Berita Viral
Kisah Ujang Pria Sukabumi yang Sukses Jadi Bos Beras setelah Jadi Buruh di Jepang, Omzet Rp 2 M
Ujang Ahmad (56) berhasil mengubah nasibnya setelah menjadi buruh di Negeri Sakura, Jepang. Begini kisahnya
Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
SURYA.CO.ID - Ujang Ahmad (56) berhasil mengubah nasibnya setelah menjadi pekerja migran di Negeri Sakura, Jepang.
Kini, pria asal Kecamatan Kebonpedes, Sukabumi, Jawa Barat ini sukses jadi pengusaha beras organik.
Dia mendapatkan ilmu mengembangkan usaha beras organik saat masih bekerja di Jepang.
Pada 1997 hingga 2000, Ujang bekerja sebagai buruh pabrik.
Setiap Sabtu dan Minggu, dia menyempatkan belajar meningkatkan kualitas diri dengan belajar berbagai hal termasuk sistem pertanian di sana.
“Saya awalnya ingin meningkatkan taraf hidup di kampung, berangkat magang ke Jepang selama 3 tahun."
"Punya moto, berangkat kuli pulang harus juragan,” kata Ujang, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Saat pulang ke Indonesia, Ujang perlahan merintis usaha pertanian hingga kini membuatnya bisa memproduksi beras organik.
Ujang menggunakan ilmu yang dipelajari di Jepang, untuk mengaplikasikan pada lahan pertaniannya.
Termasuk cara mengukur panjang pendeknya padi yang ditanam.
Baca juga: Sosok 3 Anak Nursalim Tukang Becak di Pasuruan Jatim yang Sukses Jadi PNS dan Lulus S2
“Kita dari pengelolaan pasti dicatat, apa yang kita lakukan pasti dicatat, termasuk memberi pupuk juga kita catat."
"Selain itu, kalau ada hama, kita catat ada hama apa saja, terus penanganannya gimana kita lakukan, dan nanti setelah 3 hari kita cek hama tinggal apa saja."
"Terus 1 minggu dilihat dan dicatat perkembangannya,” lanjut Ujang.
Kini telah ada lebih dari 20 perusahaan yang bermitra dengan Ujang, termasuk Bulog.
Omset penjualannya per bulan bisa mencapai Rp 2 miliar.
Dari 20 perusahaan tersebut, Ujang mengaku tidak hanya sekadar menjual beras, dirinya juga selalu melatih dan menjadi mentor dalam pengelolaan pertanian modern.
“Kalau saya bukan masalah beras saya laku atau tidaknya, apalagi kalau sekadar menjual beras, yang penting kalau saya ilmu yang saya punya tersampaikan, ilmunya itu bisa bermanfaat,” jelas Ujang.
Baca juga: Kisah Nursalim Tukang Becak di Pasuruan Sukses Sekolahkan 3 Anak hingga Jadi PNS dan Lulus S2
Kini, Ujang memperkerjakan 10 orang untuk membantu memproduksi beras yang ia namai beras pulen Mekartani Sukabumi.
Para pekerjanya itu belum termasuk pekerja tim pengangkut dan distribusi.
Ujang Ahmad selaku mantan pekerja migran berpesan kepada khalayak luas yang masih bekerja di luar negeri agar pandai mengatur pengeluaran dan pemasukan. Sebab, menurut Ujang, manajemen keuangan sangat penting dilakukan kala bekerja di luar negeri.
“Ya, semuanya itu dicatat, termasuk pengeluaran dan pemasukan itu kita catat,” papar Ujang.
Ujang menyebut bahwa selain mencatat pengeluaran dan pemasukan, ia juga berharap para pekerja migran sudah tahu apa yang harus dilakukan setelah pulang kembali ke Indonesia.
Ia berharap para pekerja migran bisa menciptakan lapangan kerja di kampung halamannya.
“Pilihan dikembalikan kepada masing-masing orang, apakah setelah kita bekerja ke luar negeri dan kembali ke Indonesia hanya untuk foya-foya, terus kembali bekerja ke luar negeri, atau kita mau membangun usaha dan menjadi juragan,” tegas Ujang.
Rekam Jejak Saleh Kurnia Pemilik Sirup Marjan, Produk yang 'Kuasai' Pasar saat Jelang Bulan Ramadan |
![]() |
---|
Rekam Jejak Supratman Andi, Menteri Hukum yang Minta LMKN dan LMK Diaudit Imbas Kisruh Royalti Lagu |
![]() |
---|
Usai Launching Buku "Jokowi’s White Paper", Roy Suryo Diperiksa Polda Metro Besok Sesuai Permintaan |
![]() |
---|
Rekam Jejak Mayjen Rio Firdianto yang Tetap Pimpin Perobohan Markas GRIB Jaya Meski Dilempari Batu |
![]() |
---|
Pantas Gaji PNS 2026 Tak Naik, Prabowo Cuma Prioritaskan 8 Program, Begini Nasib Guru dan Dosen |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.