Pemkab Kediri Targetkan Vaksinasi PMK Selesai Akhir Januari 2025, Terima 7.050 Dosis Vaksin PMK

DKPP Kabupaten Kediri, Jawa Timur, telah menerima 7.050 dosis vaksin untuk mengendalikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). 

Penulis: Isya Anshori | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Isya Anshori
Petugas DKPP Kabupaten Kediri, Jawa Timur, saat melakukan vaksinasi PMK hewan ternak. 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), telah menerima 7.050 dosis vaksin untuk mengendalikan penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK)

Vaksin PMK tersebut diberikan oleh Dirjen Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) melalui Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur. 

Kepala DKPP Kabupaten Kediri, Tutik Purwaningsih menyatakan, bahwa setelah menerima vaksin PMK, pihaknya langsung mendistribusikan ke 26 kecamatan dengan alokasi sekitar 200-250 dosis per wilayah.

"Kami sadar jumlah ini masih belum mencukupi seluruh kebutuhan, tetapi vaksinasi terus kami maksimalkan. Targetnya, akhir Januari 2025 semua vaksin harus sudah diberikan, bahkan kalau bisa lebih cepat," kata Tutik, Kamis (17/1/2025).

Tutik menjelaskan, bahwa dalam pelaksanaan vaksinasi PMK di Kediri, sapi sehat menjadi prioritas utama, terutama yang belum pernah divaksin sebelumnya. 

Berdasarkan evaluasi dari akhir 2024 hingga awal 2025, banyak kasus PMK terjadi pada sapi potong yang belum divaksin. Sehingga program ini difokuskan untuk mencegah penyebaran lebih lanjut.

"Kami memprioritaskan vaksinasi pada sapi-sapi yang masih sehat, terutama yang belum pernah divaksin. Untuk sapi yang sakit, kami melakukan pengobatan secara terpisah agar tidak terjadi penularan silang," bebernya. 

Untuk mempercepat penanganan, DKPP Kabupaten Kediri membentuk dua tim khusus. 

Tim vaksinator bertugas memberikan vaksin kepada sapi sehat, sementara tim pengobatan menangani sapi yang sudah terjangkit PMK. 

Hal ini dilakukan, agar tidak ada risiko penyebaran virus dari ternak yang sakit ke yang masih sehat.
  
Bagi sapi yang telah terjangkit PMK, pengobatan dilakukan dengan pemberian vitamin, penyuntikan obat serta penyemprotan luka di mulut dan kuku menggunakan Gusanex. 

Langkah ini bertujuan untuk mempercepat penyembuhan dan mencegah infeksi sekunder.  

Tutik menyebutkan, bahwa salah satu faktor penyebab meningkatnya kasus PMK adalah tingginya curah hujan yang mempengaruhi daya tahan tubuh ternak.

"Musim hujan menjadi salah satu pemicu, karena dapat menurunkan imunitas ternak. Kami juga terus melakukan edukasi kepada peternak agar lebih waspada," tambahnya.  

Dari data DKPP Kabupaten Kediri, per Kamis (16/1/2025), jumlah kasus PMK di Kabupaten Kediri tercatat 797 kasus, dengan 128 sapi dinyatakan sembuh dan 27 ekor mati. 

"Pemerintah Kabupaten Kediri berharap dengan percepatan vaksinasi ini, penyebaran PMK dapat ditekan dan sektor peternakan kembali stabil," ungkap Tutik. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved