Berita Viral

Perjuangan Supandi Guru MTs Jalan Kaki 11 Km demi Mengajar, 14 Tahun Guru Honorer Digaji Rp 192 Ribu

Inilah kisah perjuangan Supandi alias Pak Empan, MTs Thoriqul Hidayah di Sukabumi, Jawa Barat (Jabar), yang jalan kaki 11 kilometer demi mengajar

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Instagram
Supandi, guru MTs di Sukabumi, Jawa Barat 

SURYA.CO.ID - Bertahun-tahun menjalani profesi sebagai guru honorer dengan gaji tak seberapa, tidak pernah menyurutkan semangat Supandi untuk mengabdi. 

Bahkan, setiap hari ia rela jalan kaki 11 kilometer menuju sekolah.

Kisah perjuangan Supandi alias Pak Empan kali pertama dibagikan akun Instagram @sukabumitoday dan @kitabuku.id.

Dalam unggahan itu dijelaskan bahwa Pak Empan merupakan warga Ciguha, Desa Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

Ia mengajar di MTs Thoriqul Hidayah.

Kemudian, pada unggahan lain, tampak Pak Empan bersiap-siap menuju sekolah selepas subuh.

Dia mengenakan kemeja putih, celana panjang, jaket hitam, dan tak lupa menggendong ransel di punggungnya.

Setelah siap, ia bergegas jalan kaki ke sekolah.

Meski lelah, Pak Empan tetap semangat. Apalagi, ia selalu disambut hangat murid-murid di kelas.

Baca juga: Sosok Sherly Alumni UB Malang Sukses Bisnis Buket Bunga dari Kertas Skripsi, Konsumen Sampai Jakarta

Menurut info dari unggahan itu, Pak Empan sering mendapat tumpangan warga agar cepat sampai ke sekolah.

Namun, bantuan tidak datang setiap hari.

Jika tak ada bantuan, ia tetap berjalan kaki menuju sekolah

"Bapak jalan? Berapa kilo?" tanya warga.

"Jalan dari Bojongopang 3 km. Dari Bojongopang ke Bojongtipar 8 km," jawab Supandi 

"Kalau udah kenal mah, orang mah kasihan lihat saya jalan kaki," sambungnya.

Gaji Rp 200 Ribu per Bulan

Melihat perjuangannya setiap hari, Supandi mengaku mendapat gaji tak sebanding. 

Ia menerima gaji tak sampai Rp 200 ribu per bulan. 

"Rata-rata per bulan dapat Rp192 ribu. Kalau honorer kan setidaknya, saya bukan cari final seperti itu kan, cuma untuk menyumbangkan yang saya bisa," ungkapnya.

Kendati begitu, Supandi tak keberatan.

Menurutnya, profesi guru sudah panggilan hatinya.

"Itu rezeki dari Allah. Saya selalu memberikan prinsip kepada anak, kalau punya ilmu dikEmpangkan. Jangan dulu mencari finansial, tapi pengalaman."

"Rezeki itu ada dari mana saja. Contoh saya dari 2011 sampai sekarang, kalau yang mengaturnya Tuhan, ada saja."

"Kadang berkebun di sawah, peninggalan orang tua (jika libur)," paparnya.

Supandi sendiri tidak menutup diri jika ada bantuan yang dapat mempermudah dirinya dalam perjalanan ke sekolah, supaya tidak terlalu lama karena berjalan kaki.

Sosok Supandi

Supandi hanyalah lulusan STM pada 1993.

Karena hanya lulusan STM, ia pun tidak bisa mendaftar sebagai guru berstatus Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dan Pendidikan Profesi Guru (PPG).

Kendati demikian, Supandi punya kemampuan yang mumpuni dalam mengajar mata pelajaran Bahasa Inggris di sekolah.

Dia sudah mengajar sejak 2011 silam. Artinya, Supandi sudah mengabdi menjadi guru honorer selama 14 tahun.

Kisah perjuangan Supandi itu pun menyita atensi warganet.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved