Banjir Surabaya

Pengendalian Genangan di Surabaya, Pemkot Kaji Penerapan Sumur Resapan

Pemerintah KotaSurabaya menyiapkan sumur resapan sebagai alternatif pengendalian genangan di Kota Pahlawan. 

Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Cak Sur
SURYA.CO.ID/Bobby Constantine Koloway
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi saat meninjau penyelesaian genangan di sejumlah wilayah pada akhir Desember 2024 lalu. 

SURYA.CO.ID, SURABAYA - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya menyiapkan sumur resapan sebagai alternatif pengendalian genangan di Kota Pahlawan. 

Saat ini, proses uji coba sedang dilakukan sebelum kebijakan ini diterapkan.

"Sumur resapan ini sedang kami siapkan di beberapa titik," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi atau Cak Eri saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).

Satu di antara rekayasa sistem sumur resapan akan terintegrasi dengan saluran box culvert. "Di bawah box culvert, masuk alat ke beberapa meter langsung masuk ke tanah," jelas Cak Eri.

Proses uji coba tengah berlangsung. Apabila sumur resapan dianggap berhasil menanggulangi genangan di Surabaya, maka hal serupa akan dilakukan di wilayah lain. 

"Ketika hasilnya sudah bisa dihitung mengurangi beban (air), maka kami bisa menggunakan itu di tempat lain," tuturnya.

Cak Eri menegaskan, bahwa sumur resapan hanya menjadi alternatif penampung. Sebab, Pemkot Surabaya tetap mengandalkan saluran hingga sungai untuk menyalurkan air ke laut.

"Air tetap harus dibuang ke laut," tegas Ketua Ikatan Keluarga Alumni IKA Institut Teknologi 10 November (ITS) Jatim ini.

"Sebab kalau semua dibuang ke tanah akan menjadi beban. (Sumur resapan) Tidak bisa menampung semua air. Tanah akan tetap memiliki titik jenuh. Awalnya mungkin akan menampung, namun kalau terus ditambah air, dia (air) akan tetap keluar dan justru menjadi genangan," Cak Eri memaparkan.

Pihaknya, imbuh Cak Eri, akan berkoordinasi dengan pakar ITS untuk menghitung kapasitas saluran dan sumur resapan. Hal ini untuk mengatur pencegahan genangan bisa efektif dilakukan.

"Sehingga, nanti akan diketahui berapa yang dibuang ke laut dan berapa yang dimasukkan ke saluran atau ke dalam tanah. Kalau orang yang nggak tahu mungkin akan dibuang semua ke sumur resapan. Itu ada hitungannya. Ini harus dibagi-bagi," katanya.

Cak Eri juga menjelaskan, Surabaya sebagai wilayah hilir mendapatkan limpahan air dari kota/kabupaten lain. Melalui aliran Brantas, air akan masuk ke Laut Jawa di sisi Utara.

Menurutnya, inilah yang membuat pemerintah harus berinovasi. Selain dengan menyiapkan kajian sumur resapan, pihaknya juga mengintegrasikan antar saluran melalui pembuatan crossing, membuat boozem hingga normalisasi sungai.

Kepada masyarakat, Cak Eri mengajak warga untuk tetap mempertahankan zona hijau sebagai wilayah resapan, serta membangun saluran baru bagi pengembang perumahan. 

"Kalau semua wilayah dibangun, maka tidak ada wilayah resapan. Sehingga, wilayah hijau ini harus dipertahankan," katanya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved