu tenggelam dan tertutup lumpur di lautan kira-kira sedalam enam meter.
"Pada saat diangkat, jadi kondisi kendaraan tersebut berada di dalam lumpur, kemudian kondisinya hanya bisa diraba oleh penyelam itu satu ban, jadi tiga ban lainnya itu ada di bawah lumpur, jadi yang bisa dilihat itu ban, velg, dan sasisnya."
"Jadi itu yang diangkat kemudian pas diangkat juga sudah miring ya, sampai di daratan kita tidak menemukan korban lainnya," terangnya.
Desiana menduga, kaca mobil itu pecah karena terjadi benturan mobil dengan dasar laut saat terjun.
"Mungkin setelah terjatuh itu terkena benda di bawah" ujar Desiana.
Adapun mobil itu ditemukan setelah Basarnas melakukan pencarian di laut Marunda selama tiga hari.
Dalam prosesnya, penyelam dari BSG turun ke laut pada Sabtu pagi pukul 08.00 WIB.
Baca juga: Tabiat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan yang Tewas Terapung di Laut, Teman: Brilian Seperti File Hidup
Pada 08.55 WIB, penyelam akhirnya menemukan keberadaan mobil tersebut.
Mobil diangkat dengan menggunakan alat berat crane dari dermaga pada pukul 10.48 WIB.
Sekitar 15 menit, mobil itu akhirnya bisa dipindahkan ke atas dermaga.
Sebelumnya, Polisi menyampaikan bahwa rekaman CCTV di lokasi tersebut menunjukkan pensiunan perwira tinggi bintang satu TNI itu berkendara menggunakan mobilnya
Yang bersangkutan masuk ke Dermaga KCN Marunda pada pukul 00.35 WIB.
Mobil tersebut terus melaju di sekitar Kade 07-08 sampai ke ujung Dermaga KCN Marunda.
”Penelusuran CCTV ditemukan mobil yang dikendarai korban tersebut melaju menyusuri Kade 07-08 hingga ke ujung dermaga sampai jatuh ke laut,” terang Ade Ary.
Tidak diketahui pasti alasan korban berkendara sampai ujung dermaga.
Yang pasti pihaknya sudah berkomunikasi dengan keluarga korban melalui Tim Gakkum Ditpolairud Polda Metro Jaya.
Berdasarkan informasi dari tetangga, beberapa saat sebelum tercebur di laut Marunda bersama mobilnya, Brigjen Purn Hendrawan Ostevan tengah mengurus tanah pribadinya.
Brigjen Purn Hendrawan Ostevan diduga bertemu dengan seseorang terkait keperluan tersebut.
Saat ini polisi masih mencari sosok orang terakhir bertemu dengan mantan pejabat Badan Intelijen Negara (BIN) tersebut.
“Kami masih mencari orang yang terakhir bertemu dengan korban. Apakah benar korban ke Tangerang untuk urusan masalah tanah, tapi belum (diketahui),” kata Kasubdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Ressa Fiardi Marasabessy di Polda Metro Jaya, Kamis (16/1/2025).
“Bukan masalah tanah, tapi mengurus tanah pribadi,” lanjut dia.
Dari hasil wawancara polisi dengan keluarga korban, terungkap pensiunan jenderal bintang satu ini keluar dari rumahnya di kawasan Tebet, Jakarta Selatan, dengan mengendarai mobil Toyota Vios.
“Dari rumah, berdasarkan keterangan keluarga, ke Tangerang,” ujar dia.
Ressa menyebut, Hendrawan sempat bepergian ke beberapa wilayah hingga berakhir di Marunda.
“Dari situ, berdasarkan analisa IT, ya korban ini muter-muter sampai ke Bogor, sampai ke Senen, ujungnya ke Cilincing, dan berakhir di Marunda tersebut,” ungkap Ressa.
Suka Nyetir Mobil Sendiri
Meski sudah berusia 75 tahun, Brigjen Purn Hendrawan Ostevan ternyata masih sangat enerjik dan memiliki pemikiran brilian.
Hal ini diakui Wawan Purwanto, peneliti dan pengamat intelijen, sekaligus kolega Brigjen Purn Hendrawan Ostevan saat masih di BIN.

Wawan mengaku mengenal Brigjen Purn Hendrawan sejak 20 tahun silam dan sampai saat ini hubungannya masih akrab.
Dia kerap berdialog dan berbincang mengenai berbagai persoalan-persoalan krusial, terutama masalah multietnik dan hubungan luar negeri.
Terakhir Wawan bertemu Hendrawan dua tahun lalu selama tiga kali untuk berdiskusi persoalan krusial dengan topik tertentu.
Baca juga: Gelagat Brigjen Purn Hendrawan Ostevan Sebelum Tewas Terapung di Laut Terkuak, Polisi Cari Sosok Ini
"Beliau ini enerjik, pemikirannya masih bagus, brilian hingga kami terus komunikasi," ungkap Wawan dikutip dari tayangan Kompas TV pada Kamis (16/1/2025).
Diakui Wawan, setelah pensiun, Brigjen Hendrawan justru suka nyetir mobil sendiri.
Dan selama ini, badannya masih bagus dan sangat fit, sehingga bergerak kemana pun tidak bergantung sopir.
"Kebiasaan beliau olahraga, menurut saya sangat enerjik," katanya.
Terkait keilmuan, diakui Wawan, Brigjen Hendrawan ahli dalam masalah multietnik, sara hingga hubungan luar negeri.
Karena itu ketika ada perspoalan-persoalan yang membutuhkan pendalaman, dia mengundang Hendrawan untuk membetikan wawasan.
"Beliau seperti file hidup. mengalir kalau sudah bicara, data-data sudah ada di kepala. Kami suka bincang-bincang masalah hubungan luar negeri sejumlah negara. Masalah fiskal, dumpung atau hubungan lain yang sifatnya politis," ungkapnya.
Selain dengannya, Wawan mengakui Hendrawan juga masih sering bertemu dan berbincang dengan rekan-rekannya di BIN.
Pengalaman Hendrawan sebagai mantan pejabat eselon 1 dengan berbagai penugasan, menurut Wawan, sangat diperlukan untuk memberikan masukan-masukan yang krusial, terutama untuk hal-hal yang sifatnya tidak ada di buku.
"Beliau bisa bercerita mengenai pengalaman lapangan. Ilmu di luar buku, di luar sumber terbuka lainnya. Itu nIlai plus yang kami dapatkan," ungkapnya.
Terkait apa yang dialami Hendrawan, Wawan mengaku awalnya tidak percaya.
Dia lalu mengorek informasi dan mendapati rekaman CCTV yang mengungkap detik-detik Hendrawan seorang diri terjun ke laut bersama mobilnya.
Terkait jasadnya yang mengambang, Wawan memperkirakan Hendrawan sempat keluar dari mobil dengan membuka pintunya.
Namun, diperkirakan nafasnya tidak sekuat dahulu, sehingga dia tidak bisa selamat.
"Karena jasadnya mengambang, tampaknya beliau sudah bisa keluar dari mobil, meskipun dengan susah payah, membuka pintu.
Karena usianya juga sudah 75 tahun, nafas tidak sekuat dulu, muda. Sehingga kami dengar wafat," katanya.
Wawan juga mendapat informasi hasil forensik Polri mengenai tidak adanya penganiayaan di tubuh korban.
Dia berharap pihak-pihak terkait bisa memperileh titik terang dari kasus yang menimpa koleganya ini.
"Mudah-mudahan memperoleh titik terang dan ketemu dari bukti yang ada," tukasnya.
berita viral
Hendrawan Ostevan
Badan Intelijen Negara (BIN)
Jasad Purnawirawan TNI Mengapung
Laut Marunda
jasad Brigjen Purn Hendrawan Ostevan
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Gelagat Dandi Sopir Ojol Sebelum Tewas Dikeroyok Massa Usai Dituduh Intel, Diajak Teman Lakukan Ini |
![]() |
---|
Dimana Gibran saat Terjadi Demo di Jakarta? Ternyata Tak Main Padel, Begini Klarifikasi Stafsus |
![]() |
---|
Tuntut Keadilan Atas Kematian Dandi Sopir Ojol Dituduh Intel, Ini Rekam Jejak Rieke Diah Pitaloka |
![]() |
---|
Rekam Jejak Sri Sultan Hamengku Buwono X yang Turun Tangan Temui Massa Demo dan Beri Pesan Menyentuh |
![]() |
---|
Duduk Perkara Bu Nunik Guru di Jember Malah Dipenjara Gegara Bantu Teman Beli Mobil Kredit |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.