Operasional Bus Listrik di Surabaya Dihentikan Permanen, Ini Penyebabnya
Kementerian Perhubungan menghentikan secara permanen operasional bus listrik, Trans Semanggi Suroboyo di Kota Surabaya.
Penulis: Nuraini Faiq | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID, SURABAYA - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menghentikan secara permanen operasional bus listrik, Trans Semanggi Suroboyo (TSS) di Kota Surabaya.
Kendaraan massal masa depan karena bebas polusi itu, kini tak lagi ditemukan di Kota Pahlawan.
Bus yang selama ini beroperasi untuk tujuan Surabaya Timur itu, menjadi andalan penumpang mahasiswa Unair kampus C dan ITS, UPN hingga ITATS.
Baca juga: Ini Pengganti Bus Listrik Surabaya yang Berhenti Beroperasi, Tarif Diperkirakan Sama
"Penghentian layanan bus listrik diakibatkan proses administrasi," terang Kepala Divisi Pengembangan Usaha Perum DAMRI, Agung Ramdhani saat dikonfirmasi, Selasa (14/1/2025).
Bus ini bantuan dari Kemenhub yang bekerja sama dengan PT INKA, selaku penyedia sekaligus pembuat unit bus listrik.
Menggunakan sistem layanan buy the service (BTS), artinya operator termasuk sopir dan kru tetap gajian mesti tak ada penumpang.
Bus antibising ini bertarif Rp 6.200 untuk umum dan Rp 2.000 untuk pelajar/ mahasiswa.
Bus listrik TSS ini melayani rute Terminal Purabaya-Tol Waru Juanda-MERR -Bundaran ITS-Kenjeran Park.
Agung mengakui, bahwa operasional bus listrik di Surabaya bergantung kontrak anggaran.
Layanan bus listrik di Surabaya itu menggunakan anggaran APBN lewat Kemenhub.
Namun, Agung memastikan koridor atau trayek di bus listrik itu akan tetap ada. Sebab bus listrik rute itu sudah banyak pelanggan juga. Utamanya para mahasiswa.
"Tetap nanti akan ada bus pengganti. Rencananya bus listrik dihentikan operasionalnya dan diganti dengan bus konvensional (solar)," terang Agung.
Dia mengklaim, bahwa okupansi dan grafik penumpang meningkat selama operasional bus listrik Surabaya itu.
Bus Listrik Trans Semanggi Suroboyo beroperasi sejak 2022. Namun hanya dua Minggu beroperasi dan berhenti.
Kemudian satu tahun berikutnya beroperasi lagi, tepatnya pada 25 Februari 2024.
Bus listrik limpahan G20 itu sempat heboh saat peluncurannya sebagai bus listrik pertama di Surabaya.
Dengan acara seremonial besar-besaran, Pemkot Surabaya bersama Kemenhub melaunching bus listrik.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan pejabat Kemenhub dengan bangga melepas bus listrik rute Terminal Purabaya-Kenjeran Park tersebut.
Tepatnya pada 19 Desember 2022, bus listrik pertama itu mengaspal di Surabaya.
Tapi, 12 hari beroperasi tiba-tiba berhenti. Sejak 1 Januari 2023, bus dengan motif bunga semanggi dan colokan listrik itu sudah tidak ditemukan lagi di jalanan Surabaya.
Dengan dalih pembaharuan kontrak, Perum Damri Surabaya itu menghentikan operasional bus listrik.
Bus ukuran medium dengan kapasitas 19 tempat duduk dan 5 berdiri itu lenyap dari jalan Surabaya.
Bus listrik pertama yang murni produksi dalam negeri. Diproduksi PT INKA Madiun atas pesanan Kemenhub.
Kemudian operatornya dipercayakan Perum Damri Cabang Surabaya.
Setelah satu tahun mandek, bus listrik TSS itu kembali beroperasi. Rute Terminal Purabaya-Kenjeran Park di reaktivasi.
Tetap dengan tampilan dan performa yang sama persis. Tepatnya mulai 25 Februari 2024, bus dengan kelir merah itu resmi beroperasi kembali. Namun, kini berhenti lagi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.