Komunitas HIIB Luncurkan Buku 'Kehidupan Kedua', Kisah Nyata Lika-Liku Kehidupan 36 Penulis

Komunitas Hidup Ini Indah Beib (HIIB) meluncurkan karya buku baru, berjudul 'Kehidupan Kedua'.

Penulis: Nur Ika Anisa | Editor: irwan sy
Nur Ika Anisa/TribunJatim.com
Komunitas Hidup Ini Indah Beib (HIIB) meluncurkan karya buku baru, berjudul 'Kehidupan Kedua' di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (18/1/2025). 

SURYA.co.id, SURABAYA - Komunitas Hidup Ini Indah Beib (HIIB) meluncurkan karya buku baru, berjudul 'Kehidupan Kedua'.

Buku Kehidupan Kedua ini adalah sebuah antologi yang menghadirkan esai berdasarkan kisah nyata dari 36 penulis dari berbagai kota/daerah di Indonesia.

Buku kesembilan dari serial HIIB ini menceritakan perjalanan para penulis dan diangkat menjadi kisah inspiratif.

Ada 36 penulis, tiga di antaranya adalah mentor tetap HIIB, yakni Wina Bojonegoro, Didi Cahya, dan Heti Palestina Yunani.

Setiap kisah dalam buku ini mengisahkan pengalaman riil tentang bagaimana mereka menemukan makna baru, harapan, dan tujuan setelah melalui masa-masa sulit.

Sesuai judulnya, kehidupan Kedua, dinilai sebagai sesuatu yang baru sesuai versinya, atau titik balik menuju kehidupan selanjutnya.

Cerita yang dihadirkan terkadang sederhana, namun memiliki makna mendalam.

Pendiri sekaligus mentor HIIB Wina Bojonegoro menuturkan bahwa, dalam proses berkarya, tiga mentor tetap komunitas tersebut harus menyeleksi sekitar 86 naskah kiriman para calon penulis.

“Ini paling banyak (penulis) karena yang daftar banyak. Hasil kurasinya 33 penulis ditambah tiga mentor. Jadi para mentor kerjanya memilah-memilih naskah,” ucap Wina Bojonegoro ditemui di sela peluncurkan Buku Kehidupan Kedua di Royal Plaza Surabaya, Sabtu (18/1/2025).

Selama proses seleksi tulisan, lanjut Wina, para penulis harus rela untuk merevisi naskah berkali-kali.

Ini untuk mendapakan hasil naskah yang sesuai dengan standar komunitas tersebut dan layak tayang di Padmedia Publisher, penerbit tetap HIIB.

Sebelumnya, para calon penulis juga telah mengikuti pendampingan yang intens, mentoring dan tips penulisan.

Dari itu, Wina menilai, ada tulisan-tulisan yang sudah bagus.

Namun, ada juga yang memiliki cerita cukup bagus namun butuh polesan di struktur kalimat yang ditulis.

“Ada yang ceritanya datar tapi jika diteliti lebih lanjut, ada ‘gong’-nya. Jadi mentor minta untuk menggali ceritanya,” ungkapnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved